"TEREEEE BANGUN UDAH SIANG NANTI KAMU TELAT!!" suara teriakan Syila telah memenuhi kamar Tere dan yang ditriaki pun tidak berniat beranjak dari kasur empuknya atau bahkan tidak terusik dengan teriakan-teriakan yang Syila berikan."TERE KAMU SEMALEM TIDUR JAM BERAPA SIH!!"lanjut Tere dengan tangan yang sibuk menyiprat"kan air diwajah cantik Tere.
"Kyaaaaa hujannn anjir kok bocor sihhh!"teriak Tere tak kalah keras dari teriakan Syila.
"Tere ini ngk hujann"teriak Syila dan menarik tangan Tere yang malah meloncat-loncat dikasurnya seperti kera yang takut kehujanan.
"Loh, mamah?"bingung Tere dengan mamahnya yang ada dikamarnya sepagi ini itu menurut Tere karena belum menyadari bahwa jam telah menunjukkan pukul set 7 pagi.
"Udah cepet turun!, udah siang ini kamu telat nnti"perintah tere dengan tangan yang masih membawa segelas air untuk menciprati wajah Tere.
"siang?" bingung Tere dan mencari dimana letak jam alarm yang setiap pagi membangunkannya "ASTAGA!! GUE TELAT!!"buru-buru Tere lari masuk kedalam kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan sikat gigi ya walaupun Tere ngk mandi 2 haripun ia akan tetap wangi.
"Mah Tere berangkat ya!"teriak Tere sambil berlari menuju meja makan dimana mamahnya berada untuk menyium tangan mamahnya.
"Ngk sarapan dulu?"tanya Syila sambil menerima tangan Tere yang ingin menyiumnya atau sekedar berpamitan.
"Ngk usah mah dah telat" jawab Tere dan segera mencari dimana sopir pribadinya berada.
"Hati hati Re!"seru Syila saat melihat anak perempuannya berlari terburu buru.
---------
"Yaampun udah ditutup lagi gerbangnya"gerutu Tere pada dirinya sendiri saat menyadari bahwa pukul sudah menunjukkan waktu 07.15 WIB yang artinya gerbang sudah harus ditutup dari pukul 7 tadi. Setelah lama Tere memaki dirinya yang tak bisa tidur hanya karna senyuman pria tersebut tanpa sadar bahwa disebelahnya telah ada seseorang.
"Telat?" tanya pria yang baru datang dan berdiri disebelah Tere.
Flashback On
"gue yakin gue bakal telat" batin seorang pria yang sedang merutuki dirinya sendiri karena jalanan yang macet dan bangunnya yang kesiangan. Semalam ia tidak bisa tidur karena memikirkan seorang gadis cantik yang ia temui diminimarket malam itu namun yang membuat ia berpikir hingga tak bisa tidur dengan nyenyak adalah gadis tersebut adalah gadis yang terlahir dari keluarga yang terpandang dan disegani orang.
Setelah lama mengayuh sepedanya akhirnya dia telah sampai dimana ia menuntut ilmu. "Tuhkan bener telat" bicaranya pada dirinya sendiri ketika melihat gerbang telah ditutup namun saat ia melihat sekelilingnya ia melihat bahwa ada seorang gadis yang membelakanginya tengah menundukan kepalanya "palingan lagi meratapi nasib" batin pria tersebut dengan langkah perlahan ia mendekati gadis tersebut namun saat jarak mulai dekat hanya dengan beberapa langkah lagi seketika senyuman terukir jelas diwajah tampannya ia tahu itu adalah gadis yang semalam terus bersarang dipikirannya.
"Telat?"tanyanya pada seorang gadis yang ia yakini bahwa itu adalah gadis yang ia pikirkan dan benar saja perempuan tersebut adalah Tere yang menghantui pikirannya semalaman hingga sulit untuk memejam kan mata.
Dapat Akhtar liat keterkejutan dari raut wajah Tere bahwa ia sekarang sedang terkejut saat menyadari bahwa pria yang bertanya padanya adalah seseorang yang menghantui pikirannya.
Flashback Off
"A- Ak- Akhtar" dengan perasaan gugup Tere membuka suaranya ya pria tersebut adalah Akhtar yang menjadi pikiran barunya pada malam hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKHTAR
Teen Fictionseorang hadis berparas cantik dengan kekayaan yang berlimpah mencintai sesosok pemuda berparas tampan namun takdir sulit untuk menyatukan mereka untuk bersamaa.