6. Menunggu

496 63 8
                                    

Author point of view

Disinilah jennie dan rose dirooftop sekolah. Disana ada sofa yang biasa anak-anak lain biasa duduk disini. Rose dan jennie duduk disana dan berdiam diri. Entah apa maksud rose mengajak jennie kesini sepertinya ada yang rose bicarakan. Tapi dari tadi mereka hanya diam tidak melakukan apapun dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun sampai jennie menghela nafas lelah karena suasana yang malah membuatnya mengantuk.

"Kenapa kita disini?". Tanya jennie to the point dan menatap rose yang menyandarkan tubuhnya dan menutup mata.

"Diam saja dulu disini tenang". Kata rose singkat tanpa membuka matanya.

"Kelas sebentar lagi akan dimulai rose. Kau dari tadi pagi dihukum dan sekarang kau mau dihukum juga iya?". Tanya jennie tidak habis pikir dengan rose.

"Kan aku yang dihukum kenapa kamu yang susah". Kata rose sambil menatap jennie dingin.

"Ya karna aku suka sama kamu makanya aku tidak mau kamu kelelahan dan sakit". Kata jennie serius.

Rose tertawa kencang dan mengeluarkan rokok disaku bajunya. Jennie melebarkan matanya dan langsung merampas rokok yang bertengger dibibir rose saat rose ingin menghidupkan pemantik. Jennie meremas rokok itu dan membuangnya tapi rose kembali mengeluarkan satu lagi.

"Yaaak! Kenapa kau merokok hah?! Ini disekolah kalau mau jadi berandalan jangan sekolah disini!". Tegas jennie sambil merampas rokok itu semuanya dan juga pemantik itu.

Rose menghela nafas dan menggeram lalu menatap jennie dengan tatapan dingin. Jennie membalas tatapan rose dengan tatapan menantang. Sampai rose mendengus dan memalingkan wajahnya.

"Sudah sana masuk kelas kalau tidak ada yang perlu dibicarakan kenapa harus kesini. Dan kau seharusnya tidak menjadi buruk karena kekasih mu itu sepertinya gadis baik-baik". Kata jennie berlalu dan berusaha menahan pahit saat menyebutkan kekasih rose.

Rose diam dan membiarkan jennie pergi namun tak lama langkah jennie berhenti dengan apa yang rose katakan.

"Lupakan perasaan mu itu aku akan pura-pura tidak mendengarnya. Dan sebaiknya kita tidak saling kenal aku tidak mengenalmu". Kata rose bangkit dari duduknya dan berlalu dihadapan jennie.

Jennie masih diam dan menatap punggung rose yang mulai menjauh.

"Tapi aku suka sama kamu!!!". Teriak jennie menghentikan rose.

Ya. Rose berhenti melangkah dan membalikkan badannya berjalan menuju jennie dengan tatapan dinginnya. Jennie diam dan melangkah mundur. Rose mendekat dan mendorong jennie ketembok. Jennie meringis dan menutup matanya punggungnya menabrak tembok sedikit kasar dan itu menyakitkan. Rose menatap jennie dengan marah. Jennie memberanikan diri menatap rose.

"Kamu mau apa dari aku hah? Uang? Barang? Atau apa?aku akan memberikan itu semua asal kau pergi dari hidupku". Kata rose dengan geram mencengkram lengan jennie dengan kuat.

"Aku tidak butuh apapun dari kamu dan aku hanya butuh waktu supaya aku bisa buat kamu jatuh cinta sama aku. Aku tidak peduli dengan kekasihmu itu. Aku tidak peduli rose aku tetap suka sama kamu". Tegas jennie.

Rose menghela nafas lelah percuma saja berbicara dengan jennie ujung-ujungnya dia juga yang harus mengalah. Rose melepaskan cengramannya dan berlalu dari hadapan jennie. Tapi jennie menarik tangannya sampai rose berhenti. Rose hanya berhenti tanpa membalikkan badannya. Jennie melihat tangan rose sebentar dan menarik nafasnya.

"Aku akan menunggu rose. Aku akan menunggu! Aku siap menunggu sampai kapan pun dan aku akan berusaha membuat kamu jatuh cinta sama aku. Aku tidak perduli sampai kapan aku akan menunggu. Tapi kamu harus tau satu hal jika kamu memang memiliki perasaan padaku katakanlah. Karena aku tidak tau apakah aku bisa menunggu sampai kamu sadar atau aku akan pergi setelah kamu sadar". Kata jennie sambil menatap punggung rose yang masih engan berbalik itu.

You're my worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang