Lagu dari pamungkas " kenangan manis " sedang memenuhi kamar ku saat ini.
Tawa yang terlepas tanpa ada makna
Cerita lama yang selalu dibawa
Diam-diam hati ini mengerti
Teringat dan jadi ciri tentangmu, tentangmu
'Tuk sementara, sampai berjumpa
Bersama-sama, bercanda lagi
Kenangan manis di hari ini
Jadi alasan untuk kembali
Semua mimpi tinggi dan segala drama
Dijadikan canda, dikeluh bersama
Terkadang-kadang mata bicara
Seakan-akan semua rahasia
Oh, kebodohan antara kita jadi kenangan manis
'Tuk sementara, sampai berjumpa
Bersama-sama, bercanda lagi
Kenangan manis di hari ini
Jadi alasan untuk
Senar gitar yang sejak tadi ku coba mainkan pun masih bergetar, ia tak mau menyerah untuk mencari nada yang tepat.
Hari ini aku tidak punya janji dengan siapa pun, termasuk keisya.
Keisya terlalu sibuk, dia punya segudang kegiatan di hari minggu.
Sedang aku hanya berdiam di rumah.
Tok tok tok
Suara ketukan terdengar dari luar kamar ku.
" siapa ? "
Dengan malas aku menyautinya.
" gue abi, futsal ga lo ? "
Tanpa ragu abi membuka pintu kamarku dengan brutal, memang preman pasar si abi mah.
" yeee lu galau "
" kenapa ? Berantem lagi ama keisya ? "
" hah ? Iya ? "
" gue bilang juga apa ka, putusin aja kali "
Kini tangan ku sudah berada tepat diatas kepala abi, melakukan sesuatu yang seharusnya pantas di dapatkan abi.
" sakit anjirrr "
" jitak aja ka, jitak ampek gepeng pala gue "
" senang kan lu kalau pala gue udah kaya kerupuk emping cek rodah "
Dengan kasar aku pun melepaskan tanganku dari abi.
" elu sih bi, kalau ngomong kaya emak emak komplek sebelah, suka ga mikir "
" gila lu , gue bilangin emak nya si didi lo ya, bilangin mak nya suka kaga mikir "
" lah, emang gue ngatain mak si didi apa ?! "
" barusan lo nyinggung emak emak komplek sebelah, si didi kan anak komplek sebelah " kini seluruh gigi abi diperlihatkan dengan nyata, bayang kan saja cowo blasteran komplek asri dengan gang mawar ini terlihat begitu tamvan.
Dengan style nya yang terbilang alay saja ia masih bisa terlihat layaknya orang barat.
Rambut abi yang coklat sama persis dengan manik bola matanya, terlihat sepadan.
KAMU SEDANG MEMBACA
R U M I T
Teen FictionBagaimana rasanya menjalin kasih dengan orang yang begitu populer ? Aku pun tidak tau mengapa aku bisa bersama dengannya padahal masih ada bayang bayang orang lain di dalam pikiran ku, dia masih ku rindui. Sudah semenjak kelas 3 SMP aku berpacaran...
