A Z Z U R A || 05

543 51 10
                                    

Hari ini Azzura terlihat sangat kesal karena ulah sang kakak, Azzam. Sedangkan Azzam yang melihat raut wajah kesal Azzura pun terkekeh kecil seraya mengelus rambut Azzura lembut.

"Jangan pegang-pegang Rara, gara-gara abang ponsel Rara jadi rusak," kesal Azzura.

Azzam pun terkekeh. "Maaf ya adikku sayang, nanti abang belikan yang baru deh," kata Azzam sambil berusaha membujuk Azzura.

"Abang janji kan?" tanya Azzura sambil mengacungkan jari kelingking nya.

Azzam yang mengerti pun, langsung menautkan jari kelingking nya. "Iya abang janji. Tapi sekarang Rara jangan marah lagi ya," kata Azzam.

"Makasih abang, iya Rara udah gak marah lagi sama abang kok," ucap Azzura memeluk Azzam dari samping.

Azzam pun langsung membalas pelukan Azzura, dan mencium kening Azzura sekilas.

"Dek," panggil Azzam.

"Iya kenapa bang?" tanya Azzura.

"Boleh abang minta sesuatu sama Rara?" tanya Azzam balik.

"Sesuatu apa bang?"

"Berhenti mengejar Nathan Ra," tegas Azzam.

"Gak, aku gak mau bang. Aku cinta sama Nathan," tolak Azzura mentah-mentah.

"Tapi dek, abang gak mau kamu sakit hati gara-gara dia," ucap Azzam sedikit khawatir.

Azzura menghembuskan nafasnya pelan. "Abang gak usah khawatir, Rara kuat kok, buktinya sampai sekarang Rara masih bertahan memperjuangkan cinta Nathan," kata Azzura sambil tersenyum manis.

"Tapi, kapan kamu akan berhenti dek? Abang gak mau lihat kamu seperti ini terus," tanya Azzam.

"Aku akan berhenti mencintainya, ketika dia mencintai orang lain," jawab Azzura.

* * *

Kini Azzura dan Nathan tengah berjalan beriringan di koridor sekolah yang cukup ramai. Seketika mata Azzura pun langsung berbinar saat melihat Nathan yang tengah berjalan di depannya. Lantas, Azzura pun berlari menghampiri Nathan dan memeluknya dari belakang.

"Selamat pagi Nathan," kata Azzura.

"Lepas!" ketus Nathan sambil mendorong Azzura kuat, sehingga berhasil membuat Azzura terhuyung ke belakang. Untung saja, dengan sigap Azzam langsung menahan Azzura agar tidak terjatuh.

"Heh Nat! Bisa gak sih lo gak usah kasar sama adik gue hah!" murka Azzam yang merasa tak terima jika Azzura di sakiti.

"Salah sendiri," ucap Nathan cuek sambil melanjutkan langkahnya meninggalkan Azzura dan juga Azzam.

"Apa ada yang sakit dek?" tanya Azzam sedikit khawatir. Azzura pun menggelengkan kepalanya pelan sambil menatap kepergian Nathan.

"Yaudah, sekarang abang antar kamu ke kelas ya," kata Azzam.

"Gak usah bang, aku bisa sendiri kok. Lebih baik abang ke kelas aja, nanti telat loh," tolak Azzura mentah-mentah.

"Tapi—

Azzura menggelengkan kepalanya. " Abang ke kelas aja ya, lagian kelas aku udah deket kok,"

"Yaudah, abang pegi duluan ya. Hati-hati ya sweetheart," kata Azzam sambil mencium singkat kening Azzura.

Setelah kepergian Azzam, Azzura pun segera berlari memasuki kelasnya. Semua orang langsung terheran-heran saat melihat Azzura yang memasuki kelas dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Z Z U R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang