🌹2. Ribut!

39 3 2
                                    

Diam-diam suka itu wajar, yang nggak wajar itu beli gorengan tiga bayarnya cuma satu.
-Refano Angga Januar

***

Suasana kantin SMA Nasional High sudah mulai ramai dikunjungi oleh siswa-siswi, ada tiga kantin di sekolah itu.

Yang pertama kantin utama yang letaknya ada di lantai satu, di sana adalah tempat anak-anak normal yang biasanya memang sengaja datang untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga.

Yang kedua koperasi, tempat murid dan guru-guru membeli peralatan sekolah seperti pulpen, buku, dll.

Yang ketiga adalah kantin Mang Abdul, letaknya ada di belakang sekolah, biasanya yang datang ke sana adalah anak-anak cowok berandal yang ke sekolah cuma buat dapat uang saku, atau anak yang hobinya ngerokok. Karena letak tempatnya yang jauh dari ruang guru, di sana mereka juga bisa mengadakan konser dadakan main gitar tanpa takut ketahuan guru.

"Lo mau pesen apaan?" tanya Bianca pada kedua temannya.

"Empek-empek sama pop ice cokelat," jawab Andini.

"Lo apa, Ay?" Bianca bertanya pada Ayna yang sedari tadi melamun.

"Terserah deh."

Bianca dan Andini saling tatap, keduanya mengernyitkan dahi bingung. Melihat sikap Ayna yang tidak seperti biasanya.

"Gue pesenin sama kaya Dini, ya?"

Ayna hanya mengangguk asal, bahkan ia tak memperhatikan pertanyaan yang dilontarkan Bianca sahabatnya, sebab masih sibuk dengan lamunannya.

Ayna masih kepikiran dengan jilbab yang ingin dibeli Raka. Sebenarnya untuk siapa?

"Jilbab?" tanya Ayna setengah terkejut.

Laki-laki dihadapannya mengangguk. "Iya," jawabnya.

"Emangnya buat siapa?" tanya Ayna penasaran.

"Pokoknya temenin gue aja deh, nanti bantu pilihin."

"Iya," jawab Ayna pasrah.

Ayna masih kepikiran, sebenarnya jilbab itu untuk siapa? Kalau jilbab itu untuknya, tidak mungkin Raka meminta Ayna untuk menemani dia beli jilbab.

Positif thinkingnya, jilbab itu untuk ibunya?

Bisa saja. Dan semoga saja.

"Ay!" Seruan Bianca membuat Ayna terseret dalam dunia sadar. Lamunannya seketika buyar karena suara cempreng Bianca yang memekik telinganya. "Ngelamun Mulu Lo, ntar kesambet aja!"

"Gue ... Lagi kepikiran, Bi, soal--" Belum selesai Ayna bicara, tiba-tiba seseorang yang membawa gelas di atas nampan tak sengaja menabrak kursi yang diduduki Ayna. Alhasil jilbab dan seragam gadis itu basah kuyup karena es teh yang membasahi tubuhnya.

"Sorry, gue nggak sengaja."

Ayna masih shock dengan seragamnya yang basah kuyup, ia menoleh dan melihat siapa yang membuat ulah sampai membuatnya seperti ini.

Untuk RefanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang