Hari ini aku merasa sangat lelah, banyak aktivitas di sekolah membuatku merasa sangat lelah. Belum lagi masalah kak Alfa yang tiba-tiba mengirim surat dan coklat padaku. Bukannya aku tidak peka dengan keadaan, aku tau betul jika mungkin saja kak Alfa tertarik padaku. Tapi aku belum bisa karena hatiku masih ada dia, aku hanya tidak mau membuat kak Alfa sakit.
" Capek banget hari ini enaknya ngapain ya? Apa gue jalan-jalan di kompleks aja kali ya, hirup udara sore kan bagus" aku bergegas mengganti bajuku dan turun kebawah untuk berangkat keliling kompleks.
" Loh nay kamu udah dari tadi pulang?" tanya mama dari ruang keluarga.
Aku menghampiri mama dan papa yang duduk santai menonton tv " udah dari tadi ma, mama sama papa pulangnya kapan? Kok aku gak liat?"
" Mama sama papa baru aja pulangnya, kamu mau kemana ini pakai sepatu segala"
" Aku mau jalan-jalan sore aja ma, yaudah ma pa aku berangkat ya"
Setelah berpamitan aku pun jalan keluar menikmati indahnya sore hari, di sepanjang jalan aku melihat banyak sekali aktivitas dari orang-orang sekitar. Ada yang sedang jalan dengan temannya, ada yang sedang menemani anaknya. Saat tengah asik memandang anak-anak yang sedang bermain, tiba-tiba seseorang menghampiriku. Aku mendongak melihat siapa yang menghampiriku.
" Hai nay, lagi ngapain disini?"
Aku kaget melihat siapa yang ada di hadapanku saat ini, kenapa harus bertemu dengan dia lagi. Kenapa rasanya dimana pun dia selalu ada.
" Nay, kamu ngelamun?" ucapnya sambil mengibas-ngibaskan tangan didepan mukaku.
" Ehh kak Alfa, aku lagi jalan sore aja kak"
" Ohh rumah kamu dekat sini nay?
" Iya kak, rumahku di ujung sana, kakak disini ngapain?"
" Aku tadi habis beli gado-gado di depan gang sana" ucapnya sambil menunjukkan sebuah bungkusan di tangannya.
" Yaudah kak, aku duluan ya kak mau lanjut jalan" aku pamit karena sudah banyak orang yang menatap kami.
" Ehh nay, mau aku temani gak? Aku mau antar ini dulu kerumah tapi" tawarnya sambil memegang tanganku.
Aku melihat pada tangan yang dia pegang, ingin rasanya aku menghempas tangan itu tapi aku tau itu perbuatan yang tidak sopan. " eh kak Alfa gak usah aku Cuma jalan sampai depan habis itu balik pulang, kakak pulang aja kasian gado-gadonya udah ditunggu"
" Ohh udah mau pulang, yaudah deh hati-hati nay"
Aku pun beranjak dari sana, aku terus berjalan sampai ujung gang rumahku. Saat melihat kebelakang dan kak Alfa sudah tidak terlihat. Aku memutuskan untuk pulang kerumah karena aku sudah tidak ingin jalan-jalan sore.
***
Hari ini mungkin akan menjadi hari yang melelahkan untukku, karena hari ini ada tiga ulangan di kelas ku. Entah apa yang dipikirkan guruku mereka sangat jahat dengan kelas kami.
" Nay lo udah belajar pasti kan? Gue yakin banget" ucap Dira padaku entah dari kapan dia sudah berada di sebelahku.
Aku yang tengah asik membaca bukuku hanya menatapnya sekilas "baru dikit nih gue males belajar kemarin"
" Alah si Naya belajar dikit aja gue yakin dapat nilai 100, lah gue boro-boro dapat 70 aja udah syukur " Nadine yang baru saja datang berucap dengan nada lesunya
" Lo semua bisa dapat seratus kalau belajarnya yang serius gak sambil buka instagram"
Mereka yang mendengar ucapanku langsung kompak menoleh ke arahku " hehehe lo kan tau Nay temen-temen lo ini paling gak bisa tanpa isntagram"
" Tapi untuk saat ini kalian bisa belajar dulu kan?" saat aku berucap seperti itu tiba-tiba guru datang dan ulangan dimulai.
" Selamat pagi anak-anak seperti janji seminggu yang lalu kita akan melakukan ulangan harian, silakan masukkan buku kalian dan tidak ada yang boleh mencontek"
Kami mengerjakan ulangan dengan serius, tidak ada yang ribut maupun menyontek karena guru kami yang satu ini sangat terkenal dengan kegalakannya.
Setelah selesai dengan soal begitu banyak aku mulai menuju kantin dengan teman-temanku. Aku menuju ke salah satu meja dan mulai memesan makanan dan minuman. Saat tengah menunggu pesanan, tiba-tiba muncul segerombolan orang yang aku hindari saat ini muncul dan menuju meja yang kami tempati.
" Hai boleh gabung gak" sapa salah satu dari mereka
" Gabung aja kak, kayak sama siapa aja" jawab Nadine dibarengi kekehan kecil
Saat mereka sudah duduk, seperti biasa kak Alfa akan duduk disebelahku. Aku yang sadar akan hal itu langsung bangkit dan berpamitan dengan mereka " gaes gue duluan ya belum belajar nih gue"
Aku pun berlalu tanpa menunggu jawaban dari mereka, saat aku tengah lari di koridor tiba-tiba saja tanganku ditarik dari belakang " Nay tunggu dulu"
Aku menoleh melihat siapa yang menarik tanganku " eh ada apa kak" aku bertanya sembari berusaha menepis tangannya yang mencekal tanganku.
" Aku mau ngomong sama kamu Nay, kamu menghindar dari aku ya?
Aku menoleh ke arah kak Alfa, aku bingung harus menjawab apa karena aku takut menyakiti hati kak Alfa " hmmm enggak kok kak, aku cuma mau belajar aja ini"
Kak Alfa menarik tanganku kembali dan ada sedikit rasa kecewa dari tatapan matanya "tapi sikap kamu ini membuat aku beranggapan kalau kamu lagi menghindari aku Nay"
Aku masih berusaha melepas genggamannya lagi " kak aku gak menghindar, tapi memang lagi banyak ulangan saat ini"
Kak Alfa menghela nafas dan menatap lurus kedepan " kalau kamu belum bisa nerima aku jangan jauhi aku nay, kasih aku kesempatan buat kenal kamu, aku yakin kamu tau kalau aku suka kamu nay"
Mendengar hal itu aku kaget, aku heran kenapa kak Alfa sangat berani berucap seperti itu didepanku. Aku menghela nafas dan mulai berlalu tanpa menjawab sepatah katapun apa yang kak Alfa katakana.
Aku sudah cukup pusing dengan ulangan hari ini, aku tidak mau menambah bebanku lagi dengan memikirkan apa yang kak Alfa katakana padaku tadi.
***
Sore ini langit begitu indah, aku kembali ketempat dimana aku bisa melihat senjaku. Senja yang dulu aku nikmati, sakit memang tapi entah kenapa aku hanya ingin disini, menikmati senja sejenak setelah aku melewati begitu banyak hal yang melelahkan hari ini. Aku membawa secangkir kopi dan melihat senja yang selalu indah namun menyakitkan.
Aku mulai teringat kembali tentang apa saja yang sudah terjadi dengan tempat ini dan senja ini " kamu dimana senja? Masih ingat aku tidak? Aku rindu" air mataku kembali menetes, aku tak bisa membendung lagi aku menangis, menangis dalam diamku.
Tanpa Naya sadari sedari tadi terdapat sepasang mata yang mengamati gerak-geriknya. Dia tersenyum kecut melihat keadaan gadis di depannya. Hatinya terasa teriris melihat gadisnya yang dulu ceria kini berubah menjadi murung. Memang ini salahnya, salah dia yang membuat orang yang dia sayang bersedih dan menangis tapi apa boleh buat dia tidak mau membuat keadaan semakin rumit " Naya maafkan aku, aku tau aku jahat tapi kamu harus tau aku sayang banget sama kamu nay, maaf nay aku gak bisa menemani kamu melihat senja kesukaan kita lagi, bahagialah nay aku mencintaimu"
Sudah lama dia mengamati naya dari jauh, semakin lama dia menatap air mata Naya hatinya semakin terluka, hingga dia memutuskan untuk pergi meninggalkan senjanya yang amat dia sayangi
***
Suasana rumah seperti biasa sepi, Naya langsung menuju kamarnya untuk beristirahat. Terlalu lelah untuk Naya hari ini, banyak air mata yang Naya keluarkan hari ini untuk menangisi masa lalu yang sudah membuatnya sakit begitu dalam. Dia memutuskan untuk berbaring dan memejamkan matanya untuk melupakan sebentar tentang senjanya itu.
jangan lupa vote dan komen gaes, sedih aja gitu ada yang baca tapi gak vote
semangatt gaes dirumah aja dulu sampai semua ini berlalu, salam sayang dari aku untuk kalian
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Rindu Senja Itu
Jugendliteraturini cerita keduaku semoga kalian senang ya :) 26/4/2020 rank #63 dalam dicintai 5/11/2020 rank #34 dalam dicintai Prolog Ini kisah tentang dua manusia yang sangat menyukai senja. Mereka adalah Narenda Aditya Putra dan Naya Amanda Putri. Mereka sela...