0•14

124 17 0
                                    

Hari ini datang,hari dimana Langit akan pergi melanjutkan pendidikannya disana
Mencari pengalaman baru dihidupnya

Jam menunjukan sekitar pukul 7 pagi
Sedangkan Langit berangkat ke Canberra jam 9

Penerbangan dari Indonesia ke Australia adalah sekitar 3 setengah jam

Teman-teman Langit seperti Rose,Kia,Renjun bahkan Lucas
Datang ke rumah nya,untuk berpamitan. mungkin

Mereka mengobrol berbagai macam pembicaraan,dari yang masuk akal sampai yang tidak masuk akal

Seperti Kia yang meminta untuk mencarikan bule disana

Renjun yang bertanya bagaimana keindahan Australia,padahal Langit belum pergi kesana

Ada-ada saja

1 setengah jam berlalu,namun Langit belum melihat keberadaan Starla
Ia ingin pergi kerumah Starla,tapi ia tidak di izinkan oleh orang tuanya

Setengah jam lagi Langit haru berangkat bukan?

Apa Starla lupa?

Atau tidak peduli?

Ah tidak mungkin

Langit duduk di depan rumah nya, memegang hadiahnya untuk Starla
Melihat kanan dan kiri jalanan

"Hey,ngapain?"ucap Rose menepuk pundak Langit

"Hm? Gapapa"jawab Langit santai

"Nungguin siapa?Starla?"

"Iya"

"Mungkin dia lupa"
"Jangan sedih ya"ucap Rose yang menyemangati Langit

Namun tanpa di sangka,Rose memeluk Langit

Langit ingin menghindar,namun rasa ada rasa tidak enak hati
Ntah apa yang terjadi pada Langit,tapi ia membiarkannya

Rasanya dia benar-benar butuh senderan saat ini

Tapi mereka tidak sadar,ada yang memperhatikan mereka dari jauh

Starla side

Starla bersiap-siap untuk pergi kerumah Langit

Ia melihat jam,ternyata setengah jam lagi Langit berangkat

Dengan langkah terburu-buru Starla pergi,dengan senyum menawannya sambil memengang hadiah yang sudah dibungkus nya

Sedikit lagi Starla sampai

Namun saat berada di depan rumah Langit,Starla terhenti

Memandangi 2 orang yang sedang berpelukan itu

Perih,itu yang Starla rasakan saat ini

Ternyata Langit melihat nya

Ya,Langit melihat Starla berdiri disana
Tapi Langit tidak melakukan apapun,bahkan mengejar nya saja tidak

Apa-apaan itu?

Starla berjalan mundur,dan langsung bergegas lari dari sana
Dengan airmata yang membasahi pipinya

Namun tiba-tiba,ada tangan yang menarik nya kedalam sebuah pelukan hangat

Starla membelalakkan matanya, terkejut dengan apa yang terjadi

Lalu ia mendongak ke atas

Itu Langit

Langit lah yang memeluknya

"Kenapa lari?"

"Gapapa"ucap Starla berbohong

"Gaboleh boong,dosa"ucap Langit sambil terkekeh

Akhirnya Langit melepaskan pelukan tersebut
Lalu menatap dalam mata Starla

"Tunggu aku ya"
"Nanti aku kesini lagi"
"Jangan macem-macem"

"Iya"

Senyum mereka terukir indah di wajah mereka berdua

"Ini b-buat kamu"ucap Starla sambil memberikan hadiah nya kepada Langit

"Eh,makasih"
"Ini juga buat kamu"ucap Langit sambil memberikan hadiahnya

Malah pada tuker kado

Starla sedikit terkejut,ketika Langit juga memberikan hadiah padanya

"Makasih"

"Iya"

Starla side end


Sedikit canggung,namun senyum di wajah mereka berdua tidak hilang
Mereka bahkan tidak berani untuk saling menatap untuk sekarang

"Langit ayo berangkat nak!!"tiba-tiba Bunda Langit berteriak memanggil

"Iya Bun,sebentar!!!"balas teriak Langit

Langit menatap Starla sambil tersenyum

"Aku berangkat,nanti aku pulang siap aku lamar ya?"ucap Langit sambil tertawa

"Becanda nya ga lucu,udah sana berangkat"
"Hati-hati ya"ucap Starla sambil tersenyum,namun senyum nya tidak dapat di artikan lebih jelas

"Aku berangkat,Assalamualaikum"ucap Langit yang langsung berlari pulang sambil melambaikan tangan nya

"Waalaikumsalam"gumam Starla dengan airmata yang sudah terjun ke pipinya













Disini,Langit yang sedang duduk di pesawat menatap ke arah jendela pesawat. Melihat awan dan laut yang dilewati,dengan mata menahan tangis karna kepergiannya.

Satu sosok kini kembali kepikiranya
Sosok yang selalu ia rindu,rindu yang ia rasakan sama seperti saat ini

Daripada membuat hati dan kepala sakit hanya karna rindu,Langit memutuskan untuk tidur. Dan berharap semoga ada Starla dimimpinya walau sesaat

*

Pesawat yang di tumpangi Langit sudah mendarat sekarang di Bandar Udara Internasional Canberra,Australia.

Namun,orang tua Langit bilang bahwa tempat tinggal mereka bukan di dekat situ
Sedikit jauh dari daerah Bandara

Langit menggunakan mobil untuk pergi ke tempat tinggal barunya,menatap keluar jendela mobil dan melihat-lihat tempat yang akan ia tinggali beberapa tahun ini


















































yamaap lama,tpi cmn segini ehe

MINAL AIDZIN WALFAIDZIN GUYS🎉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MINAL AIDZIN WALFAIDZIN GUYS🎉

maapkeun author ini ya gan, author juga manusia btw:)

Langit (Jaemin X Yeji)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang