"'enakan kita gini aja ya dari pada pacaran " ucap mike santai sambil menatap keindahan langit malam jakarta.
" maksud nya?" tanya invicha bingung menoleh ke arah mike.
" gapapa " ujar mike tersenyum menoleh ke arah invicha.
" dih gajelas banget lu " kesal invicha lalu kembali menatap langit malam jakarta.
"kenapa kita diem dieman dari tadi lo nya juga tumben ga banyak ngomong " ucap mike.
" lo aja yang ngerasa gitu gue si ngga " cemberut invicha.
" hm, udah ayo pulang udah mau jam 11 ni " ajak mike berdiri dan masuk kedalam apartemen nya.
" kan baru mau jam 11 belum jam 11 gue masi mau disini mike " gerutu invicha menyusul mike masuk kedalam.
" sampai rumah lo udah jam 11 perjalanan dari apartemen gue ke rumah lo nya ga lo itung berapa menit? " tanya mike menatap invicha.
" iya juga si hm yauda bawa in tas gue ya gue turun duluan kunci mobil lo udah sama gue nih" ucap invicha berjalan ngambil kunci mobil dan keluar
" iyaa " sahut mike.
mike pun mengunci balkon kamar apartemen nya, mematikan ac, tak lupa pula membawa tas invicha dan menyusul invicha yang mungkin sudah berada di mobil.
" gue nya lama ya?" tanya mike masuk mobil dan siap untuk pergi.
" ngga kok " jawab invicha.
di perjalanan mike fokus mengemudi dan invicha sibuk dengan pikiran nya sendiri,mike menoleh ke arah invicha yang kebanyakan diam dari awal seperti sedang memikirkan sesuatu yang mike pun tak tau invicha memikirkan apa.
" mikirin apa kok dari tadi diem mulu " heran mike
" ngga ada lagi mau diem aja "
"tumben" jawab mike.
" ya gapapa emang kenapa si bagus dong kalau gue nya diem kan ga ribut jadi nya " bete invicha.
" mau beli apa sebelum pulang? " tanya mike mencoba untuk membuat mood invicha baik lagi.
" ngga mau beli apa apa, masi kenyang juga" jawab invicha seadanya.
lalu keadaan di dalam mobil pun hening kembali.
mike mengurangi kecepatan mobil nya menepikan mobil di depan bangunan ruko yang belum jadi lalu membuka seat belt nya dan menghadap ke arah invicha.
" loh kok berenti di sini terus kenapa lo buka seat belt mau kemana?" tanya invicha heran.
" are u okay ? " tanya mike tiba tiba sambil menatap dalam kedua mata invicha.
" hah apaan si" ucap invicha mencoba mengalihkan pertanyaan dengan menatap ke arah depan.
" invicha jangan ngalihin pertanyaan gue tatap gue" ucap mike pelan tapi seperti nada peringatan.
" ya lo si aneh tiba tiba nanya gue ok apa ngga gue kan dari tadi sama lo ya berarti gue ok kan " ketus invicha sambil menatap mata mike juga.
" dari datang ke apartemen gue sampai sekarang lo diem mulu invicha, ada apa?ada masalah? biasanya lo happy all the time with me tapi malam ini lo diem mulu" tanya mike beruntun.
"gue gpp kok gue juga ga sadar kalau diem mulu dari tadi but gue okay kok" jawab invicha.
"u can tell me if u need someone to talk about ur story cha" ucap mike lembut sambil mengelus rambut invicha.invicha menarik napas pelan " gue gapapa mike trust me gue lagi kepikiran sesuatu hal yang ga penting aja kok."
" beneran ga penting?" tanya mike memastikan dan di balas anggukan oleh invicha.
" listen, if you in pain,sad or something like that don't forget to tell me what's hurting you, it's not fair if we spending time together and laugh but then you cry alone " ucap mike mengusap lembut lengan invicha.
" iyaaa, kalau ada apa apa gue pasti cerita kok, ini beneran ga penting banget kok tiba tiba kepikiran aja " ucap invicha mencoba memastikan ke mike lagi kalau dirinya tidak apa apa.
" walaupun ga penting lo bisa ngomong ke gue apa yang bikin lo ga nyaman kita ini temen dan udah 6 tahun juga jadi jangan anggap gue orang asing bisa? " tanya mike.
" gue ga nganggap lo orang asing kok kan kayak yang lo bilang "kita temen" ya gue ke lo ya kayak temen dong bener, kalau lo pacar gue ya gue bisa cerita semua nya apa yang gue rasain kadang perhatian lo tuh lebih dari temen padahal lo sendiri yang bilang kalau kita temen " ucap invicha sedikit serius.
" yes we are friends but you can tell me if sometimes you're not okay" balas mike serius juga.
"iya iya udah ah kenapa jadi serius gini si ayo pulang udah mau jam 11 ni " ucap
" mau peluk ga " tawar mike menarik turunkan alis nya menggoda invicha.
" ngga dih apaan temenan kok peluk peluk " sinis invicha.
" pelukan bukan buat orang pacaran aja kali" mike pun menyala kan mobil nya lagi lalu memakai seat belt nya dan jalan.
" gue okay jadi ga butuh pelukan" tegas invicha.
mike pun menjalankan mobil nya kembali.
" pr gue tadi tinggal 1 lagi kan ya yang belum di kerjain" tanya invicha.
" iya1 lagi,abis pulang ini langsung kerjain jangan ngga ntar lo lupa lagi " jawab mike dan mobil pun berenti di depan rumah invicha.
" okay btw makasi ya udah ngajarin pr nya dan nganterin gue pulang " ucap invicha tulus.
" gue ngajarin gue juga yang ngerjain, besok besok kerjain sendiri mau masuk kuliah gak "
" jadi ngga ikhlas ini cerita nya hm " goda invicha berdiri di luar samping kursi pengemudi.
" udah sana masuk udah malem jangan lupa kerjain tu dikit lagi "
" iyaiya makasi mike hati hati ya bye" ucap invicha lalu masuk ke dalam rumah
🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻
thank you yang udah baca see you in part 2 guys 🧚🏻✨
KAMU SEDANG MEMBACA
HAI ARDIM
Teen Fictionaku tahu aku tidak pantas mendapatkanya aku benar-benar tahu aku tidak pantas untuk mendapatkannya tapi aku sedikit berharap bahwa seseorang bangga mendapatkan aku :')