02

24 10 3
                                    

Kini Adella sedang berjalan sendirian dikoridor kelas XI dengan membawa sekotak  tempat bekal yang isinya adalah sandwitch. Ia ingin mencari kelas IPS 4. Dimana itu adalah kelas orang yang ia suka, Revan.

"IPS 2, IPS 3." Gumam Adella sambil memperhatikan satu-satu kelas yang diberi tanda pada bagian atas pintu. "Nah ini dia IPS 4!" Sorak Adella senang. Akhir nya dapat juga.

Adella berdiri didepan pintu kelas tersebut sambil celingak-celinguk mencari keberadaan Cowok itu. Namun ia tidak menemukan siapapun. Ingin langsung masuk? Takut dibilang tidak sopan.

"Adel?" Ucap Seseorang dari belakang Adella sambil menepuk pundak Adella.

Adella menoleh kebelakang dan mendapati Daniel yang sedang menatap nya dengan dahi yang mengernyit. "Panggil Della aja!"

Daniel menggeleng. "Gue lebih suka manggil lo Adel!" Jawab Daniel membuat Adella memutar bola mata nya malas.

"Lo ngapain disini?" Tanya Adella pada Daniel dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Lah, seharusnya gue yang nanya. Lo ngapain disini?" Balas Daniel.

"Ck gue nanya kok lo malah balik nanya sih?" Tanya Adella kesal.

Daniel terkekeh geli. "Ini kelas gue. Lo ngapain disini!" Jelas Daniel membuat mulut Adella yang dari tadi tertutup kini terbuka setengah lebar.

"Ish masok nyamuk nti loh" ujar Daniel dan membekap mulut Adella dengan tangannya. Dengan cepat Adella melepaskan tangan Daniel yang berada di mulut nya. "Ini kelas lo? Berarti lo kenal dong sama Revan?" Tanya Adella pada Daniel dengan mata berbinar.

Daniel terkekeh geli melihat kelakuan Adella. "Yaiyalah gue kenal. Dia sohib gue!" Jelas Daniel semakin membuat Adella menatapnya tidak percaya. Ini kesempatan bagus.

"Wah berarti lo bisa dong, bantuin gue buat dekat dengan Revan!" Ujar Adella dengan menaik-naikkan alis nya. Daniel mengernyitkan dahinya heran. "Lo suka ya sama Revan!" Tunjuk Daniel sambil memicingkan matanya menatap Adella.

Adella tersenyum sumringah lalu mengangguk. "Iya gue suka. Lo tau gak gue baru pertama kali ngeliat dia aja udah langsung jatuh cinta!" Jelas Adella tanpa rasa malu. Biasa nya Cewek lain yang ditanyakan seperti itu akan bertingkah salting. Lah ini Cewek satu malah jujur.

Daniel tertawa keras mendengar jawaban polos dari Adella. Menurutnya Cewek satu ini terlalu jujur dengan perasaannya. "Yah padahal kan gue baru aja mau ngedeketin lo!" Goda Daniel sambil mencolek dagu Adella.

Sedangkan Cewek itu hanya menghela nafas lalu menatap Daniel dengan serius. "Jadi gimana? Mau ngak bantuin gue. Mau ya ya ya. Plisss!" Mohon Adella dengan mengatupkan kedua tangannya didepan muka. Dan memperlihatkan puppy eyes nya.

Daniel terkekeh geli lalu mengangguk. "Iya deh gue bantuin" Jawab Daniel yang membuat Adella langsung bersorak gembira.

"Yaudah gih panggilin dia!" Pinta Adella pada Daniel.

"Yaudah bentar ya!" Ujar Daniel dan ia langsung masuk kekelas nya.

"Revan! Woi Sat mana si Revan?" Tanya Daniel pada Satria-salah satu sahabat nya juga.

"Gue disini! Ada apa?" Tanya Revan to the point.

"Ada yang nyariin. Cewek cakep!" Ujar Daniel membuat Revan mengernyitkan dahi nya, Bingung.

"Siapa?"

"Udah sono lo samperin!" Suruh Daniel sambil mendorong lengan Cowok itu.

"Woi siapa?" Tanya Darma menghampiri Daniel dan diikuti oleh Satria dan Bryan. Mereka mengerubungi meja Daniel.

ADELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang