" kenapa udah hari senin lagi si malesin banget deh panas panasan upacara huh " ucap invicha bete memakai seragam sekolah nya.
invicha sudah selesai dengan perlengkapan sekolah nya tak lupa memakai parfume dan invicha pun turun kebawah untuk sarapan.
" hari baru , masalah baru , kebahagiaan baru dan kesedihan baru lagi semangat invicha " ujar nya kepada diri sendiri.
saat sampai di dapur seperti biasa invicha tidak menemukan 1 orang pun di rumah nya hanya invicha sendiri yang tinggal di rumah ini.
rumah nya tidak besar tidak kecil juga tapi invicha selalu nyaman dirumah ini lebih tepat nya pada kamar nya, Terkadang invicha juga merasa benci dengan rumah ini karna hanya dia sendiri yang tinggal di rumah ini.
orang tua nya membelikan rumah ini kepada nya tepat nya saat invicha memasuki sma orang tua nya harus pindah ke bali dan kebetulan rumah invicha yang lama sudah sangat lama jadi la invicha di beliin rumah ini.
invicha juga memasak sendiri terkadang invicha juga membeli makanan di luar invicha termasuk anak yang mandiri karna bisa tinggal sendiri, memasak sendiri, dan bersih bersih rumah sendiri orang tua nya sendiri datang ke jakarta 1 bulan sekali untuk melihat invicha.
tapi saat invicha memasuki umur 17 tahun orang tua nya belum mengunjungi nya lebih tepat nya lagi sudah 6 bulan orang tua nya tidak mengunjungi nya, invicha anak ke 2 dari 2 bersaudara dia memiliki abang yang jarak nya 5 tahun dari invicha abang nya tinggal di bali bersama orang tua nya hubungan antara invicha dengan abang nya juga tidak begitu baik tapi juga tidak begitu buruk.
walaupun invicha tinggal di rumah ini sendiri invicha tetap meraturin peraturan mama nya yang dimana dia hanya boleh pulang paling lambat jam 11 malam.
ya seperti pagi ini invicha akan membuat sarapan nya sendiri dan invicha selalu bangun jam 5 pagi kebetulan juga jarak sekolah ke rumah nya tidak begitu jauh jadi invicha masi sedikit mempunyai waktu buat memasak sarapan nya.
" nasi goreng aja kali ya, bumbu nasi goreng juga ada kok masi, nasi juga masi ada, udah deh masak nasi goreng aja " monolog nya.
selesai memasak invicha membuat setengah gelas susu putih hangat invicha pun ke meja untuk memakan sarapan nya sambil membawa susu tersebut, saat mau meminum susu hangat nya dering telpon dari hp invicha berbunyi.
" anjing ngagetin banget si untuk ga tumpah " grutu invicha
invicha mengambil handphone nya untuk melihat siapa yang menelpon nya pagi pagi dan tertera nama " mike miler " disitu.
" hallo? kenapa ?" tanya invicha
" udah bangun kan udah mandi g " tanya yang di serbang telpon.
" udah dari tadi, ini juga lagi mau sarapan "jawab invicha sembari meminum susu nya kembali.
" yauda jangan sampai telat datang nya, ini hari senin pr nya juga jangan lupa di bawa " peringat mike.
"Iya mike,udah kan ada lagi ga? " tanya invicha.
" ga ada"
" yauda gue mau sarapan, gue matiin ya, jangan lupa sarapan juga lu, ntar pingsan lagi kalau ga sarapan " canda invicha.
" gue bukan temen lo yang belum maupun udah sarapan tetep pingsan " ucap mike tertawa kecil mengingat teman sebangku invicha dan tentu saja teman sekalas nya yang sangat mudah pingsan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAI ARDIM
Teen Fictionaku tahu aku tidak pantas mendapatkanya aku benar-benar tahu aku tidak pantas untuk mendapatkannya tapi aku sedikit berharap bahwa seseorang bangga mendapatkan aku :')