3. Melting Heart [Kim Younghoon]

175 24 4
                                    

Satu persatu butiran kecil nan lembut yang berwarna putih mulai berjatuhan dari atas langit, menghiasi setiap yang ditempatinya menjadi putih. Semua orang mengeratkan jaket maupun baju hangat yang dikenakannya. Tak terkecuali dengan diriku.

Aku berjalan di trotoar yang mulai memutih karena salju. Sangat indah, apalagi pada malam hari seperti saat ini. Warna putihnya terpancar begitu jelas.

Benar, musim dingin telah datang. Namun, sepertinya musim dingin kali ini tidak akan sedingin tahun lalu. Kenapa bisa begitu? Karena...

"Kim Younghoon!" panggilku kepada laki-laki yang sedang duduk di halte seberang sana. Laki-laki itu menoleh, kemudian tersenyum. Sangat tampan, senyumnya sangat manis, bahkan saat dilihat dari jarak yang cukup jauh seperti ini.

Lampu merah untuk kendaraan menyala, aku segera menyebrang jalan melalui zebra cross. Younghoon pun beranjak dari duduknya, merentangkan tangannya, menyambut tubuhku ke dalam dekapannya. Begitu hangat.

Inilah yang aku sebut tadi, musim dingin yang tidak seperti musim dingin, karena musim dingin tahun ini terasa seperti musim semi yang hangat.

Semua karena laki-laki yang memelukku ini. Kim Younghoon. Laki-laki yang sudah setengah tahun ini berstatus sebagai kekasihku. Laki-laki yang tinggi, tampan, dan selalu bersikap manis padaku.

Padahal awal kita bertemu aku merasa dia adalah orang yang sangat cuek dan dingin, mungkin lebih dingin dari salju ini. Tapi ternyata aku salah. Dia dingin di luar, hangat di dalam. Jika sudah merasakan kehangatannya, kau akan jatuh pada pesonanya.

"Mau aku tunjukin tempat yang bagus ngga?" tanya Younghoon, melepas pelukan kami. Aku pun mengangguk.

Dia menyingkirkan salju yang ada di rambut dan pundakku, lalu tangan kirinya turun, menggenggam tangan kananku. Kemudian kami berjalan menyusuri jalan yang penuh tumpukan salju. Di temani kelap-kelip lampu kecil di sepanjang jalan, pemandangan yang sangat indah.

Kami sampai di pinggir sungai Han. Banyak orang disana, baik keluarga, teman, maupun sepasang kekasih. Aku menatap Younghoon yang lebih tinggi dua puluh centimeter dariku.

"Tumben rame disini?" tanyaku.

Younghoon yang sedang menatap langit malam, menoleh ke arahku, lalu tersenyum, "Belum tau ya? Malem ini bakal ada festival kembang api. Makanya aku ngajak kamu kesini."

Aku terkejut, bagaimana bisa berita sebagus itu aku tidak mengetahuinya? Aku memukul kepalaku, benar-benar seperti yang suka diucapkan Younghoon saat meledekku, 'kudet' katanya.

Younghoon mengajakku duduk di bangku yang kebetulan kosong di dekat sungai Han. Lalu dia meminta izin untuk pergi sebentar, dan aku mengiyakan. Tak lama, Younghoon kembali dengan dua cup minuman hangat.
aku menatapnya dengan alis bertaut, "Kopi?"

"Punya aku doang, punya kamu cokelat panas. Kan kamu ngga suka kopi." ucapnya. Lalu memberikan satu cup kepadaku. Younghoon duduk disampingku, lalu merogoh sakunya, mengambil handphone yang terpasang headset. Dia memasangkan satu pada telinga kirinya, dan yang satunya lagi pada telinga kananku.

Alunan musik mulai terdengar, aku tahu lagu ini. Lagu milik idol grup bernama The Boyz, berjudul '36,5 (Melting Heart)'. Lagu ini benar-benar menggambarkan suasanaku saat ini bersama Younghoon. Tentang sepasang kekasih yang menghabiskan waktunya bersama di musim dingin. Musim dingin yang dipenuhi dengan kehangatan orang yang dicintai, rasanya seperti musim semi yang hangat datang lebih cepat dari biasanya.

My girl~ Neo hanaro
(Sayangku, berkat dirimu seorang)
Nae sesangi noganaeryeo~
(Duniaku meleleh)
Neowa na sai daheun
(Di antara kau dan aku)
Neoui cheoni naui maeumeuro~
(Kehangatan dirimu masuk ke dalam hatiku)

Our Story [THE BOYZ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang