Tentang Rasa

2.7K 134 2
                                    


Ali POV

Seminggu berlalu sejak kedatanganku di Indonesia setelah menyelesaikan S1ku di singapure.

Hari ini aku berjanji pada pacarku caca akan menjemputnya setelah perkuliahannya selesai.

beberapa hari ini aku tak bertemu dengannya, karna sehari setelah aku sampai di Indonesia, aku di suruh orang tuaku untuk menyusul mereka ke padang menjenguk kakekku dan mengharuskan untuk tinggal beberapa hari disana, Karena beberapa jam setibaku di rumah kakek, beliau meninggal dunia.

Namun Aku bersyukur aku masih di beri kesempatan untuk dapat melihat beliau untuk yang terakhir kalinya.

Ngomong-ngomong tentang caca, aku teringat pula tentang sahabatnya prilly. Awal ketemu dia satu-satunya gadis yang mampu menarik perhatianku saat pertama kali berkenalan dengan seorang gadis tentunya. Aku suka style fashionnya saat di bandara kala itu, kelihatan rocker tapi feminine, punya sisi cuek tapi mempunyai magnet saat ia melempar senyum simpulnya padaku.

Jujur aku menikmati senyum itu dan hampir melupakan pacarku sendiri, caca yang sedang menggandeng lenganku. 

Ada rasa ingin mengetahuinya lebih jauh. Ahh ada apa denganku,

“ingat li kamu sudah mempunyai pacar dan pacar kamu itu sahabatnya. Kamu ga tega kan menghancurkan persahabatan mereka”

Aku melirik jam yang ada di tanganku, waktunya untuk menjemput caca, dan melihat prilly kembali.

“haha tanpa sadar  lagi-lagi aku melibatkan seorang prilly dalam pikiranku, sadar li.. sadar.."

Tanpa berlama-lama lagi, aku mengambil jaket kulitku yang sedang terhanger cantik dalam lemari pakaianku, mengambil kunci mobil yang ada di atas meja komputerku lalu menuju garasi mengeluarkan mobil Lamborghini orange hitam kesayanganku dan mengendarainya menuju kampus UI.   

..

Selesai memakirkan mobilku di dalam kampus caca, aku mengambil sebuah handphone dari dalam kantong celanaku lalu mengirim sebuah pesan untuknya.

aku udah nyampe di depan kampus kamu nih ca, udah selesai belom mata kuliahnya??” ku tekan tombol sent di hapeku. 

Beberapa detik kemudian terdengar bunyi tanda sebuah pesan masuk datang, ku lihat nama pengirimnya, sebuah pesan balasan dari caca.

tunggu yah beb, aku udah di jalan dengan ily menuju mobil kamu”

Melihat nama ily, aku bertanya dalam hati siapa ily ??? apa nama kecil prilly ??? Ahh iyah benar, prilly pernah menyebutkan nama kecilnya itu padaku.  dan pertanyaankupun juga terjawab saat aku melihat 2 gadis cantik yang ku kenal sedang berjalan menuju arah mobilku berada,Mereka terlihat membincangkan sesuatu, mungkin sebuah cerita lucu karena bisa tertebak dengan ekpresi tawa prilly tiba-tiba.

Ia tampak menggemaskan dan lucu. Dia cewek yang manis juga imut berbeda dengan caca yang wajahnya terlihat cantik dan dewasa.

“Ahh kenapa aku harus membandingkan dua sahabat ini”. Dan Sebuah senyuman lolos tersungging di bibirku karna terasa aneh dengan pikiranku sendiri

………..

“Hey bebz .. “ suara dan tepukan lembut caca membuyarkan lamunanku. Aku mengalihkan pandanganku menghadapnya

“hey ca.. hey ly “ balasku menyapanya balik dan kemudian melirik gadis yang sedang berdiri di sampingnya, sedang sibuk mengutak-atik hape di tangannya tapi saat mendengar sapaanku, ia berbalik melihatku dan membalasnya walau hanya dengan senyuman, senyum yang selalu terlihat manis bagiku.

“ehh ca, gue balik yahh” ucap prilly beberapa detik kemudian

“lu ga bareng kita ajah ly” tanyaku padanya, namun langsung di jawab oleh caca

“dia bawa mobil sayang, nohh mobil BMW merah” tunjuk caca memperlihatkan mobil prilly yang berada beberapa centi di sebelah kananku.

“gue bawa mobil li, gue duluan yahh.. kalian kalo masih mau mojok lama-lama di tempat parkir juga apa-apa koq, gratis. Bye”

Prilly memberi lambaian kecil pada kami lalu pergi menuju tempat mobilnya berada,

sesekali ku lihat dia dengan ekor mataku tapi tentunya tanpa sepengetahuan caca. Entah kenapa aku senang melihat prilly, dalam hati sempat berharap dia bisa pulang bareng kami jadi aku tau dimana tempat tinggal prilly. Tapi aku segera menepis pikiran itu, untuk apa coba ??? prilly sahabat pacarku. Ahh ali, sadarr woy. Aku rasa aku butuh quality time berdua dengan caca agar aku bisa menghilangkan bayang-bayang prilly dalam benakku.

“ca, ntarr malam kita jalan yahh.. aku jemput jam 7”

You are the oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang