Bumi ku, Bumi mu, dan Bumi Kita

37 5 0
                                    


Dear, Pejuang ...

Mungkin tulisan ini tidak berpengaruh. Mungkin tulisan ini hanya selingan kala kamu gabut.

Tapi, bagiku tulisan inilah yang menguatkanku. Disetiap kata yang sengaja tertuang tanpa tuan ini, aku hanya berharap bisa melangkah lebih lanjut.

Sebelum tujuan dan segala harapanku ada digenggamanku. Mungkin beberapa kali aku menolak untuk maju, tapi karena diriku sendiri aku bisa jauh lebih semangat.

Dan ...

Aku bukan pejuang yang lemah, aku ini pejuang yang kuat. Bahkan disaat seseorang menangis tersedu-sedu untuk mundur dari kenyataan. Aku lebih memilih merangkulnya bersamaku melangkah maju kedepan.

Karena aku tahu berjuang sendirian diatas takdir dan segala kenyataan yang kadang menjatuhkan dan membuat hati teriris itu rapuh.

Setidaknya ada sang penguat. Ada yang mau menjadi sandaran dan uluran tangan saat aku terjatuh dan kamu tidak sanggup untuk berdiri. Ada rangkulan yang akan menuntunmu menuju harapan yang berbeda namun dititik yang sama-keberhasilan.

Mungkin ini terlihat lebay dan terkesan sampah. Tapi bagi kami para pejuang yang selalu menginginkan kekuatan akan selalu mempertahankan hak dan pola pikir kami. Selama itu bisa membuat kami bertahan dan melanjutkan tujuan.

Selamat datang di 'Kalimat Juang'.

Hanya kalimat yang ditulis oleh seorang pejuang seperti kalian yang sedang mati-matian menikmati proses dengan segala ekspetasi yang kadang bertolak belakang.

Mari kita satukan tujuan dan semangat positif kita untuk melawan kegagalan.

Be Positif and Ganbatte kudasai!

Semangat. Semangat. Dan semangat.

I Can, you can!!!

We are pejuang. Fightinggggg!!!




Kamis, 14 Mei 2020

Mita Silviani

About Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang