Pagi hari, Somi sudah sangat kacau. Ia harus buru-buru dikarenakan ia terlambat bangun otomatis juga terlambat masuk sekolah. Sialnya dua teman sekelasnya, Eunbin dan Ryujin tidak membangunkannya. Somi turun ke bawah, namun saat di tangga ia ketemu dengan lelaki yang pernah menjabat menjadi kekasihnya.
"Hai" sapa lelaki tersebut. Ia masih saja menampilkan wajahnya yang menjengkelkan itu.
Somi hanya memutar bola matanya malas. "Gue lagi buru-buru Can."
Lelaki itu adalah Lee Haechan, mereka putus sekitar 6 bulan yang lalu karena Haechan yang tiba-tiba memutusinya dengan alasan sudah tidak cocok.
"Sini gue anterin sekalian. Sekalian gue juga."
Siapa yang ke sekolah jam segini? Oh tentu saja. Lelaki ini juga terlambat.
"Ga perlu. Makasih," tolak Somi halus.
"Udah terlambat banget loh ini." ucap Haechan sambil menaik-turunkan alisnya.
Somi kembali berpikir dan akhirnya menyetujui ajakan Haechan. Sekalian hemat ongkos. Haechan segera menarik pergelangan Somi lalu mereka naik ke motor milik Haechan. Sesampainya di sekolah, Haechan dan Somi langsung saja diberikan izin masuk oleh satpam. Mungkin mood satpam sedang bagus. Somi langsung melangkahkan kakinya dengan cepat menuju kelasnya.
"Heh. Lo berdua kenapa gak bangunin gue sih?" tanya Somi kesal.
"Biar lo tau ya somay dari jam 5 udah gue bangunin lo sampai teriak-teriak malah si koko yang bangun," ucap Ryujin dengan tatapan sinis.
Somi memamerkan cengiran khasnya lalu mengeluarkan dua jarinya, peace.
***
Karena sedang sangat bosan, Nakyung hanya menonton televisi yang menampilkan si duo kembar— Upin dan Ipin. Namun atensinya teralihkan kepada seorang lelaki yang pastinya penghuni kost ini dengan wajah yang babak belur. Nakyung mendekati lelaki itu lalu menekan luka di wajahnya.
"HEH! Sakit," ucap lelaki itu kesakitan.
"Sorry," Nakyung hanya ingin memastikan lukanya beneran atau bohongan. Memang tindakannya sedikit bodoh.
Nakyung bergegas mengambil kotak P3K untuk mengobati luka pada wajah lelaki ini. Karena suasana yang canggung, Nakyung mencoba mengajak Renjun mengobrol.
"Gue Nakyung," ucap Nakyung membuka obrolan.
"Siapa?" tanya laki-laki itu.
Nakyung mengerutkan dahinya. "Ha? Gue lah."
"Yang nanya." balas lelaki itu lalu tertawa kecil. "Canda haha. Gue Renjun. By the way thanks." lanjutnya lalu pergi.
Sepertinya Renjun adalah lelaki yang garing. Setidaknya Nakyung mulai mengenali beberapa penghuni kost.
***"JINYOUNG BALIKIN HP GUE!" Eunbin berteriak sambil berlari mengejar Jinyoung yang mengambil handphone Eunbin secara tiba-tiba.
"Percuma cantik tapi pendek haha," ejek Jinyoung sambil berlari menjauhi Eunbin.
Karena kesal, Eunbin melempar sepatunya dan melesat. Tidak sesuai perkiraannya.
"Tidak kena," ucap Jinyoung mengejek.
Eunbin kembali melempar sepatunya sekali lagi dan tepat sasaran. Terkena bahu Jinyoung. Yes.
"Sakit dodol," rintih Jinyoung.
"Emang i care?" tanya Eunbin.
"Udah nilai Inggris pas-pasan. Sok inggris pula."
"Halah bacot lu."
***"Chae. Semalam lo ke chatime? " tanya Chaewon sambil melihat snapgram milik Chaeyeon.
"Yep," jawab Chaeyeon lalu menoleh ke Chaewon.
"Kemarin lo gue tagih utang bilangnya gak ada duit. Tapi semalam lo enak-enakan di chatime," Chaewon menatap Chaeyeon sinis.
Mampus mampus.
"Hehe," Setelah mengeluarkan satu kata itu, Chaeyeon langsung berlari sejauh mungkin untuk menghindari amukan seorang Kim Chaewon.
" BAYAR UTANG LO LEE CHAEYEON! "
—to be continued—
![](https://img.wattpad.com/cover/221285299-288-k857805.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KOST BU NAYEON
Fiksi RemajaMillenial Kpop ( 00l - 01l ) " Ngapain di bersihin toh kotor lagi " " Sempak gue kok ilang ?!?! " " Chatime di kulkas punya gue oi " " Cabut kuy " Anak SMA yang tinggal satu kost Pasti ada perkelahian karena rasa cemburu, ada juga cinta asmara dal...