Part 1

73 6 17
                                    

Jam dinding menunjukkan pukul 11.30 malam. Rana beranjak dari kasurnya karena merasa sangat haus. Segera ia turun ke lantai bawah dan menuju ke dapur.

Rana mengambil gelas di rak lalu menuju dispenser yang letaknya bersebrangan dengan rak tersebut. Belum sempat Rana mengambil air, ia mendengar suara pintu berdecit yang menandakan ada seseorang yang membukanya. Tak lama setelah itu, ada suara langkah kaki yang ia rasa akan menuju dapur dimana ia berada sekarang.

Sreek... Sreek... Sreek...

Rana merasa ketakutan, ia tak berani menatap ke arah mana pun selain ke arah dispenser. Ia ingat bahwa saat ini hampir tengah malam. Ia menelan salivanya, nafasnya mulai tidak beraturan dan ia pun mulai berkeringat. Rana kemudian memberanikan diri untuk melihat ke asal suara langkah kaki itu.

Dan saat itu juga.....

Aaaaaaakkkkkkk....

Pyaaarrrrr....

Rana berteriak dan menjatuhkan gelas yang ia pegang. Rana sangat ketakutan melihat ada sesosok pria yang memakai pakaian serba putih, rambutnya agak panjang dan berantakan, wajahnya juga berwarna putih hanya terlihat kedua mata dan mulutnya saja yang sedikit berbeda warna dari wajahnya. Dan sosok itu berdiri di samping meja makan yang berada di dapur tersebut.

Dan saat itu pula sosok pria itu mulai berbicara pada Rana yang nafasnya belum teratur karena ketakutan.



































"Dek.... Lu kenapa..?"

"Aaarrgghhh.... Abang Taehyungggg. Ngagetin tau gak sih hossh hossh." Rana marah pada kakaknya itu dan ia mencoba mengatur nafasnya yang masih belum teratur.

"Kenapa sih..?" Tanya Taehyung pada Rana.

"Abang ngagetin Rana tau, mana baju serba putih. Itu juga kenapa masker belum dicopot? Rambut juga berantakan banget? Macem hantu coba."
Rana menatap kakaknya dengan tatapan kesal seakan ia akan berubah menjadi seekor macan.

"Iya iya maaf. Namanya juga perawatan wajah, pake masker apa salahnya?"

"Ya ga salah emang. Waktunya aja yang nggak tepat? Ngapain juga ke dapur pake masker? Malem-malem gini juga." Tanya Rana yang masih merasa kesal.

"Abang ke dapur kan mau minum, ya terserah dong." Taehyung masih mengeles dengan pertanyaan adiknya itu.

Rana yang masih kesal pergi begitu saja meninggalkan dapur dan Taehyung yang sendirian di sana. Entah kenapa rasa hausnya tiba-tiba hilang begitu saja. Taehyung hanya menatap punggung adiknya sambil tersenyum geli karena tingkah adiknya yang menurutnya menggemaskan itu.

Taehyung kemudian melangkahkan kakinya menuju rak untuk mengambil gelas. Di depan dispenser kaki kanannya tak sengaja menginjak sesuatu yang sangat tajam. Dan benar saja, kakinya menginjak pecahan gelas milik Rana yang terjatuh beberapa menit yang lalu.

"Ranaaaa... Balik sini bersihin pecahan gelasnya akhhh."
Taehyung berteriak memanggil adiknya sambil mengerang kesakitan yang ia rasakan di telapak kaki.

Rana yang masih dalam perjalanan menuju kamarnya dan mendengar kakaknya memanggilnya, seakan-akan tidak mendengar apapun dan mengabaikan panggilan Taehyung yang berada di dapur.

"Woyyy... Berisik lu."

Tiba-tiba terdengar suara laki-laki dari arah lain yang berlawanan dari arah kamar Rana.

"Apasih." Teriak Taehyung balik yang ia tujukan pada laki-laki yang bersuara tadi.

"Udah malem tau." Teriak laki-laki tadi.

ALL ABOUT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang