Bagian 12 ࿐°*

3K 266 105
                                    

Mohon maaf lahir dan batin🙏🏻🖤



🌸

Boruto merasa heran dengan perilaku sarada sejak tadi malam.
Perempuan itu menjadi irit bicara,tidak seperti biasanya yang selalu terbuka.
Ada rasa penasaran dalam lubuk hatinya,namun ia segera menguburnya dalam-dalam.

Boruto melakukan cuti satu hari untuk menemani sarada menuju dokter kandungan hari ini.
diam-diam ia mencuri pandang pada sarada yang sibuk membersihkan rumah.

"Sarada"
Panggilnya tanpa ekspresi.
Sarada hanya melirik sesaat,kemudian melanjutkan perkerjaannya.

"Ada apa denganmu?"
Pertanyaan yang telah terpendam akhirnya dapat ia keluarkan.
"Kau ingin sarapan atau tidak?"
Jawab sarada membahas hal yang berbeda.

"Hmm"
Boruto terlihat mengimbang-ngimbang.
Setelah itu ia mengangguk samar.
"Aku tarik ucapanku waktu itu,aku ingin mencicipi masakanmu."
Ucapnya berbohong.

Sarada menaruh pel-an ke tempat semula,
hendak menuju dapur untuk membuatkan sarapan.
"Kau munafik."
Singung sarada pedas.

Mendengarnya kedua alis boruto terangkat.
"Apa maksudmu?!"
Sengahnya tak terima.
"Kau pernah bilang bahwa kau tidak akan pernah memakan masakanku.
Lalu kenapa kau sekarang berubah pikiran?itu munafik bukan?"
Sarada memperjelas ucapannya.

"Jadi kau tidak ingin membuatkan ku sarapan?
baiklah—memang itu yang aku inginkan."
boruto menyeringai.
Pria itu kemudian bangkit dari meja makan menuju lantai atas.

"Bersiaplah,aku ingin mengajakmu ke dokter kandungan."
Sambungnya ketika masih berada di tangga.

Sarada menghentikan perkerjaanya.
menahan hatinya untuk tidak menangis.
Ia benar-benar bodoh.
Kenapa ia tidak dapat menjaga ucapannya,dan cukup mengatakan ia baik-baik saja.

Setidaknya setelah itu ia merasa lega.
Ia dapat melihat bagaimana boruto memakan masakannya untuk kali pertama.

Semua sudah terlambat.
Sarada malah mengacaukan rencananya sendiri.
Ah,penyesalan memang selalu berada di akhir.

Sarada mengelengkan kepalanya,mencoba menghilangkan beban di pikirannya.
Ia lantas menuju ke atas untuk berganti pakaian.

Boruto dan sarada tidak berada di kamar yang sama.
Mereka tidur di kamar yang berbeda.
Itu dikarenakan boruto yang tidak ingin berdua dengan sarada.

Selang 20 menit.
Sarada kembali turun dengan pakaian yang terbalut rapi di tubuhnya.
Ia tidak menyangka,ternyata boruto sudah menunggunya di lantai bawah.

•style sarada•

•style sarada•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Serenity-[BORUSARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang