Bagian 17 ࿐°*

3.6K 269 184
                                    

🚩SARADA POV ͝ ͝͝ ͝

Kalian tahu?
Semenjak malam itu,sifat boruto terhadapku berubah drastis.
Ia menjadi perhatian,tidak pernah membentak,ataupun berbicara sakratis.

Tentu saja aku sangat bersyukur atas perubahannya.
Entah apa yang membuatnya berubah,
Yang terpenting ku harap ia akan terus seperti ini selamanya.

Malam ini aku tengah membereskan perlengkapanku untuk festival di puncak besok.
Festival ini diadakan khusus untuk
Alumni sma ku.
Dengan tujuan kembali bercengkarama setelah sekian lama tidak bertemu.

Aku telah meminta izin pada boruto jauh sebelum hari keberangkatanku.
Sebenarnya aku ingin mengajaknya untuk ikut,
Tentu saja ia tidak mau.
Jadi aku memutuskan untuk pergi seorang diri.

Aku bersemangat menantikan hari esok.
Aku dapat kembali berkumpul dengan teman-teman lamaku,teman-teman yang kurindu.

Saat tengah sibuk mempersiapkan barang-barangku,pintu kamarku terbuka.
Sosok boruto muncul dari sana.

"Kau mau kemana?"
Tanyanya.
"Kau sudah lupa ya?besok kan aku akan pergi ke festival alumni di puncak."
Jawabku masih sibuk dengan perkerjaanku.

"Kan aku sudah bilang,seharusnya kau itu banyak beristirahat.
Bukan malah pergi ke acara yang tidak penting itu."
See?dia sudah berubah.
Meskipun masih terdapat nada dingin di dalam ucapannya.

Aku mengedikan bahu tak acuh.
"Tidak penting bagaimana?ini acara spesial tahu.
Lagi pula aku sangat merindukan teman-temanku."
Tanpa sadar aku menggerutu.

"Yasudah terserah kau saja.
kalau terjadi apa-apa aku juga yang susah."
Perkataanya membuatku tertawa kecil,ia mengatakannya dengan sangat lucu.
Seperti anak kecil yang marah karna tidak
dibelikan mainan baru.

"Iya,iya.
Aku akan menjaga diri sebaik mungkin.
Kau tidak usah khawatir."
Ujarku mencoba meyakinkan.

"Aku tidak khawatir kok."
Setelah berkata demikian,ia menutup pintu dengan sedikit kasar.

Benar-benar lucu.

***

Keesokannya,sarada sudah siap dengan kaus putih dibaluti kardigan berwarna merah hati.
Ia juga memakai celana jeans panjang
berwarna navy.

Rambut hitam pekat miliknya dibiarkan terurai begitu saja.
Tak lupa ia memoleskan sedikit riasan ke wajahnya.

Kali ini sarada tidak memakai kacamata,melainkan memakai softlens sebagai penggantinya.
Penampilannya saat ini terlihat sangat berbeda dari biasanya.

Perempuan itu memasak banyak makanan enak dan meninggalkannya dengan sticky notes yang tertempel di meja.

Sticky notes itu berisikan,

Selamat pagi boruto!
Aku sudah memasakan banyak makanan lezat untukmu.
Aku tidak tahu kau akan melanggar ucapanmu waktu itu atau tidak.
Tapi aku merasa kali ini kau pasti memakannya hehe.
Aku pergi dulu ya,selamat makan dan berkerjalah dengan baik.

-sarada.

Setelah merasa tidak ada yang tertinggal,sarada segera menuju keluar untuk menaikki taxi.
Ia sampai di tempat tujuan pada pukul sembilan.

Saat tiba,mulut sarada sedikit terbuka melihat dekoran penyambutannya.
Benar-benar indah.

Sebuah slogan yang bertuliskan,
Selamat datang kembali para alumni,semoga kalian bersenang-senang disini.
Mengingatkannya akan masa-masa sma yang pernah ia lalui.

Dengan senyuman yang mengembang di wajahnya,sarada segera masuk dengan perasaan bahagia.
Ia disambut hangat oleh teman-teman seangkatannya.

"Eh sarada!"
Cocho yang lebih dulu menghampiri sarada.
Ia memeluk sarada sesaat lalu beralih menatapnya lekat.
"A-ada apa?"
Sarada bertanya cangung.

"Kau hamil ya?berapa usia kandunganmu?
Perutmu membesar soalnya."
Cocho terkekeh pelan.
Sarada menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"4 bulan."

"Apa kau juga sedang hamil?perutmu juga membesar."
Lanjut sarada menatap perut cocho yang membulat.
"Ah kau ini,perutku kan memang seperti ini.
Doakan saja ya,aku memang sedang mengikuti prosesnya."
Cocho pergi sebentar untuk mengajak teman-teman seangkatannya yang lain.

Sarada sangat bahagia.
Teman-teman nya tak banyak berubah.
Masih tetap ramah seperti biasanya.
Disana ada,inojin yang sekarang berstatus sebagai suami dari cocho,iwabe yang sepertinya masih jomblo,denki,shikadai,metal lee,namida,wasabi dan masih banyak lagi.

Semua orang terpaku akan penampilan sarada yang terlihat berbeda.
Tak sedikit dari mereka yang membicarakannya secara terang-terangan di depan sarada,dan banyak juga yang mengomentari perubahan dari tubuh perempuan itu .

Rata-rata semua teman-temannya banyak yang sudah menikah.
Mereka juga mengajak pasangannya untuk ikut serta ke dalam acara.

Sarada sedikit minder karna ia datang sendirian.
Namun cocho dan yang lainnya terus menemaninya sampai penghujung acara.
Sehingga sarada tak merasa sendiri atapun terasingkan disini.

Sarada memilih duduk di salah satu bangku yang berdekatan dengan cocho.
Ia lelah karna terlalu lama berdiri.
Semua meja yang ada disini tersusun dengan 2 kursi yang saling berhadapan.
Karna sarada duduk sendiri,jadi kursi yang ada di hadapannya itu kosong.

Ia memakan manisan yang di sediakan di atas meja,sambil sesekali menyapu pandangannya ke samping.
Gadis itu membayangkan bagaimana rasanya jika boruto juga ikut serta dan duduk dihadapannya.

Saat sarada kembali ingin mengambil manisan,sebuah tangan menyentil lengannya pelan.
"Jangan terlalu banyak makan yang manis-manis!"
Suara itu membuatnya mematung.

Lelaki bersurai kuning kini duduk tepat di hadapannya.
Sarada mengedipkan matanya berulang kali,takut jika ia hanya bermimpi.
Tapi sayangnya pria itu tetap ada dan tidak berpindah.

"K-kenapa kau ada disini?"
Tanya sarada gugup.
"Apa aku akan benar-benar membiarkan istriku pergi sendiri?"
Boruto malah balik bertanya.

Sarada mendengus lalu mengerucutkan bibirnya.
"Kau ini,membuatku kaget saja."
ia membetulkan posisi duduknya.

"Oh iya,kenalkan aku kepada semua teman-temanmu."
Pinta boruto.
"Tidak mau."
Jawab sarada berpura-pura.
Ia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Kau mau membuatku menyerangmu ya?"
Boruto mengangkat satu alisnya.
"Menyerang seperti apa maksudmu?"
Sarada memiringkan kepalanya heran.

"Aku tidak ingin menyerangmu disini,
Jadi ayo kenalkan aku pada mereka semua."
Lelaki itu menunjuk semua orang di depannya.
"Haduh,memangnya kau ini orang penting apa?"
Sarada tertawa lepas.
Aksi perempuan itu membuat boruto memajukan bibirnya.

"Punya suami tampan itu seharusnya dikenalkan."
Boruto mengetuk pelan kepala sarada.
"Ya,ya,ya,ya."
Ucap sarada malas.

sarada beranjak memanggil cocho untuk mengenalkan boruto.
Cocho berlari antusias memanggil teman-temannya yang lain.
Mereka saling berkenalan satu sama lain.

  🔮🔮🔮

Serenity-[BORUSARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang