Beautiful Liar

Bab IV

🎼🎹🎹

"Sonata No. 14 in C Sharp Minor 'moonlight' Op. 27 No. 2, gerakan ketiga, Presto dimulai. Tertulis, untukmu, Erita."

🎼Ireon nareul bwa
Lihatlah aku
🎼Jameul jago sumeul swineun geotdo ...
Bahkan tidur dan ...
🎼himi deuljanha
bernafas itu sulit

Kau tahu menjadi pianis itu tak semudah yang kau bayangkan, seperti kau yang terus saja bernyanyi menyesuaikan lagu itu dengan gayamu sendiri.

Untuk tidur saja bagiku sulit, bahkan apapun untuk piano, aku kesampingan demi diriku sendiri.

🎼Deoneun mutji anheulge
Aku tidak akan meminta lagi
🎼Deoneun baraji anheulge
Aku tidak akan berharap lagi

Sekali saja, tolong lihatlah diriku dengan mata coklat berbinarmu, hanya sekali saja, hanya dirimu saja. Aku bisa dibilang cukup egois untuk seorang pianis yang hanya ingin diperhatikan, terutama olehmu.

Sepertinya aku berharap terlalu banyak, ya Erita?

🎼Gomawotdago
Terima kasih
🎼Hanado itji anheulge
Aku tidak akan melupakan apapun

Apapun yang terjadi pada kita berdua, tak mungkin bisa kulupakan. Bahkan saat aku pertama kali menatap matamu, dan saat itu juga kau bersamanya.

Mungkin saat itu gila, karena jantungku berdegup dengan kencang. Terutama, gara-gara kau sendiri yang sering masuk kelas musik di jam kosong dan saat itu juga aku ada di sana untuk latihan.

Setiap kau datang, kau hanya tersenyum mendengar apa yang kumainkan untuk perlombaan, bahkan kau memintaku memainkan Kebahagiaan Cinta karya Kreisler. Kau harus tahu, bahwa aku memang harus terbiasa dengan kesedihan, agar aku mempunyai perisai atas kesedihan itu, bahkan orang lain pun tak tahu bahwa aku sedang bersedih, termasuk kau.

🎼Haru jogeumssik neol ijeo bolge
Aku akan mencoba mendapatkanmu hari demi hari
🎼Ppeonhagetji yeoksi apeugetji
Ini jelas, bahwa ini menyakitkan

Gara-gara kau lagi, aku mencoba latihan untuk musik yang kau pinta, agar kau lebih memerhatikanku.

Tapi nyatanya aku tak bisa, musiknya itu membuatku sesak. Sungguh! Ketika akan memulai permulaan pun tanganku membeku, tak bisa kugerakkan. Bila aku lanjutkan, kau tahu betapa tersiksanya tak bisa bernafas sama sekali, bahkan beberapa kali aku jatuh pingsan karena itu, sungguh memalukan.

Kau tahu jelas, apa yang kurasakan. Dengarlah Moonlight Sonata gerakan ketiga, Presto ini dengan hatimu, aku ingin kau mengerti.

🎼Geuraedo gomawosseotdago
Tapi tetap saja, terima kasih

Bertemu kemarin denganmu saat hujan salju mungkin memang bodoh, itu bahkan membuatmu kedinginan, bukan? Tapi anehnya kau malah tersenyum, dan kau menghangatkan segalanya.

Aku minta maaf karena aku tak bisa memainkan apa yang kau inginkan.

Terima kasih atas dukunganmu selama kau memasuki kelas musik di jam kosongmu, itu kenangan berharga. Aku bahkan berharap jika kau bisa bermain piano, dan duet bersama diriku ini untuk membuat Waltz versi kita, bahkan itu hanya angan bodohku saja.

🎼Ganeun neol hyanghae soneul heundeulgo
Jangan menangis lagi, jangan menahan satu sama lain

Aku tahu kau melihatku saat ini, jangan melihatku dengan tatapan khawatirmu, hanya karena aku berkeringat sangat banyak dibandingkan saat di penampilan semi-final minggu lalu yang sama-sama menampilkan dua musik. Mungkin aku hanya kelelahan karena bisa melihatmu yang terakhir kalinya dari sebuah panggung.

🎼Dasin ulji malja japji malja
Semakin aku meyakinkan diriku

Kau jangan berpikir bahwa aku punya perasaan padamu, oke? Aku hanya tertarik pada seorang penyanyi yang menjadi pianis di dalam khayalanku. Aku tak ingin terus yakin atas perasaanku, tapi ketika aku terus meyakinkan diriku, aku memutuskan untuk memainkan musik ini.

🎼Doesaegilsurok naman
Aku melambaikan salam perpisahan padamu

Aku sudah mengitung waktu sampai tulisan di kalimat ini dibaca oleh dirimu saat aku menampilkan Moonlight Sonata di bagian paling akhir gerakan ketiga. Yang artinya permainanku telah usai, bukan?

Mungkin beberapa menit setelah penampilanku selesai, aku hanya akan terdiam di tempat, untungnya aku adalah peserta terakhir.

🎼Apa apa
Rasanya menyakitkan, ini menyakitkan

"Untukmu, Kekasih Abadiku.

Hatiku penuh dengan begitu banyak hal yang ingin aku sampaikan kepadamu. Ada momen ketika aku merasa bahwa ucapan tidak ada artinya sama sekali ... Tetap, berbahagialah, satu-satunya cintaku."

Kau harus tahu bahwa kata-kata ini ditulis Beethoven untuk seseorang yang dicintainya, walau ia tak bisa mendapatkannya, bahkan sampai akhir hayat.

Aku pembohong, aku berkata pada hatiku sendiri bahwa aku tak mencintaimu, bahkan sampai akhir hayatku saat ini aku tak pernah jujur pada hatiku sendiri. Dan aku bodoh, apapun musik yang kumainkan semua itu adalah gaya bermain dari hatiku, dan bukan keinginanku.

Sangat menyakitkan juga mengucapkan selamat tinggal padamu, bahkan pada semua penonton di atas panggung ini saat ini.

Tertanda,

Adrian Breslin.

P. S. Itu artinya, aku mencintaimu, Erita. Dan pasti di akhir pertunjukkanku akan ada ricuh riuh, hanya karena kematianku di atas panggung. Dan sudah kubilang, aku sudah memperhitungkan semuanya dengan surat ini dengan tepat.

"Adrian!"

🎼🎹🎹