Pertemuan Pertama

3 0 0
                                    

Aku terduduk lemas usai menyelesaikan pekerjaan rumah menjadi seorang istri tentunya harus telaten membersihkan rumah apalagi anak ku yang berumur 2 tahun algra namanya dia baru saja tertidur pulas. Jam menunjukkan pukul 19.30 ada waktu untuk bersantai menunggu suami ku pulang.

"Hallo sayang aku pulang bentar lagi ya tunggu dirumah"

"Ya cepat aku udah masak banyak"

Percakapan antara aku dan suamimu terputus. Aku terduduk sementara waktu aku mengambil beberapa album foto yang ku bersihkan tadi siang dan mulai membuka-nya.

Foto kusam dan kumal semenjak dari bayi sampai foto massa dewasa dan tiba-tiba mata ku tertuju terhadap foto seseorang dia adalah Nathan, seorang ketua genk motor di kampung ama dan akong (nenek dan kakek).

jika di ingat lagi aku adalah seorang kelahiran indonesia-tionghoa nama ku biasa di panggil ling-ling yang artinya cantik.

"Ling bantui mama dong angkatin barang"perintah mama

"Ya ma" sahut ku turun dari mobil

Hari ini aku berlibur dirumah ama dan akong tepatnya di tanah kelahiran mereka di Kota Gunungsitoli atau kata lain nias.
Meski sudah pernah ke sini tapi aku tidak bosan-bosannya untuk kembali ke tempat ini.

"Aduh cucu ama sayang, gimana capek ngak perjalanan ke sini"tanya ama membelai surai cucu nya

"Ya Ama capek"jawab ling-ling lagi

"Permisi Ama itu masakannya udah siap"jelas bibi karsim dia seorang bibi yang selalu membantu Ama mengurus rumah tangga

"Ayo kita makan sekarang, ayo" lajut Ama

Aku bahagia bisa merasakan kasih sayang apalagi berkumpul bersama Ama dan akong ku bahagia rasannya.

"Jadi ling mau masuk universitas mana" tanya Ama

"Hm belum tahu si ama cuma ling mau nyoba untuk masuk di perguruan tinggi Universitas Indonesia di jakarta"

"Lah akong yakin Ling bisa lulus di universitas itu pasti bisa"  kata akong sambil menguyah sirih  yang ada di   mulutnya

"Kong, jangan kunyah sirih terus ayo makan" ajak Ama

"Bentar lah gua lagi kunyah sirih biar gigi gua sehat dan putih"balas akong menunjukkan gigi nya yang merah akibat sirih.

Malam ini adalah malam yang bahagia jauh dari kebisingan kota jakarta yang selalu ramai dan hidup di pedesaan menikmati sawah dan ketenangan.

"Ling" panggil mama

"Ya ma" jawab ling menoleh kearah mama

"Udah malam masih mau di luar ngak takut masuk angin" tanya mama

"Ngak ma, ling mau disini bentar aja mau hirup udara malam" jawab ku

"Jangan lama-lama" lanjut mama mengecup kening ku dengan lembut

Aku tersenyum dan mengangguk sebentar mama berlalu di hadapan ku.

Sawah yang luas, dan suara jangkring yang selalu datang di malam hari entah mengapa hati ku nyaman.

"Brum.....brum....brum....brum"suara sepeda motor "king lion bergema di sepanjang ruas jalan sudirman.

"Natan" teriak beberapa orang pemuda

"Yee gue menang" teriak Natan

"Yakin lah lo pasti menang, ntar traktir yuk"

"Sip" teriak natan mengancungkan jempol nya

Memori 62 HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang