Erfisha

46 18 4
                                    

Jangan lupa vote yha guys.Satu Bintang aja gue dah seneng kok🙃

Happy Reading...

.
.
.
.
.


Jam istirahat ini menjadi sedikit ramai tak seperti biasanya.lapangan basket yang setiap hari hanya digunakan bersantai atau mengobrol kini menjadi ramai dan penuh sesak.tak sedikit yang menonton pertandingan basket dadakan ini.

Siapa coba yang tidak ingin melihat para pria tampan sedang mengoper bola dengan ahlinya,apalagi ditambah keringat yang membasahi wajah mereka,beuh.. entahlah tidak bisa dijabarkan lagi ketampanan nya.

Suara riuh ricuh kini kembali terdengar lagi saat bola dipegang oleh Rendi,ketua basket kelas XI.Wajahnya yang tampan dan keahliannya memainkan bola, membuat beberapa pasang mata tak bisa lepas darinya.

"RENDI SEMANGAT..KAMU PASTI BISA"

"RENDI ! I LOVE YOU....LO PASTI MENANG KALAU DAPAT CINTA DARI GUE"

"RENDI SEMANGAT ! AYO KALAHKAN MEREKA"

Dan inilah saatnya, Rendi melemparkan bolanya agar masuk ke ranjang lawan,ia pasti bisa,ia sudah terbiasa dengan hal seperti ini.Satu loncatan untuk mencetak satu poin lagi untuk tim nya.

Namun, entahlah apa yang terjadi, apakah dewi Fortuna sedang tak memihak padanya,atau dia lupa membaca doa.Bola itu Bukannya masuk kedalam ranjang, tapi malah menatap besi pinggiran ranjang dan memantul jauh hingga...

Bhugg

Bola itu mengenai salah satu siswa dipinggir lapangan.

Namun lapangan tetap ramai walaupun rendi tidak jadi menambah poin,sorakan itu berasal dari seporter lawan,bergembira karna musuh mereka tidak jadi menambah poin.

"Sorry ya kak ! Nggak sengaja"Ternyata bola tersebut mengenai salah satu kakak kelasnya.

"Bisa maen nggak sih,masak gitu aja mental."

"Ya maaf kak salah perhitungan tadi"

"Udah sana balik maen aja lo !"Setelah mengatakan itu Fian segera berbalik badan,menghadap gadis yang ditolong nya tadi.gadis yang seharusnya terkana pantulan bola jika saja Fian tak datang untuk menghadangnya.

"Lo nggak papa?"tanya Fian memastikan keadaan gadis didepannya.

"Nggak papa kak,makasih ya udah mau nolongin."Manis satu kata yang terlintas dibenak fian saat melihat senyuman yang terbit dari gadis didepannya ini.

Mungkin sekarang jantung Dilla sudah ingin copot,ia tidak terbiasa berada sedekat ini dengan seorang pria, apalagi seorang pria tampan yang sedang senyum senyum sendiri saat ini.

"Lo cewek yang gue bantuin kemaren kan? anaknya pak Miftah".Dilla merutuki dirinya sendiri, kenapa ia bisa ditolong 2 hari berturut turut dengan orang yang sama, kesannya kan menjadi dilla terlihat sangat lemah,yaa.. walaupun memang begitu Kenyataannya.

"Iya kak aku yang kemaren"Entahlah perasaan apa yang dirasakan Fian sekarang, yang jelas ia merasa nyaman berbincang dengan gadis ini.

"Ya udah kak aku pergi dulu ya"sumpah demi apapun Dilla ingin cepat cepat pergi dari sini, cepat menghindar dari hadapan kakak kelasnya ini.

"Eh kita udah ketemu dua kali lho masak nggak kenalan"Modus fian saat Dilla akan pergi dari hadapannya, hatinya mengatakan bahwa ia masih ingin berbincang lama dengan Dilla.

"Emh..iya nama gue Dilla kak!Aurelia Fadilla"Sebenarnya Fian sudah tau namanya, bahkan alamat nya sekalipun.Itu karna Reza yang memberitahu,ia sangat ingin jika Fian bisa dekat dengan tetangganya.

ALFIANDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang