4. BULLYING

8 5 0
                                    

'Bismilahirrahmanirrahiim'
Happy Reading:)

**

Di sekolah Audrey tampak biasa saja ia tak memikirkan kejadian semalam dengan Rafa, ia sibuk mengerjakan tugas yg belum selesai di kerjakan, tapi notif dari handphone nya sangat mengganggu kefokusan audrey.

Rafa Gila😼
Pe
P
P
Peeee
Ke taman!
Woy
Lagi ngapain sih
Woy bocil
Bego bat ni orang

Apasihhh

Rafa Gila😼
Ke taman buru!

Audrey menutup buku tugas nya lalu beranjak pergi ke taman.

..

"Ada apaa!?" ketus Audrey duduk di kursi taman

"Kok lu ngegas? Gua belom aja ngomong" jawab Rafa lebih ketus

"Gajelas banget si ini orang" Audrey menatap aneh Rafa

"Ngapain natap gua kaya begitu, gua emang ganteng kali" Rafa dengan tingkah kepedean nya

"Idih amit amit!" Audrey memalingkan wajahnya

"Apa lu bilang?" Rafa menatap wajah Audrey yg sedang tidak menatapnya

"Mau ngapain si sebenernya!?" Audrey menoleh ke wajah Rafa, tak sadar sebenarnya Rafa juga sedang menatapnya, kini wajah mereka berpapasan, matanya saling beradu tatap tak percaya, hirupan nafas nya terasa satu sama lain

Seketika mereka tersadar Rafa yg merasa gugup, dan Audrey yg merasa Malu.

"E.. Lo ga marah sama gue?" tanya Rafa mencoba merileks kan tubuhnya

"Marah kenapa? Udahlah, gua tau elo juga lagi emosi, gue cuma gabisa di bentak aja" Audrey menjelaskan masih dengan rasa malunya

Rafa mengangguk Paham, lalu ia mempersilahkan Audrey kembali ke kelasnya

Audrey berlari meninggalkan Rafa, ia sangat malu pada rafa, setengah jalan ia lalui tak sengaja ia menabrak salah satu seorang gadis di koridor, Minuman yg ada di genggaman gadis itu tumpah ke baju nya sendiri

"LO PUNYA MATA GA SI!?" kata Gadis itu yg masih tak percaya melihat seragam baju nya, Saat ia melihat orang yg sedang di hadapannya terkejut

Itu adalah Inez, ya! Ketua gengnya sendiri, ia bersama kedua sahabat nya sedangkan Audrey hanya seorang diri, mereka berempat kini sedang di kerumuni siswa siswi seperti halnya dengan menonton pertunjukkan

"Ma .. Maaf ga .. Sengaja" Audrey menunduk ketakutan

Inez mengangkat dagu audrey dengan jari telunjuk nya agar menatap wajah inez, "Ohh ini si Pelakor, yg ngancurin acara tunangan gue sama Rafa iya!" Inez dengan senyuman sihirnya

Audrey menggelengkan kepala nya ia sangat takut, tak ada yg membela nya

"Kenapa lo diem hah!?" tanya Inez membentak

Audrey mencoba melarikan diri, namun pergelangan tangannya di cekal kencang oleh Desi sahabat Inez

"Mau coba kabur lo?" tangan Inez sudah terangkat mengarah pipinya Audrey, Audrey sudah sempat membuang wajahnya, namun tak ada tamparan yg mendarat, saat audrey melihat lengan Inez yg tertahan oleh cekalan seseorang ia pun membelalakan matanya

"Eh Rafa, Beb liat seragam aku ni dia tadi nabrak aku" lengan Inez melemas ia malah mencari perhatian Rafa

"Dia udah minta maaf kan? Gausah di perpanjang" Rafa menggenggam lengan Audrey mengajak pergi dari kerumunan itu

Seketika di medsos ramai gosip gosip netizen tentang Hubungan Rafa dengan Audrey, Begitupun grup sekolah.

..

"Gapapa kan?" tanya Rafa pada Audrey yg kini mereka sudah berada di depan pintu kelas audrey

Audrey mengangguk, namun tubuhnya masih saja bergetar ketakutan

"Yauda gih masuk" titah Rafa

Audrey lantas masuk kedalam kelasnya, Rafa pun meninggalkan tempat itu.

Bel Istirahat..

Audrey dan Kimi baru saja keluar, di tembok sebelas pintu terdapat sosok Rafa yg sedang bersandar seperti sedang menunggu seseorang.

"Ekhemm" Rafa berdehem tetapi tatapannya yg masih memalingkan ke arah lain

Audrey dan Kimi menoleh ke arah samping

"Yaudah drey, gue duluan. Lo jangan lupa ceritain ke gue ya" Kiki berpamitan melambaikan telapak tangannya

"Mau ngapain?" tanya Audrey sewot yg mendekati Rafa

"Lo tadi udah gue tolongin. Gada ucapan terimakasih sedikitpun" ucap Rafa menatap Audrey tak terima

"Makasih!" ketus Audrey

"Oke. Tapi lo harus traktir gue!" Rafa berjalan santai meninggalkan Audrey yg belum sempat menjawab omongannya

'Iss.. Bener bener tu orang!' Batin Audrey kesal

..

Rafa dan Audrey duduk di salah satu stand makanan, mereka duduk berhadapan berdua, setelah makanannya datang mereka melahapnya tanpa berbicara. Saat Rafa melihat Inez yg lewat, Rafa memberi kode pada Audrey agar mengikuti alurnya.

"Aaaaa..." Rafa menyuapi sesendok nasi goreng pada Audrey agar terlihat mesra di depan Inez

Audrey pun melakukan hal yg sama, tetapi audrey terlalu fokus pada Inez yg berjalan kesebuah tempat duduk di belakang Rafa, bakso yg di tusuk di garfu nya yg seharus nya masuk ke dalam mulut Rafa malah terhenti di pinggir hidung Rafa.

"Ehemm!" Rafa berdehem agar audrey tersadar dari lamunan nya

Setelah sadar ia melihat lengan nya yg masih memegang garfu bakso yg berada di sebelah hidung Rafa, ia pun menyengir kuda tak ada rasa bersalah nya sama sekali, lalu ia melanjutkan menyuapi Rafa dan membersihkan wajah Rafa yg terkena bakso tadi memakai tisu nya.

Inez yg melihat tingkah Audrey dan Rafa merasa jijik, sedikit emosi, dan tak terima. Lalu ia menggebrak meja kantinnya beranjak pergi, pindah ke tempat lain.

Inez semakin jauh, lengan Rafa menyingkirkan lengan Audrey yg sedang membersihkan wajahnya memakai tisu. Lantas memakan makanannya dengan normal.

Audrey menatap sinis Rafa, pikirannya bertanya tanya karna sikap Rafa. Mengapa tuhan menciptakan makhluk semenyebalkan ini?

Lalu audrey pun kembali memakan bakso yg ia pesan tadi.

Mohon maaf untuk masalah typo bisa di komen hehe:'v
Masih pemula dalam berbahasa, Non baku. Terima kasih.

Next yaa..

RAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang