03

13 8 0
                                    


Tiba-tiba dari arah samping, ada seorang cewek yang menghampiri mereka. "Eh anjir capek gue cariin kalian. Rupanya disini!" Celetuk Cewek itu.

Adella terdiam menatap cewek itu. Siapa dia? Mengapa kelihatan sangat dekat dengan Revan dan temannya?

"Dia siapa?" Tanya Adella bertanya pada Revan. Revan menoleh sebentar lalu tersenyum. Seperti orang yang baru mendapatkan ide. "Pacar gue!"

Adella membulatkan matanya lalu menutup mulutnya. Tidak percaya. Begitupun dengan cewek itu dan sahabat-sahabat Revan yang bingung dengan jawaban Revan.

"APA? hahah ngak munggkin. Lucu ih bercandanya!" Ujar Adella sambil mencubit pelan perut Revan. Sedangkan Revan mendelik tajam padanya. Berani-berani nya lo ya. Awas aja!

"Dih yaudah kalo ngak percaya!"

"Eh bentar deh ya, ini kayaknya salah paham!" Celetuk cewek yang dibilang Revan adalah pacarnya.

"Ngak bilang-bilang lo ya. Kapan lo pacaran sama Kanya?" Tanya Daniel pada Revan. Sama-sama heran.

"Em gue kayak nya harus ngomong deh sama lo. Bisa?" Tanya Cewek yang dipanggil Daniel dengan nama Kanya pada Adella. Adella mengangguk berkali-kali. Lalu Kanya membawa nya ke arah pintu depan kantin.

"Lo beneran pacaran sama Kanya?" Tanya Bryan.

"Ngak. Gue cuma bilang-bilang aja. Siapa tau tu cewek sinting ngak bakal ganggu gue lagi!" Jawab Revan. Sedangkan teman nya hanya ber-oh ria.

"Ngak gitu caranya!" Celetuk Bryan menanggapi.

Sedangkan ditempat lain, Kanya sedang menarik tangan Adella menuju pintu depan kantin.

"Lo beneran pacar nya Revan?" Tanya Adella yang sekarang sudah deg-degan menunggu jawaban dari Kanya.

'Pliss jangan bilang iya. Bilang aja ngak!!' Batin Adella memohon.

Kanya tertawa ngakak mendengar  pertanyaan konyol dari Adella. Sejak kapan ia dengan Revan berpacaran. Ada-ada saja!

"Oke kita kenalan dulu ya. Jangan tegang amat tu muka!" Ujar Kanya lalu ia mengulurkan tangannya berniat bersalaman. "Gue Kanya Anindyra, gue ini sahabat nya Revan. Dann.....kami ngak pacaran!" Jawab Kanya seketika Adella pun merasa lega.

'Alhamdulilah' batin Adella bersyukur.

Adella menerima uluran tangan dari Kanya. "Gue Adella Gab-" ucapan Adella langsung dipotong oleh Kanya.

"Gue udah tau. Adella Gabriella Syahla kan? Cewek yang suka dan ngejar-ngejar Revan. Gue tau lo. Siapasih yang ngak tau sama cewek yang ngejar-ngejar most wantednya sekolah ini?!" Ujar Kanya. Adella manggut-manggut lalu tersenyum bangga.

"Pemes dong gue ya!" Ujar Adella bangga.

Kanya tertawa renyah lagi mendengar penuturan Adella. "Oke-oke. Jadi gini gue mau kok dengan senang hati bantuin lo biar bisa deket sama Revan!" Ujar Kanya. Adella menatapnya dengan pandangan berbinar. Kesempatan emas! Kapan lagi ye kan.

"Serius lo Kan. Gak PHP kan?"

Kanya mengangguk. "Iya gue serius. Kenapa gue mau bantu lo? Ya karena gue kesian banget sama hidupnya si Revan. Dia ngak pernah pacaran loh asal lo tau." Ujar Kanya jujur. "Dan gue rasa lo orang yang tepat buat Revan!" Lanjut Kanya.

Adella mengangguk dan tersenyum. "Makasih ya Kan. Eh tapi bentar deh gimana caranya? Dia aja risih banget kalo gue deket-deketin!" Keluh Adella.

"Deketinnya harus perlahan-lahan dan juga harus sabar. Sini deh gue bisikin!" Ujar Kanya dan menarik dirinya untuk membisikkan sesuatu ditelinga Adella.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ADELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang