empat

16 6 0
                                    


*Bel kemenangan telah berbunyi,Rain yang terlihat menghampiri supirnya pak hamid.

"Pak,duluan saja pulangnya Rain mau ke kos an alin dulu,nanti sore bapak jemput yah." ucap rain sangat sopan ke pak hamid.

"iya sudah non, nanti bapak bilangin nyonya."jawab pak hamid.

Alin kini menghampiri rain didepan gerbang dengan penuh kebingungan.

"Rain, kenapa luh ga balik?"ucap alin yang kini mendekati Rain.

"gua ke kos an luh yah, pengen main,gapapa kan lin, oh yah gapapa lah gua kan besprengnya luh lin."bacot Rain yang lagi lagi membuat Alin bungkam.

"yaudah ayok!"ajak alin.

"tungguin woi lin, tega banget sih ninggalin Rain sicantik jelita ini."
Rain berlari kecil menyamai langkah alin yang meninggalkannya karena capek mendengar kecerewetannya.

Rain dan alin hanya berjalan kaki karena jarak sekolah dan kos an alin tak sangat jauh,hanya melewati beberapa rumah.
Didepan pagar kos an alin,Rain tak sengaja melihat Raka tengah berbicara dengan budi didepan supermarket.Niat rain yang ingin bermain dikos an alin diurungkan kini dirinya berencana menghampiri Raka dan meminta tumpangan.

"Lin,gua ga jadi yah main dikos an luh,besok aja!"ucap Rain menepuk bahu Alin pelan.

"kenapa emangnya Rain?"jawab alin yang kebingungan.

"ada raka disana!"jawab Rain menunjuk raka dan budi yang sedang berbicara diseberang jalan sana.

"Yaelah,punya teman kok Suka ngemis, luh kaya Rain ngapain ngemis cinta segala, emang yah luh tuh bego,sana pergi!"ucap alin menghempas hempaskan tangannya.

"Huss... Huss..huss."lanjut alin.

"bacot luh lin, duluan yah lin,ummuachh"jawab Rain dan kemudian berlari meninggalkan kos an alin.

Didepan super market.

"Raka, kok bisa ada disini?,emang yah tuhan memberi kita petunjuk kalau kita berdua ini memang ditakdirkan bersama,terima kasih tuhan terima kasih!"ucap Rain didepan Raka sambil mengaminkan ucapannya dengan posisi tangan seperti berdoa.

"Astaga, kenapa yah tuhan engkau mempertemukan ku dengan lalat liar ini."batin Raka.

"eh,Rak gua duluan yah!"ucap budi meninggalkan Raka dan budi.

Raka hanya mengangguk angguki ucapan budi,kini raka berjalan menuju tempat motornya berada, dan tak menghiraukan kehadiran Rain yang selalu senyam senyum tak jelas,Rain memang sungguh bego ia tetap saja mengikuti Raka walaupun tak pernah direspon oleh Raka sedari tadi.

"Raka,gua ikut luh yah?"ucap rain sambil memegang lengan milik Raka.

Raka melepaskan tangan Rain yang menempel dilengannya, namun na'as Rain malah lebih menguatkan pegangannya.Raka yang merasakan itu mulai merencanakan sesuatu.

"yaudah,naik!"jawab Raka tanpa melihat Rain,kini Raka sudah ada dimotor Ninja miliknya,Rain kemudian ikut naik dengan senyuman puas kemenangan.

Diperjanan Rain hanya berbicara terus menerus,walaupun tak digubris sama sekali oleh Raka,Rain tetap berbicara.Raka hanya sibuk memikirkan dimana dia akan menurunkan Rain.

Dipinggir jalan kota.

"Turun!"ucap Raka.

"Siapa?gue?kok turun sih?pasti mau ngasih kejutan kan."jawab Rain yang kini turun dari motor Raka.

"good bye!"ucap Raka keRain.

Raka meninggalkan Rain dipinggir jalan,yang sangat masih jauh dari rumahnya.Rain sangat kesal dengan Raka tapi Rain sama sekali tak membencinya.

"ihh,Raka nyebelin banget sih!"ucap Rain mengcengkram rok sekolahnya.

Rain kini beranjak menelpon pak hamid namun,baterai ponselnya habis.Hujan kini turun menbasahi kota bandung,Rain sangat suka dengan hujan seperti dengan namanya,Rain memilih untuk berjalan kaki pulang dengan hujan yang menemaninya.

Depan komplek lorong Rumah Rain

Tiba tiba mobil bmw berhenti disamping Rain.Rain sangat bingung melihat mobil itu.

"Mau ikut?"ucap pemuda tampan yang ada didalam mobil dan menurunkan kaca jendelanya.

"ga usah, rumah saya udah deket!"ucap Rain menolak tumpangan itu.

"ini hujan loh."ucap Fahmi pemuda tampan yang mengendarai mobil bmw itu.

"oh terima kasih,tapi saya lebih suka berjalan dengan hujan!"jawab Rain tersenyum Ramah.

Kini Rain meninggalkan fahmi didepan komplek.Rain kini memasuki gerbang rumahnya yang super mewah.

"Rain sayang, kenapa basah kuyup kayak gini, bukannya kamu lagi ke kos an alin kata pak hamid?"ucap bunda ani ke Rain.

"kan diluar hujan bun,tadi Rain pulang jalan kaki soalnya mau olahraga,eh tapi malah kena hujan ditengah jalan jadi yasudah Rain terusin aja, lagi pula Rainkan suka main hujan hujan."jawab Rain kini meninggalkan bunda dibawah.

"bunda buatin Teh hangat yah?"teriak bunda ani.

"iya bun!" jawab Rain tidak kalah teriak dari bunda ani.

*Raka sebenarnya tak tega meninggalkan Rain dipinggir jalan.tapi apa boleh buat Rain sangat antusias ingin mendapatkannya.

Hujan yang mengguyur kota bandung membuat Raka,takut jika Rain akan kehujanan.Raka memutuskan untuk putar balik menuju tempat dimana tadi ia meninggalkan.namun na'as tak menemukan rain sama sekali.

"Rain kemana yah?"ucap Raka pada dirinya sendiri.

"mungkin sudah dijemput sama supirnya!"ucap Raka dan memutuskan untuk meninggalkan tempat itu.

I'M PARALYZEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang