Still Remember ?

85 20 2
                                    

Hai...ini cerita pertama gue.. maklumlah kalau masih banyak typo,enjoy ya jangan lupa vote juga

.
.
.
.
.

Splas!!!

"Anjay..... Sakit woy"

"Whahahaha...rasain Lo"

Plak!!!

"Njirr...sakit tau nggak"

"Lha salah lo sih,maen jitak kepala gue aja"

"Lho tu kalah goblok!

"Udah! Jangan berantem mulu napa sih...perasaan kalian tuh nggak ada habis habisnya ya kalau berantem"
Cowok dengan jaket denim itu segera merelai dua temannya yang bertengkar,sudah menjadi pekerjaannya memang walau tidak ada yang membayar tapi ia akan selalu merelai kedua temannya itu.temannya yang slalu bertengkar hanya karna masalah kecil dan akan baikan juga karna hal kecil pula.memanglah sifat setiap orang itu susah ditebak.

"Sorry ya..gue jitak nya kekerasan"

"Iya gak papa kok...yuk maen ular tangga lagi"

"Hayuk ! Gue dulu ya.."

Dan begitulah pertengkaran nya berakhir.singkat,tanpa ada drama melakonis yang berlanjut.

"Dasar kalian tuh udah gede masih aja maen ular tangga"suara itu berasal dari pria maskulin yang berjalan menuruni tangga sambil tangannya membawa satu toples penuh kue kering.

"Hallah kayak nggak tau Alfa sama Reza aja! Mereka mah semua permainan suka,masak masak an punya adik gue aja juga di embat"Ucap cowok berjaket denim tadi dengan sedikit seringai diwajahnya.

"Anjir lo Nath kalau ngomong jangan terlalu jujur bisa nggak sih"

"Lu juga diam aja deh goblok"

"Lo kenapa sih suka banget ngatain gue goblok"

"Lah emang bener kan"

"Dah dah!ribut lagi gue usir dari sini ya kalian"Sergah Nathan sebelum kedua temannya itu bertengkar lagi.

"Yee ini kan bukan rumah lu, kenapa lo seenak nya usir kita"

"Diem yha lu"

"Dah lah...gue sebagai tuan rumah juga nggak suka kalau tamunya berantem mulu...mending sekarang kalian ke ruang makan udah disiapin tuh sama bibi gue tinggal mamam"Sebagai tuan rumah.Fian memang harus menyiapkan yang terbaik buat teman temannya ya walaupun mereka sering membuat Fian kesal tapi ia tak bisa menampik bahwa ia sangat menyayangi teman temannya ini,mengingat bahwa mereka lah yang slalu menemani Fian sejak masa putih abu-abu dimulai.

"Nah gitu dong dari tadi,yuk za ke ruang makan"

"Lah elu...giliran ada makanan aja semangat"

"Emang elu enggak.. Sugeng!"

"Eh nama gue bukan Sugeng ya"

"Bodoh amat lah gue mau makan dulu"

"Ehh gue juga ikut"

Fian kembali terkekeh melihat kelakuan teman temannya ini,namun seketika kekehannya berhenti tatkala ia merasakan masih ada salah satu makhluk hidup yang duduk disampingnya.

"Lah lu kok masih disini..sana makan keduru dihabisin dua curut itu nanti"Tegur Fian sambil menepuk pelan pundak Nathan yang sejak tadi duduk dalam diam.

"Itu foto siapa yan?"Bukannya menjawab,Nathan malah mengajukan pertanyaan,kini pandangan nya lurus menatap foto dua anak kecil yang kelihatan sedang bercanda dengan baju couple putih yang pas untuk mereka.Fian yang tau pandangan Nathan kemana hanya bisa menelan ludah nya samar,matanya menajam, pikirannya berkelana seperti mencoba menemukan sesuatu yang tlah hilang didalam sana.

"Oy"Nathan yang merasa teman nya tak menyahut akhirnya berbicara agar pertanyaan nya dijawab.

"Oh..oh itu ya foto gue lah foto siapa lagi"

"Cewek nya?"Tanya Nathan lagi karna difoto tersebut terdapat satu laki laki dan satu perempuan.

"Pengen tau aja lu,sejak kapan sih Nathan jadi tukang kepo kayak gini"Fian yang merasa tidak bisa memberitahu Nathan tentang kebenarannya akhirnya mencoba untuk membelokkan pembicaraan, sebenarnya bukan tidak mau memberitahukan hanya saja Fian belum siap jika harus mengenang masa lalu nya kembali.

"Iya ya..kenapa gue jadi kepo gini...udah ah gue mau makan dulu laper" yess!fian bersorak dalam hati akhirnya ia berhasil mengalihkan pembicaraan.

"Iya udah sono lo makan nanti gue nyusul"

"Oke"jawab Nathan seraya beranjak meninggalkan Fian menghampiri dua curut yang mungkin sekarang sudah menghabiskan setengah dari sajian dirumah Fian.berjalan santai sambil menepis segala pikiran negatif dipikirannya,melupakan keingin tahuannya beberapa menit lalu dan mencoba untuk berfikir positif.

Sedangkan diruang tengah masih ada satu orang yang semenjak kepergian temannya yang terakhir tadi matanya mulai mengeluarkan sesuatu, tidak banyak tapi itu sudah cukup untuk memberitahu orang lain bahwa ia sedang bersedih.

Matanya lurus kedepan menatap foto yang beberapa menit lalu menjadi bahan pembicaraannya dan temannya.pikirannya berkelana,banyak sekali pertanyaan yang ingin ia tanyakan,namun ada satu pertanyaan yang selalu mengganggunya akhir akhir ini.

"do you still remember me? "

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bersambung :")

Jangan lupa Vote yaa... Maap kalau ceritanya kurang nge fell ! Tunggu lanjutannya aja.

ALFIANDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang