" Kita sudah sampai Di perpustakaan sekolah " Kata melody. Merasa tak ada jawaban dari lawan bicaranya, Melody menatap Jeno. Dan benar Jeno sedang sibuk dengan lamunannya.
" Hey, kita -" Melody menyenggol pelan Lengan Jeno, namun tidak ada reaksi sama sekali.
" hey, anak baru " Melody melambaikan tangannya tepat didepan wajah Jeno. Akhirnya, Jeno tersadar dari lamunannya,
" Kau melamun selama berkeliling. Kita sudah berada diperpustakaan sekolah. "
Jeno melihat sekeliling, ternyata benar mereka sudah berada diperpustakaan.
" Istirahat dulu deh , kau pasti lelah, kau duduklah disini aku akan membelikan minuman untukmu " Melody meninggalkan Jeno yang masih melihat setiap sudut perpustakaan.
" Kau seperti Jaeha , benar benar sangat seperti dirinya" gumam Jeno pelan
Tidak sampai 5 menit, Melody kembali dengan membawa Dua botol cola. Perlu diketahui kalau diperpustakaan juga tersedia minuman , agar siswa yang belajar tidak perlu jauh jauh pergi ke kantin kalau mereka Haus.
" ini untukmu " Melody menyerahkan sebotol Cola kepada Jeno
" makasih banyak " kata Jeno sembari membuka tutup botol dan meminum cola pemberian Melody
" wanita tadi ibumu? " ntah dari mana Melody berani bertanya tentang ibunya Jeno
" iya, itu Bundaku "
" Ah Bunda, Cantik sekali. " Jelas Melody tanpa rasa canggung sesikitpun
" Kau benar, Bunda sangat cantik ayahku tidak pernah berpaling dari Bunda " Jeno terkekeh pelan. Namun entah kenapa keadan menjadi hening seketika.
Jeno menoleh ke Melody, ternyata Melody sedang sibuk dengan pikirannya sendiri. Dalam benak Jeno ada hal yang ia ingin tanyakan , namun entah kenapa Lidah Jeno sangatlah Keluh untuk menanyakan Hal itu.
" Boleh aku bertanya denganmu? " Keputusan akhir Jeno memilih untuk bertanya hal ada dibenaknya. Tidak masalah jika hanya bertanya tentang nama Melody
Melody menoleh melihat Jeno,
" Silahkan, " Melody tersenyum. Mungkin, ini untuk pertama kalinya Melody tersenyum sangat tulus seperti itu" sehari setelah dilahirkan, apakah ibumu memberikan panggilan Melody untuk namamu? "
" tidak, seluruh siswa dan para Guru memanggilku Melody. sebenarnya namaku bukanlah Melody " Melody menggidikkan bahunya
" Namaku Nam Jaeha "
Jeno bangkit dari tempat duduknya, menatap Melody tak percaya. Jeno mencoba menyadarkan dirinya. Jeno takut lagi lagi ini hanyalah halusinasi dirinya yang terlalu merindukan Jaeha
" kau kenapa? " Melody ikut bangkit dari duduknya melihat raut cemas dari wajah Jeno.
" T- tidak. Aku hanya-"
" Jaeha? Kau disini? " kata seorang anak laki laki yang baru saja datang dihadapan Melody dan Jeno
" Mark, Kau disini? " Melody tersenyum melihat kedatangan anak laki laki yang dia panggil Mark
" Sedang apa? " kali ini perhatian Mark beralih ke Jeno yang sedang mencoba untuk tersenyum kepadanya
" Ah ini, Besok dia akan menjadi bagian dari sekolah kita. Kepala sekolah memintaku mengantarkan dirinya untuk berkeliling. Kau baru selesai latihan? "
" kembalilah ke kelasmu. Arin Dan Jina mencarimu. Biar aku saja yang mengantarkan Dia untuk berkeliling " Mark Mengelus pundak Melody dengan lembut. Raut wajah Jeno seketika berubah setelah melihat perlakuan Mark kepada Melody
KAMU SEDANG MEMBACA
PUZZLE PIECE
أدب الهواة❝ Ketika aku mencintaimu, aku takut seseorang akan melihatmu seperti aku melihatmu dimataku. Maka setiap harinya aku berdoa kepada Tuhan agar tidak memperindahkan mu dimata orang lain sebagaimana dia telah memperindahkanmu dimataku ❞ - Lee Jeno