Wooyoung membuka kulkas untuk mencari sesuatu yang bisa disantap di siang bolong ini. Entah kenapa rasanya ia sangat lapar. Mungkin karena ia terlalu banyak menguras tenaga malam tadi.
greeb..
Wooyoung tersentak, ia memberanikan diri menoleh kebelakang karena rasanya seseorang baru saja memeluk pinggang kurusnya itu.
"Oh, Hai.. Apa aku mengangetkanmu?"
Ah, itu hanya Choi San.
"Tentu saja, San datang tanpa suara. Itu membuat Wooyoung takut,"
San terkekeh, ia rasanya candu dengan harum lavender yang melekat pada tubuh Jung. Sementara si manis tengah cekikikan senang karena menemukan satu box eskrim di kulkas, San terus saja menggesekkan hidungnya pada leher Wooyoung.
"San sedang apaAAH!!"
San terkekeh, ia tak melepas pelukannya sama sekali. "Tanda dariku,"
"Tanda?? Tanda apa??" Wooyoung mencoba menengok ke lehernya. Namun tetap saja, siapa yang bisa melakukannya?
"Tanda bahwa kau itu milikku," San
bangga melihat kissmark yang barusan ia buat, lalu sesekali mengecupnya di tempat yang sama."Oh? Apa itu meninggalkan bekas??" Wooyoung berjalan ke meja makan dengan San yang masih menempel di punggungnya.
"Ya, butuh waktu lama untuk tanda itu menghilang," ujar San.
Wooyoung menengok kearah San, menatap seolah berkata 'lepaskan, aku ingin duduk', namun San menghiraukannya. Orang itu malah duduk duluan sehingga Wooyoung jadi tertarik dan harus duduk di pangkuannya.
"Kenapa tiba-tiba pulang??" Wooyoung mengambil sesuap eskrim dengan sendoknya. Ia sudah menyerah untuk lepas dari Choi San ini.
"Aku hanya ingin memeriksa sesuatu,"
"Lalu kenapa tak memeriksanya sekarang??"
"Kenapa? Apa aku tak boleh bertemu denganmu??" San mulai menggelitik perut Wooyoung. Sang empu tertawa tertahan karena sendok eskrimnya masih saja menempel pada mulut Wooyoung.
"What the fuk?"
Suara itu membuat San dan Wooyoung membeku ditempat.
"Aku baru saja kembali, apa sebaiknya aku pergi lagi??" Itu Jongho, baru saja kembali setelah menyelesaikan misinya diluar negeri.
Wooyoung mencabut sendoknya, "N-no.. Apa Jongho mau icecream??"
Jongho menjatuhkan tasnya sembarangan, "No but..fine!!"
Jongho mendudukkan dirinya di depan Wooyoung sehingga ia bisa membagi makanan itu berdua dengannya. Jongho melahap es krim itu, sesekali melirik San dan Wooyoung yang berbisik—sambil senyum-senyum pula.
"Okay.. What actually fuck just happened?" Jongho menatap manusia didepannya mengintimidasi. "Aku ketinggalan apa??"
"Nothing.."
San menggaruk tenguknya gatal, lalu meminta Wooyoung berdiri agar ia bisa segera beranjak dari sana.
Jongho benar-benar merasa ada sesuatu yang besar telah terjadi saat ia pergi bekerja beberapa hari ini.
‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙
flashback
![](https://img.wattpad.com/cover/224966724-288-k329697.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]Sanwoo: Be On Track
Fanfiction"𝐁𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐨𝐝𝐨𝐡 𝐩𝐮𝐧 𝐭𝐚𝐡𝐮 𝐢𝐧𝐢. 𝐊𝐚𝐦𝐮 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐡𝐚𝐥 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐤𝐮 𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢. 𝐒𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐤𝐞 𝐚𝐫𝐚𝐡𝐦𝐮. 𝐀𝐤𝐮 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐛𝐞𝐫𝐩𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠." |Be On Track (Woosan) |...