HUJAN 🌧️🌧️🌧️

211 24 1
                                    

"Banyak orang yang mengaku menyukai hujan namun setiap hujan turun mereka mencari tempat untuk berteduh"

~Dona Putri Ashifadinata~

Dona berjalan menuju perkiraan tempat dimana sepedanya berada, kampus masih ramai karena masih banyak mahasiswa yang berkegiatan di area kampus terutama anak-anak organisasi. Dona hanya berjalan melewati mereka tanpa berniat untuk menyapa mereka.
Tiba di parkiran. dona menuju ke sepedanya, niat untuk langsung pulang gagal karena dona melihat rantai sepedanya putus. tidak mungkin rantai sepedanya putus sendiri karena dona selalu merawat sepedanya.

Dona mengambil sebuah kotak warna hitam dari dalam tasnya. kotak itu berisi peralatan emergency jika sewaktu waktu sepedanya bermasalah seperti saat ini.  dona mulai memperbaiki rantai yang putus itu. tiba-tiba ada mobil yang berhenti di dekatnya, namun dona bersikap acuh dan masih fokus membenarkan rantainya. seseorang yang ada di dalam mobil itu keluar lalu mendekat ke arah dona. "Assalamu’alaikum dek, sepeda lo kenapa?" tanya orang itu. orang itu ternyata bang dani, abang dona yang kuliah di kampus itu juga.
"Wa'alaikumussalam bang. gue kira siapa. sepeda gue rantai nya putus"
"kok bisa, bukannya sebelum berangkat lo ngecek sepeda lo dulu" tanya dani heran
"gue juga gak ngerti bang"
"pasti ada yang ngerjain lo tu. lo pulang bareng gue aja, sepeda lo tinggal di kampus titipin pak satpam"
"Jangan suudzon jadi orang. lo duluan aja habis ini beres kok" tolak dona
"serius lo"
"iye serius, lo duluan aja gue gak papa"
"ya udah hati-hati yaa, abang duluan ntar kalau ada apa-apa langsung hubungi abang" pamit dani sambil berjalan menuju mobilnya.

Setelah dona selesai memperbaiki rantai sepedanya, dona menaiki sepedanya tak lupa memasang helm dan melaju keluar area kampus.
Jalanan begitu ramai karena banyak orang yang baru pulang kerja. Dona menikmati perjalanan nya sambil mendengarkan musik melalui earphonenya. Tiba-tiba langit berubah menjadi hitam yang tandanya akan segera turun hujan, dona masih santai mengayuh sepedanya. dan hujan pun datang mengguyur ibu kota, banyak orang berlarian untuk berteduh namun tidak dengan dona. Dona masih mengayuh sepedanya dan menikmati air hujan yang membasahi tubuh nya tanpa ada niatan untuk berteduh. tanpa dona sadari ada mobil yang mengikuti dia dari tadi. mobil itu melaju perlahan disamping dona dan sang pengemudi itu menguka kaca mobil nya.
"Assalamu’alaikum. kenapa kamu tidak berteduh, apa kamu tidak tau kalau hujan begitu lebat" ucap pria itu
"kenapa dia bisa disini" batin dona.
pria itu adalah Andreas, dosen baru dona.
"Wa'alaikumussalam, saya menyukai hujan" jawab dona singkat
"lebih baik kamu berteduh atau pulang dengan saya dari pada nanti kamu sakit"
"terima kasih, tidak perlu repot-repot. rumah saya sudah dekat" tolak dona
"ya sudah, saya duluan. assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam"

Hujan semakin lebat, semakin berat juga dona mengayuh sepedanya untung saja sudah dekat dengan rumah  dona

Di Rumah
"Assalamu’alaikum Pak, tolong bukakan gerbangnya" ucap dona kepada salah satu satpam di rumah nya.
"Wa'alaikumussalam, eh non. sebentar non" satpam itu pun berjalan membuka kan gerbang
"silahkan non, non kenapa basah kuyup"
"saya hujan-hujan pak, saya masuk dulu ya pak"
"iya non"

dona pun memasuki halaman rumah nya. rumah itu terlihat bagaikan istana yang megah dan mewah.
setelah dona memarkirkan sepeda nya, karena keadaan tubuh nya yang basa kuyup dona pun masuk rumah melalui pintu samping
"Eh non dona, kok gak masuk lewat depan aja?" tanya salah satu pembantu rumah tangga yang bekerja di rumah dona
"baju dona basah mbok"
"pasti non habis hujan hujan" tebak mbok sumi
"iya mbok, dona udah lama gak main air hujan. mbok dona minta tolong ambilkan baju ganti di kamar, biar dona mandi disini aja"
"baik non"
mbok sumi adalah pembantu rumah tangga di rumah dona yang paling lama bekerja dengan keluarga dona.
sambil menunggu mbok sumi yang menggambilkan baju, dona mengambil botol air minum dan meminumnya karena tenggorokannya terasa begitu kering.
"ini non" ucap mbok sumi sambil menyodorkan baju dona
"terima kasih mbok, mama sama papa udah pulang mbok?" tanya dona
"udah non. tuan, nyonya dan aden di ruang keluarga mungkin mereka sedang menunggu non pulang" jawab mbok sumi.
"oke, dona mandi dulu ya mbok" ucap dona sambil berjalan ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi dona memutuskan untuk menghampiri kedua orang tua dan abangnya di ruang keluarga.
"Assalamu’alaikum ma pa bang" sapa dona sambil duduk di tengah-tengah antara papa dan mama nya
"Wa'alaikumussalam princess, kamu tadi pasti hujan-hujan yaa" tanya Dinata, papa dona.
"iya pa, udah lama dona gak main air hujan" jawab dona
"tadi kata abang, sepeda kamu rantainya putus dek. kok bisa putus?" tanya shifa, mama dona.
"gak tau ma"
"ada yang ngerjain lo itu dek" sambung dani
"dibilangin jangan suudzon sama orang bang" sewot dona
" iya iya, btw besok lo latihan kan mendingan lo bawa mobil atau bareng sama gue aja. takut nya kalau lo pulang malem terus ada apa-apa di jalan" ucap dani
"gue berangkat sendiri aja bang. gue bisa jaga diri kok"
"tapi kalau ada apa apa langsung kabarin papa atau abang ya dek" ucap papa
"siap pa"
"pa ma bang, kalian gak laper apa dona laper banget" ucap dona
mama papa dan abang nya dona pun hanya ketawa
"mama kirain kamu gak laper dek"
"laper lah ma"
"ya udah yuk ke meja makan, dari tadi tu kami nunggu kamu pulang sayang" ucap papa dona

Dona yang selalu menampakkan sikap dingin nya saat di luar rumah, namun saat dona di rumah sikap dona berubah menjadi sangat hangat seakan akan gunung es itu sudah mencari

Mereka pun berjalan ke meja makan sambil bergurau. di meja makan pun mereka makan dengan khitmat. saat mereka makan tiba-tiba terdengar bel yang menandakan ada tamu.

"biar dani aja yang buka pintu pa ma" dani pun beranjak dari meja makan menuju pintu
"Assalamu’alaikum" ucap orang di balik pintu itu
"Wa'alaikumussalam.. Kamuuuu" ucap dani kaget

Girl Biking Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang