kali ini tentang : menunggu.

40 9 27
                                    

Kali ini aku coba menulis tentang "menunggu". Menurutku, bisa dibilang kita itu selalu menunggu di tiap detik hidup, di tiap rantai nafas.Aku mau bahas yang paling dekat saat ini dulu.

Entah dengan atau tanpa usaha, sedikit atau segudang tangis, impian di masa remajamu, di masa remaja kita. Hakikatnya sedang kita tunggu, entah berjodoh atau tidak.

Mau menjadi ahli farmasi kah, menjadi ekonom andal, atau berkeliling dunia sekalipun dan menyicip makanan-makanan di banyak negara.

Lalu saat ini diri kita sedang bersiap untuk itu. Tapi tentang seperti apa bentuknya, biar kita dan pemilik semesta yang tahu. (Mungkin rebahan masuk daftar)

Bukan cita-cita namanya kalau tak berpenghalang. Kerikil fana, "cintanya anak-anak" selalu berhasil membuat jalanmu semakin sulit, walau tak semakin panjang. Tepatnya kita yang terjebak.

Ironisnya, "cintanya anak-anak" itu mengharuskan mu untuk menunggu juga. Entah sebulan, satu tahun, atau setengah dasawarsa (ini tidak mustahil).

Yang ku bilang diawal, objeknya menunggu bisa saja berjodoh dengan kita atau tidak. Manusia adalah misteri terbesar. Dan semesta lebih besar lagi.

Naasnya, kamu ialah orang yang baik, yang lembut dan mempedulikan objek pengganggu itu. Itu sama sekali tidak salah. Kamu hebat bisa bertahan sampai saat ini.

Aku sedikit bingung untuk menulis bagian terakhir tulisan ini. Soalnya aku tak pernah benar-benar berada di kondisi ini.

Untukmu yang menunggu dengan penuh pengharapan, dan tetap mengejar mimpimu dengan bersinar,

Kamu

Super

Hebat

Sekali.

Letter For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang