Pagi ini mereka berencana pulang pagi hari di villa cukup mendung tapi mereka bergegas pergi sebelum hujan turun dengan lebat
Minho dengan jisung lebih dulu pergi meninggalkan felix dan changbin yang terjebak macet di pasar tidak jauh dari villa
Suasana di dalam mobil sangat hening . tidak ada yang membuka percakapan , felix memilih diam menatap jalanan yang macet sementara changbin fokus pada kemudi
Sesekali changbin menawarkan felix untuk membeli makanan namun felix hanya menjawab seadanya
Felix tidak merasa lapar sama sekali , pikiran nya masih kacau dan entah kenapa tubuhnya terasa sangat lelah
"Lo sakit ?" tanya changbin namun di balas gelengan oleh felix
"..... Gue ga apa-apa bin . fokus aja nyetir" ucap felix dengan suara yang cukup kecil , atau lebih terdengar seperti bergumam
Changbin menghelah nafas lelah . sepertinya felix sangat kelelahan
•
•
•
•
•
•
•Felix duduk di kursi bar . mereka sedang berada di cafe milik changbin saat ini , awalnya changbin menawarkan felix untuk pulang lebih dulu namun felix menolak
Dengan segelas milkshake di atas meja , felix memilih diam menatap betapa sibuknya changbin mengurus para pekerja
'Semenjak ada lo . semuanya kacau'
Kalimat itu terus mengiang di kepala , berputar bagai kaset rusak membuat hati nya terus berdenyut .
Jemarinya bergerak gelisah , ucapan changbin cukup membuatnya frustasi .
Felix terus memikirkannya karena kalimat itu tidak sekali dua kali ia dengar .. Namun berkali-kali
Semenjak kepergian saudaranya , ia merasa hidupnya runtuh . kebahagiannya pergi bersamaan dengan perginya sang saudara
Tapi harus bagaimana lagi , Hidup harus tetap berlanjut kan ?
Ia fikir seiring berjalan nya waktu , tuhan akan berbaik hati padanya , tapi sepertinya tidak semudah itu
TUK—
Felix menatap changbin yang sedang menutup toko , membalik Tag dengan tulisan Open menjadi Close . felix terdiam berfikir apakah ini waktu yang tepat untuk membahas hubungannya atau tidak
Changbin melepas celemek di tubuh lalu menyimpannya masuk ke dalam loker .
"Bin ..." felix mencicit dengan suara kecil , changbin berdehem singkat
".... Kerjaan lo banyak banget ya"
"Ya , setiap hari emang begini fel"
Felix mengangguk 'setiap hari memang begini' lalu kemarin changbin mengatakan 'semenjak ada lo , semuanya jadi kacau' .
Berarti kehadiran nya sangat berdampak pada kehidupan changbin kan ?
"Bin ... Ayo kita putus"
Changbin menghentikan gerakannya yang semula sedang membersihkan gelas .
Felix menunduk dalam namun kemudian ia mengangkat wajahnya dan menatap changbin ..... Dengan wajah memerah dan bibir bergetar
".... A-ayo kita putus hiks- bin .. G-gue mau kita hiks.. Putus-"
Felix mengusak kasar mata dan pipinya . changbin tertegun melihat itu semua
Entah untuk yang keberapa kali felix menumpahkan air mata karena dirinya . sejujurnya , changbin sangat menyayangi felix
Hanya saja ia memang memiliki sikap kasar dan cukup tempramental apalagi saat dirinya sedang menghadapi banyak tugas dan masalah
Melihat felix yang terus menangis membuat hatinya ikut sakit .
Felix banyak terluka karena sikap nya yang kasar dan mudah tersulut emosi
Changbin menurunkan tudung hoddie yang felix pakai , ia mengusak surai lembut itu dengan tangan nya
Felix semakin menangis dibuat nya . changbin tersenyum getir
"Gue banyak salah ya lix sampe nangis lo kenceng banget" bisik changbin
"Kalo emang ini yang lo mau ...... Ayo kita putus"
Felix menangis tersedu . separuh hatinya sudah ia berikan untuk changbin tapi ternyata memiliki hubungan tidak semudah yang ia pikir
Nyatanya lebih menyakitkan .
"Gue minta maaf felix , udah jadi pacar ga berguna selama ini . sebelumnya gue bilang kalo gue emang kurang bisa kontrol emosi gue ..
Tapi ini bukan salah lo , gue bener-bener ga tau batas . nyakitin lo sejauh ini"
Felix menepis sapuan tangan changbin di kepalanya . ia menaikan tudung hoddie nya dan berlari keluar dari cafe
"Fel?!!" changbin berlari untuk mengejar namun felix berlari jauh lebih cepat , di tambah kondisi yang hujan lebat
"Anjir!" changbin khawatir , ia mengambil kunci mobilnya dan bergegas mencari felix
Tanpa changbin sadari , tepat di samping cafenya berdiri sosok tinggi-Taehyung tengah menatap perseteruan dua pasangan itu dalam diam
"Sorry bin .. Tapi kayanya gue ga bisa bantu lo lagi ... Hehe"
Taehyung tertawa sedih , ia mengangkat tangan nya . di sana terdapat luka bakar yang mulai menghitam
•
•
•
•
•
•BLAM—!!!
Changbin membanting pintu nya kasar . nafasnya terengah dan matanya menampilkan kilat emosi
Ia tidak menemukan keberadaan felix dimana pun . semalaman ia mengendarai mobil nya untuk mencari keberadaan felix
Namun sosok mungil itu menghilang dengan cepat . beberapa kali changbin menghubungi nomor felix namun sama sekali tidak diangkat
"FUCK!!"
•
•
•
•
•
•Tbc
Kalem bentar lagi ending kok hyung

KAMU SEDANG MEMBACA
[01] Neko || ChangLix
Fanfiction🌻 Changlix's • 2 [Squel Hooman] ⚠ BxB Non-Baku Typo Slow Up • • • felix menyesal , kenapa dirinya harus menyiksa hewan yang tak bersalah dimalam setelah pesta kampus nya selesai "Bin ? .... sejak kapan lo melihara kucing" jisung mengusak bulu-bulu...