61 🔞⛔❌

4.5K 174 17
                                    

Kandungan taehyung kini menginjak usia 45 minggu dan perutnya sudah turun sejak minggu lalu. Selama tiga hari terakhir ia mulai merasa terganggu dengan otot rahimnya yang sesekali mengencang. Setiap hari intensitasnya makin bertambah. Kontraksinya stabil sejak semalam, kata dokter adik tae-il bisa lahir kapan saja. Taehyung yakin tidak akan lama lagi ia bisa merasakannya dari rasa sakit yang menderanya sejak semalam. Beruntung hari ini  Jungkook libur jadi suami siaga itu bisa menemani kelahiran Taehyung nanti.

"eungg......sstsshhaah...eungg" desah taehyung kala otot rahim itu mulai menegang.

Taehyung berjalan tertatih bertumpu pada tepi ranjang. Tangan kirinya ia gunakan untuk mengelus perut bagian bawahnya yang mengeras.

Seusai kontraksi berakhir ia melepaskan mini dress yang ia kenakan. Selangkangannya sudah benar-benar basah. Menegangnya otot-otot pada rahimnya membuat vagina taehyung mengeluarkan banyak lendir bening. Merasakan celana dalamnya yang telah basah tak karuan taehyung memilih untuk menanggalkannya kini ia benar-benar telanjang bulat.

Taehyung melirik kearah Jungkook yang sedang sibuk mengerjakan laporan kantornya. Tentu saja Jungkook mendengarkan semuanya, semua desahan dan rintihan kesakitan Taehyung namun laporan kantor harus cepat ia selesaikan agar bisa mengurus Taehyung dengan tenang nanti.

15 menit waktu Jungkook untuk menyelesaikan laporannya. Jungkook menatap kearah Taehyung yang terduduk ditepi ranjang.

"mau aku cek pembukaannya?" tanya Jungkook seraya mendekatkan diri.

"hmm..." taehyung menggangguk mengiyakan.

Jungkook bangkit dari ranjang dan mendudukkan diri dihadapan Taehyung. Jungkook mengusap perut taehyung pelan untuk memastikan bahwa kontraksinya sudah berhenti. Setelah ia yakin barulah ia memasukkan dua jarinya ke dalam vagina Taehyung.

"masih pembukaan tiga tae" Jungkook menatap Taehyung penuh simpati.

Itu artinya masih cukup lama, hampir 5 jam beraktivitas yang Taehyung lakukan sambil berdiri ternyata belum juga membuat pembukaannya bertambah.

"kau lelah? perlu aku pijat punggungmu?" tawar Jungkook seraya mengusap puncak kepala Taehyung lembut.

Taehyung menggangguk pelan sambil tersenyum menatap Jungkook. Jungkookpun ikut tersenyum sebelum memposisikan diri di belakang punggung Taehyung.

"merasa lebih baik?"

"eumm...gumawo"

Jungkook memijat punggung dan bagian dada taehyung dengan telaten. Pria itu bahkan sesekali mencium leher Taehyung gemas.

"chupp"

Taehyung selalu tersenyum saat Jungkook mengecup lehernya.

"ahh kau boleh berhenti sekarang" Taehyung meminta Jungkook berhenti.
Jungkook menatap taehyung intens, cukup lama mereka saling menatap sampai akhirnya Jungkook memberanikan diri menarik dagu Taehyung lalu melumat bibir kemerahan itu dalam sekali lumatan.

Pergulatan lidah mereka menghasilkan benang salivah yang panjang saat keduanya mengakhiri ciuman panas itu. Taehyung dan Jungkook saling menertawakan satu sama lain ketika mereka melihat lelehan salivah yang mengalir dari sudut bibir masing-masing.


















Pukul 00:00

Taehyung kembali merasakan kotraksi yang luar biasa menyakitkan, rasanya ada tekanan dipinggulnya ia rasa kepala bayinya menekan kebawah bersamaan dengan tendangan yang luar biasa kencang. Rahim taehyung serasa diremas-remas mungkin perkiraan dokter benar bayi yang Taehyung kandung kali ini bobotnya akan lebih besar dibanding bayi tae-il dulu. Ada kemungkinan akan merobek perineum karena ukuran kepalanya yang besar.

Jҽσɳ Tαҽ-ιl 🐣 ✓ (𝙶𝚜)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang