One

29 7 11
                                    

Gadis berusia 14 tahun duduk di jok motor dan duduk dengan tenang. Dengan seragam sekolah biru-putih yang lengkap dan tas putih yang menggantung di belakang punggungnya.

"Luen, turun dulu. Kakak mau isi bensin," Luen segera turun dari motor dan langsung menuju tempat duduk yang disediakan untuk menunggu.

Luen kemudian membuka tasnya untuk mengambil coklat yang tadi diberikan Kara saat di kelas.

Tanpa di sadari, ada sepasang mata yang melihat Luen dengan tatapan memuja. Cantik. Banget. Entah karena apa, tangannya tiba-tiba maju.

"Hai, aku Ken," ucapnya tanpa sadar.

Luen menatap tangan Ken. Bukannya menjabat tangan Ken, Luen malah mengeluarkan sebuah buku catatan kecil dan menulis di buku itu. Setelah beberapa menit, akhirnya Luen menunjukkan tulisannya pada Ken. Ken langsung membaca tulisan itu

Hai, aku Luen. Kamu kelas sembilan juga?

Ken segera menurunkan tangannya yang sedari tadi menggantung di udara. Tersenyum, "iya, kenapa?" tanya Ken.

Luen menulis kembali dibuku kecilnya.

Kamu mau lanjut sekolah mana, Ken?

Senyum Ken memudar digantikan dengan kerutan kecil di bibirnya. Dia mengetuk-ngetuk dagunya. "Eumm, nggak tau, hehe,"

Wajah Luen berubah masam.

Kamu nggak nanyain aku mau lanjut dimana?

Ken membaca itu. Ia mengerutkan keningnya beberapa detik, setelah itu dia berkata, "engga ah, aku dah tau kamu mau sekolah dimana"

Luen menaikkan satu alisnya. Ken yang paham maksud mimik wajah Luen, lalu menjawab, "kamu mau sekolah di SMA Peduli kan?"

Luen tersenyum mendengar tebakkan Ken yang benar. Kemudian dia menulis di buku kecil nya kembali.

Dari mana Ken tau?

Ken menarik bibirnya. Bukannya menjawab, tapi ia malah menantang Luen. "Coba tebak!"

Luen berpikir keras. Hingga dia pun ingat jika di sampul buku kecilnya, terdapat setiker lambang SMA Peduli. Mata Luen pun berbinar, kemudian dia menutup buku kecilnya dan tampaklah sampul buku dengan setiker lambang SMA Peduli, lalu menunjukkannya pada Ken.

Ken yang paham maksud Luen pun bertepuk tangan. Jawaban Luen benar. Tapi tak lama kemudian, Luen kembali membuka buku kecilnya dan menuliskan sesuatu di sana.

Kayaknya kakakku sudah selesai. Makasih udah mau nemenin aku Ken

Wajah Ken merah. "Idih, siapa juga yang niat nemenin kamu, aku kan juga lagi nunggu bunda ku,"

Luen tersenyum. Kemudian berdiri. Ken yang sadar jika Luen sudah tidak lagi duduk pun menoleh, melihat Luen yang sedang merapikan roknya.

Tak lama kemudian sebuah motor dengan pemuda datang menghampiri mereka. Luen berpamitan pada Ken dan menghampiri kakaknya itu. Setelah siap, Kakak Luen menjalankan motornya menuju ke rumah mereka.

Ken tersenyum lagi. "Idih, ngapain aku senyum senyum? Nggak jelas banget,"

Tak lama kemudian, sebuah motor menghampiri Ken. Ken naik diatas motor dan duduk dengan tenang.

"Tadi Ken sama siapa?" tanya bundanya memulai percakapan.

"Sama orang asing bun," jawab Ken.

"Orang asing?" tanya bundanya lagi. Mencari kebenaran lebih lanjut.

"Iya, orang asing. Kenalan tadi, abis Ken gabut bun. Antriannya tadi panjang juga kan?" jelas Ken.

"Ooh..." bundanya tidak mau bertanya lebih lanjut, karna ia paham dengan privasi anaknya itu.

1 bulan berlalu...

"Nanti disana kamu harus baik. Kalo ada yang nakalin kamu, kamu bilang aja ke kakak, ya?"

Luen mengangguk. Kemudian ia menulis di buku kecil miliknya.

Iya iya, kakak tenang aja

Ruen tersenyum, sedetik kemudian dia mengacak acak rambut adik tersayangnya itu. "Yaudah, kakak pergi dulu ya,"

Luen mengangguk.

Ruen kemudian membawa motornya menjauhi sekolah Luen.

Oiya, sekedar informasi, Luen dan Ruen itu anak kembar. Cuman karena sifat Ruen yang lebih dewasa membuat Ruen merasa jauh lebih tua dibandingkan Luen. Tapi sekolah mereka berbeda, karna kapasitas otak mereka juga dibilang sangat jauh. Luen yang terlalu cerdas, dan Ruen yang kurang pintar.

Setelah melihat motor dari kembarannya itu pergi menjauh, Luen segera bergegas masuk sebelum bel berbunyi.

Ahh... Semoga saja ia bisa tenang di sekolah ini.

💃

Ngehe, ya maap.

LUEN: My Inner VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang