Seven : The Real Traitor?!

292 40 4
                                    

"ARGGHHHH."



























Sana berhasil menggores lengan werewolf itu dengan pisau lipat yang ia temukan di awal permainan

Erangan yang keluar dari mulut sang werewolf membuat telinga mereka berdengung sakit

"Ayo lari." begitu tersadar, Sana langsung menarik tangan Hayi untuk segera pergi dari sana

"Targetnya pasti salah satu dari kita, sialan keparat telinga gue masih berdengung." keluh Hayi yang menepuk-nepuk kedua telinganya agar kembali normal

"Masih ngejar ga sih? Gue mau nengok aja takut." teriak Sana tanpa menoleh sedikitpun

"Masih, lu sih pake ngegores lengannya segala. Ngamuk dah tuh buruk rupa." jawab Hayi yang baru saja menengok ke belakang

"Kalo kaga gitu nanti kita yang dimakan."

"Capek gue, lu sembunyi gih. Mau gue alihkan dulu tuh the beast nya." saran Hayi sambil memperlambat larinya

Namun Sana tetaplah Sana yang keras kepala, ia malah menarik tangan Hayi agar terus berlari







Focus:
Wonwoo, Jun

"Akh telinga gue." keluh Jun sembari menutup telinganya

Wonwoo juga ikut menutup telinganya yang pengang mendengar erangan itu

"Si Joy lama amat sih ke toilet doang." sambung Wonwoo sambil menatap pintu dengan was-was




Focus:
Doyoung, Yerin, Hayoung

"Suara apa sih itu? Kuping gue sakit banget anjir." keluh Yerin sambil menepuk pelan kedua telinganya

Suara erangan serigala tadi memang sangat keras dan nyaring sehingga 1 penjuru gedung bisa mendengarnya

"Werewolfnya ga sih?" kata Hayoung

"Masih berdengung ga kuping lu Young?" tanya Yerin pada Hayoung, lalu dianggukin oleh Hayoung

"Bisa jadi, tapi kenapa ya kenceng banget suaranya?" heran Doyoung

"Marah kali tuh werewolf, siapa tau mangsanya kabur." asal Hayoung

"Sebelumnya juga ada yg lepas kan, tapi ga ada suara itu." bantah Doyoung

"Ga usah dipikiran elah Doy, nanti juga tuh moderatornya ngasih tau." tutur Yerin kelewat santuy

Setelah bilang gitu, suasananya malah jadi canggung lagi

°
°
°
°
°
°
°

"San, percuma kita lari. Targetnya ga bakal berubah-"

"Bisa, kita cuma perlu ngulur waktu aja Yi. Kalo tadi ada yang bisa lepas dari werewolf, kenapa kita nggak?" potong Sana sebelum Hayi menyelesaikan kalimatnya

"Takdir semua orang ga bisa di samain San, walau kita berusaha kalo takdirnya mati ya bakal mati."

Sana nampak agak kesal dengan Hayi yang tiba-tiba melepaskan pegangan tangannya dan berhenti berlari





Makhluk itu makin dekat dengan mereka, Sana menarik kembali tangan Hayi namun langsung ditepis oleh Hayi





"Hayi!!"














Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Werewolf (When Full Moon Rises On The Cold Night) Feat. 96line [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang