A Z Z U R A || 01

2K 89 2
                                    

"Mencintaimu adalah hal yang paling mudah untuk aku lakukan, tetapi untuk mendapatkan cintamu itu lah hal yang paling sulit untuk aku lakukan."

~Azzura Zhafira Azni~


* * *

"Nathan tunggu aku," pekik Azzura di sepanjang koridor sekolah.

Namun seseorang yang bernama Nathan itu, terus melanjutkan langkahnya menuju kelasnya. Tak memperdulikan teriakan seorang gadis yang sedari tadi terus memanggil-manggil namanya.

Sesampainya Nathan di kelas, ia langsung mendudukkan dirinya di sebelah Iqbaal Raffasya Yaphet yang tak lain adalah salah satu sahabatnya Nathan.

"Kenapa lo Nat?," tanya Iqbaal.

"Biasa," jawab Nathan singkat sambil melipatkan kedua tangannya di atas meja, lalu menelusupkan kepalanyakepalanya di antara lipatan tangannya itu.

"Nathan kok kamu tega ninggalin aku sih," kata Azzura sambil mengatur nafasnya yang tersenggal-senggal.

"Siapa suruh lo ngikutin gue," kata Nathan sambil tetap mempertahankan posisinya itu.

"Aku gak ngikutin kamu kok, aku cuma mau ngasih ini sama kamu," kata Azzura sambil menyodorkan kotak bekal berwarna biru.

"Gue udah kenyang," jawab Nathan sambil bangkit dari posisi nya dan berlalu keluar kelas.

"Nathan kamu mau kemana?," kata Azzura berniat mengikuti Nathan. Namun langkahnya terhenti karena ia berpapasan dengan Bryan Ignasius Alvredo sahabat Nathan dan Iqbaal, dan juga kembarannya sendiri Azzam Zayan Arsenio.

"Ehh ada dede imut," ucap Bryan.

"Hai Bryan,"

"Loh dek, kok kamu ada disini?," tanya Azzam.

"Niatnya sih Rara mau ngasihin bekal ini buat Nathan, tapi dia nolak bekal buatan Rara. Jadi Rara minta, tolong kasihin ini buat Nathan yah bang," kata Azzura sambil menyodorkan kotak bekalnya itu.

"Iya nanti abang kasihin sama dia, sekarang kamu masuk kelas gih, bentar lagi masuk tuh," kata Azzam.

Azzura mengangguk. "Makasih bang," kata Azzura sambil berlalu dari kelas XII-IPA 2.

"Gue salut banget sama kembaran lo itu Zam, dia selalu berjuang buat dapetin cintanya si Nathan. Ehh si Nathan nya gak peka-peka," kata Iqbaal.

"Hooh, gue heran banget deh sama si Nathan. Kenapa dia gak pernah lirik kembaran gue yah? Padahal kembaran gue itu cantik. Gue sebagai abang kembaran nya juga ganteng kan," kata Azzam dengan PD nya.

"PD banget lo," sewot Iqbaal.

"Kalau aja gue yang di perjuangin sama dede emesh gue, pasti gak akan gue tolak deh," sahut Bryan.

"Heh inget yah, gue gak akan pernah restuin kembaran gue sama playboy cap kakap kayak lo," ketus Azzam.

"Gue udah tobat kali Zam," ucap Bryan.

"Halah ngeles aja lo kek bajaj. Ya gak Zam, " sahut Iqbaal.

"Yoi," balas Azzam.

"Huaa mamah, anak mu ini ternistakan," ucap Bryan dengan dramatisnya.

"Najis!," ketus Azzam dan Iqbaal.

* * *

"Lo abis dari mana aja Ra?," tanya Clara Griselda Beryl salah satu sahabat Azzura.

A Z Z U R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang