2. Song Romance [Jacob Bae]

163 21 3
                                    

Yeppeosseo~
Nal barabwa judeon geu nunbit
Nal bulleojudeon geu moksori
Da~ da~
Geu modeun ge naegen

Aku menghentikan langkahku saat mendengar lagu favoritku akhir-akhir ini dinyanyikan oleh seseorang, entah siapapun itu yg jelas, dia laki-laki.

Aku mengurungkan niatku pergi ke perpustakaan. Kini, aku berjalan mendekat ke sumber suara yg datang dari arah ruang musik.

Karena aku tidak begitu tinggi, aku tidak bisa mengintip lewat jendela. Maka dari itu, dengan hati-hati, aku membuka pintu ruangan. Suara merdu itu terdengar semakin jelas. Diiringi suara petikan gitar.

Aku berhasil mengintip lewat pintu. Disana, ada seorang laki-laki yg bernyanyi sambil memetik gitarnya. Seperti dugaanku.

Tapi wajahnya terlihat asing, apa dia kakak kelas? Tapi setelah melihat tanda di baju bagian lengan kanannya, aku sadar dia seangkatan denganku. Tapi siapa? Kenapa aku tidak mengenalnya? Apa dia anak baru?

"Ekhemm."

Hampir saja aku terjatuh setelah mendengar dehaman yg cukup keras. Tapi sadar ada sesuatu yg salah, rasanya aku ingin mengubur diri dalam-dalam. Pintu ruang musik kini terbuka lebar, karena ulahku sendiri yg terkejut dengan suara dehaman tadi. Suara dehaman yg berasal dari laki-laki bersuara merdu itu.

Aku menggaruk tengkukku yg tidak gatal, "Ehehehe... S-sorry, gue ngga bermaksud— tapi suara lo bagus banget, SUMPAH, ngga bohong. Demi muka ganteng YoungK, serius."

Laki-laki itu tertawa kecil, apa tingkahku barusan terlalu gila?

"Gue... Pergi ya. Lanjutin aja sok nyanyinya, sorry ganggu." Lanjutku karena laki-laki itu tidak melontarkan kalimat apapun setelah tertawa.

Aku berniat menutup pintu, tapi—

"Tunggu."

Aku berbalik menatap laki-laki itu dengan tatapan bingung, dan tangan kananku masih memegang knop pintu.

"Lo anak IPA 2, kan? Temennya Yuju. Rumah lo di perumahan xx nomer 12. Suka banget sama mie, apalagi pedes. Suka Day6. Dan, instagram lo 'i_amyou' kan?"

Aku semakin mengerutkan kening, "Lo... Stalker?!"

Lagi-lagi dia tertawa kecil, "Just call me like that. Tapi ngga salah, kan? Kalau gue cuma mau tau tentang orang yg gue suka?"

"Sorry, tapi kita bahkan ngga saling kenal. Gimana lo bisa suka sama gue?"

Laki-laki itu menghela napas, "Gue emang orang baru di sekolah ini. Tapi gue bukan orang baru bagi lo."

"Maksudnya?"

"Okey, mungkin lo udah lupa sama gue. Nama gue Jacob Bae. Nama kecil gue, Bae Joonyoung. Pasti ngga asing sama nama itu, kan?"

Aku mengangguk pelan. Bae Joonyoung, teman kecilku, tapi sudah bertahun-tahun aku tidak mengetahui kabarnya. Sebenarnya dulu, kami hanya bertemu 1 kali. Meskipun begitu, entah kenapa aku benar-benar mengingat nama Bae Joonyoung, tapi tidak dengan wajahnya.

"Gue temen kecil lo, Bae Joonyoung."

Tidak masuk akal, sungguh. Aku merasa sedikit takut sekarang, karena stalker ini mengetahui tentangku, sampai teman kecilku. Pikiranku sudah tidak bisa positif, aku berpikir dia orang jahat yg berniat membunuhku.

"Gue bukan tipe orang yg gampang percaya. Jangan ngaku-ngaku ya, stalker boy." Ucapku memberanikan diri, dan menekan kata 'stalker boy'.

Aku berniat pergi dari sana, tapi sebuah kalimat berhasil menahanku.

"How about Cinderella?"

Detik itu juga aku berlari kecil ke arah Jacob dan memeluk laki-laki itu dengan erat.

Our Story [THE BOYZ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang