Anna terus menerus mengecek jam tangannya, supir yang menjemputnya tak kunjung datang, melihat kiri kanan jalan hanya ada beberapa kendaraan yang melintas, karena keadaan semakin sore.
"Kemana sih," Anna cemberut.
"Telefon si Gheo ajalah,"
Anna mengeluarkan ponselnya mencari nama Gheo, dan langsung menghubungi nya.
Tak ada jawaban dari sana, Anna mendengus, bagaimana ia bisa pulang hari ini.
Anna tersenyum, "Lion, gue telfon dia aja deh,"
Sebelum Anna menghubungi Lion, ponselnya kini direbut seseorang dengan paksa, Anna pun berlonjak kaget.
"Agnes?" Anna panik.
Agnes tersenyum sinis, "Mau nelpon siapa tadi?" tanyanya, "Lion? Anna denger ya, Lion itu calon pacar gue, dia disuruh papah gue buat ngajarin gue belajar tiap hari nya, dan gue nyaman sama dia,"
"G-gue gak peduli Agnes," Anna tersenyum tak kalah sinis.
Agnes terlihat emosi, "Berani lo deket-deket dia gue gak segan-segan buat-" ucapan Agnes terpotong ketika Lion sudah lebih dulu berada disitu.
"Buat apa? Jangan aneh-aneh," saut Lion langsung mendekati Anna menghadap ke arah Agnes.
Agnes gelagapan, "Lion? Bukannya tadi pulang ya?"
"Papah lo nyuruh gue bantuin meriksa tugas-tugasnya," jawab Lion santai.
"Oh, hehe kan kamu calon mantunya," Agnes menyentuh lengan Lion yang langsung di tolak oeh Lion saat itu juga.
"Siapa bilang? Gue udah punya mertua," kata Lion menatap Anna sebentar.
"Hah? Siapa kamu udah nikah? Sama siapa?" tanya Agnes penasaran.
"Nikah gak nikah bukan urusan lo," jawab Lion.
"Menantu gue namanya," Lion sedikit menjeda ucapannya, "Luna Leinda," Lion lalu melirik ke arah Anna dan menaikan satu alisnya.
Luna Leinda itu nama mama gue Woi! Woi serius ini!
Anna menganga, tak percaya apa yang dikatakan Lion, nama yang diucapkan sebagai mertuanya itu ibu dari Anna.
"Luna Leinda siapa sih? Kamu bohong kan?" Agnes panik
"Gak mungkin juga gue bohong,"
Lalu Lion mengambil alih kembali ponsel Anna yang berada ditangan Agnes, meniup nya dan mengeluarkan sapu tangan miliknya lalu mengelap ponsel Anna, "Kasian handphone nya tertekan dipegang Lo,"
Lion memberikan handphone pada Anna, lalu menarik gadis itu meninggalkan Agnes sendirian.
Saat sudah sampai di parkiran, dan Lion masih memegang tangan Anna saat itu.
Lalu mereka saling tatap, "Kok lo ngomong mertua lo itu mama gue?" tanya Anna.
"Masa sih? Emang nama Luna Leinda itu cuman satu ya?" jawab Lion.
Anna berpikir keras, benar juga kata Lion.
Baper padahal gue tuuu..
Anna malu sendiri ia menutupi keningnya, "Yaudah, ayo pulang," ajak Lion.
"Pu-pulang?"
Lion sedikit menggeleng,"Iya.., gak dijemput kan?"
Anna menatap Lion bingung, melihat Lion yang pergi sebentar untuk mengambil motornya yang terparkir tak jauh dari tempat Anna saat ini.
Lion memasang jaket hitam ke tubuhnya, lalu memakai helm full face miliknya, menghampiri Anna, "Ayo naik,"
Anna menurut ia menaiki motor Lion dengan perasaan yang campur aduk.

KAMU SEDANG MEMBACA
LION'S SMILE ツ
Teen Fiction"Tersenyumlah. Jika kau melakukannya, kau akan melihat seberapa orang menyukainya. Melihat mu dengan tatapan yang menandakan bahwa kau sedang baik baik saja. Melihatmu sedang dalam keadaan bersyukur, bersyukur atas apa yang terjadi, untukmu dan untu...