three- sky

3.3K 510 109
                                    

"Tuan, kenapa kita malah kerumah sakit? Bukannya tuan ingin mengunjungi orang itu?" tanya Yunho sedikit melirik San dari kaca mobil.

"Iya, lalu kenapa?"

"Bukankah seharusnya kita kerumahnya?"

"Barusan tadi pagi dia tertembak dan kau pikir apa dia sudah dibolehkan pulang?" jawab San ketus. Yunho langsung memutuskan untuk tutup mulut saja.

Kalau begitu kenapa aku harus susah payah mencari alamat si Jung itu?, begitulah kata hati Yunho.

"Mana maskerku?" San memeriksa sekitarnya. Saku kiri, saku kanan, tapi maskernya tidak ada disana. Didalam tas juga tidak ada. "Aish.. Tamatlah riwayatku,"

"Tidak apa-apa tuan. Lagipula wajah tuan kan tampan, tidak perlu ditutup-tutupi begitu,"

"Tentu saja aku tampan. Kalau wajahku ini jelek lalu wajahmu apa?"

Oh god, Yunho lelah dengan sikap random tuannya ini. Pantang dipuji memang.

"Sudah sampai tuan," Yunho keluar dari mobil dan berniat membukakan pintu untuk atasannya itu.

"Kalau tuan memang ingin memakai masker, sebentar akan kucari—aduh!!" satu pukulan mendarat diatas kepala Yunho.

"Sudah kucari dari tadi ternyata kau mendudukinya!!" San yang emosi langsung mengambil masker yang telah diduduki oleh Yunho.

"Anu, mana aku tau dia ada di situ," gumam Yunho sambil mengelus kepalanya yang barusan di pukul. Sementara itu San sibuk mengibaskan maskernya jikalau ada debu yang menempel disitu.

"Awas saja aku mencium bau buang angin disini. Kepalamu akan ku penggal!" setelah mengatakan itu San pun beranjak dari parkiran menuju ruangan Wooyoung. Tak lupa ia mengenakan maskernya terlebih dahulu.

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Cklek...

"Astaga!!"

Wooyoung langsung menutupi tubuhnya dengan selimut. Ia membiarkan baju yang belum selesai dipasang itu terjuntai dilehernya.

"H-hei! Tolong jika ingin masuk ketuk pintu dulu!" Ucapnya. Sedangkan San hanya memasang wajah datar dan berjalan untuk duduk di sofa disebelah ranjang Wooyoung, "Salah sendiri kenapa tidak mengunci pintu."

Wooyoung hanya mematung, ia penasaran hal penting apa yang membuat orang ini kembali mengunjunginya di rumah sakit.

"Pakai bajumu. Cepat, aku tidak ingin berlama-lama," San memalingkan wajahnya kesembarang arah, membiarkan Wooyoung berganti pakaian terlebih dahulu.

Setelah selesai, Wooyoung kembali naik ke kasurnya dan menarik selimut sampai hanya mata dan rambutnya saja yang terlihat. Jujur Wooyoung agak takut dengan orang didepannya ini.

"Sudah? Bagaimana lukamu?"

"Cukup..baik( ´~`)"

"Aku harap kau mengerti, tidak ada yang boleh tau tentang ini. Terutama tentang—namaku,"

"baiklah,"

San menatap Wooyoung sebentar sebelum akhirnya ia beranjak dari ruangan dominan putih itu.

"Eih apa-apaan!? Dia kemari hanya untuk itu? Astaga ini membuat Wooyoung gila,"

Wooyoung kembali menyingkap selimutnya dan bergerak perlahan untuk mengambil semangkuk bubur yang telah diseduh diatas meja. Seharusnya itu tugas para pelayan yang disuruh oleh San, namun orang-orang itu sudah diperintahkan Wooyoung untuk segera pulang. Pasti mereka juga lelah, begitu pikir Wooyoung.

[✔]Sanwoo: Be On TrackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang