awal pertemuan

0 0 0
                                    

"jika kita sama- sama saling tau apakah menunda hal yang tepat, ataukah memberitahu sekarang waktu yang pas, Lalu dimana ungkapan cinta diwaktu yang tepat"

Flasback
Kring pintu minimarket terbuka, seorang gadis berusia 13 tahun akan membeli makanan yang akan ia bawa untuk kegiatan MOS besok disekolah SMP-nya, dia memilih makanan saat list terakhir makanan yang akan dia beli tiba² ada tangan cowo yang juga sama akan mengambilnya, sialnya makanan itu sisah 3 namun hanya satu yang utuh, yang 2 sudah mulai remuk, aletta melirik ke arah cowo yang masih terus menggenggam makanan sama halnya dengan aletta

"Maaf ka tapi ini punya aku, aku deluan yang megang"

"Lo ga liat tangan gua, juga megang jadi ini punya gua"

Aletta yang saat itu males berdebat dengan cowo yang tidak mau mengalah akhirnya menuju kasir serta mengambil makanan yang akan ia beli tadi.
Cowo itu heran, dan bergumam
"tumben cewe ngalah, biasanya gua selalu ngalah kalo sama cewe"
Dan disitu lah cowo itu mulai penasaran akan sosok Aletta,

"Yah ko ujan si, mana ga bawa payung. Kirain perkiraan cuaca hari ini ga bener"
Ketika keluar dari minimarket hujan tiba2 turun dan semakin deras, Aletta tidak membawa payung, dia pikir perkiraan cuaca tidak akan tepat. Dia tidak pernah percaya akan perkiraan cuaca.

Sreek
Blep

Suara payung dibuka, aletta melirik sebelahnya, ah cowo yang tadi, dia melihat cowo tersebut mengenyam payung berwarna biru muda.

"Kenapa Lo liatin gua"
Aletta masih kesal dengan kejadian tadi, mood dia pun sedang tidak bagus saat ini, ditambah lagi hujan makin kacau perasaannya.

"Gak, siapa bilang gua liatin Lo, gua cuma liat payung Lo"
Ya aletta tidak lagi menggunakan aku kamu, bagi Aletta dia akan mengunana kata aku kamu saat dirinya kesal dan dengan orang asing.

"Kenapa sama payung gua, ada yang aneh, ah atau jangan² Lo berharap gua pinjemin, Tapi maaf deh gua juga butuh "

"Terserah lo deh mau ngomong apa"
Tiba² aletta berlari meninggalkan minimarket dan dengan sengaja menabrak lengan cowo itu, namun cowo itu tidak sedikitpun berubah posisi dia tetep berdiri tegak, hanya saja aletta hampir jatuh menabraknya, ia berlari menerobos hujan.
Lagi² cowo itu dibuat heran dengan tingkah aletta.

"Padahal kalo tadi dia ngomong mau minjem gua bakal kasih, dasar Cewe "
Akhirnya cowo itu memutuskan untuk segera balik kerumahnya,

...
Baju aletta basah padahal tadi dia ingin menunggu hujan reda, tetapi tiba² pikirannya berubah karena melihat cowo disebelahnya. Ia kira cowo itu akan menawarkan pinjaman payung kepadanya, ya itung² sebagai permohonan maaf karena cowo itu merebut makanannya.
Ah itu hanya dipikiran aletta,
.


.
.
.
06.30
Kring kring kring

"Aletta Keyra Bagun sudah siang, kebiasaan mama sudah bangunin kamu dari tadi"

Aletta tersentak dari tidurnya, terduduk dan melihat kearah jam

"Gilaa gua kesiangan"

Dengan cepat aletta menyiapkan diri dan keperluannya untuk sekolah, ini hari pertama dia masuk SMP dan akan mengikuti masa orientasi, dan kabar buruknya dia kesiangan.

"Ayo key papa tunggu kamu yaa didepan, cepetan jangan bikin papa telat kerja gara-gara nganterin kamu"

"Iya pa ini dikit lagi selesai"
Dia terburu² sambil sesekali menguncir rambut dan bergegas memakai sepatu, tidak lupa beroktan dengan mama
"Maa aku berangkat"

"Iyaaaa, bekal kamu jangan lupa dibawa key diatas meje makan"

"Sip"

Sepanjang perjalanan aletta sibuk merapihkan rambut yang belum sempat ia selesaikan, ikatan demi ikatan dia rehatkan di rambunya, kali ini bagi siswi perempuan dikuncir sebanyak angka tanggal lahirnya, dan aletta 11 kunciran, sungguh pagi yang merepotkan, belum lagi harus kesingan, dia merutuki dirinya yang semalam terlalu asik maraton drama.

"Kan udah papa bilang key, jangan begadang, nanti bunda marah"

"Iya pah, abis seru banget jadi aku tuh ga bisa berhenti"

"Jebbal aletta, hijima, jangan diulangin lagi"

Papa aletta ini memang suka mengikuti cara bicara aletta meskipun terkadang suka salah, namun aletta senang seakan orang tuanya tidak terlalu melarangnya asalkan dia tidak lupa akan kewajiban dan prioritasnya.

"Neee appa"

...

Sesampainya di sekolah

Gerbang sekolah yang dikit lagi tertutup aletta bergegas lari,
"Ka bukaain dong ka, saya telat cuma 10 menit aja ko ka"
"Apa apaan kamu telat 10 menit ko cuma, kamu ga tau peraturan di sekolah ini memangnya"
"Yakan aletta murit baru ka, belum terlalu inget peraturannya"

"Sudah kamu tunggu didepan gerbang sampai upacara selesai, dan kamu heh cowo, pakai atribut MOSnya"

Aletta melirik, dia pikir hanya dia yang terlambat, ternyata ada temannya disebelah, dia bersyukur dalam hati, setidaknya jika dihukum dia tidak sendiri, hehehe
Aletta melihat ke sebelah, dan..

"Elo, sekolah disini juga, telat juga, ih males banget dah harus nunggu disini sama Lo"

Cowo disebelahnya melirik sekilas, mengingat cewe disebelahnya, ah sepertinya dia ingat, cewe ini si ribet dan aneh.

"Kenapa masalah sama Lo"

"AU ah, kaaa izinin aku masuk dong, kali ini aja ga bakal telat lagi, lagipula ini kan masih pertama kali sekolah ka"
Mohon aletta kepada Kaka kelasnya

"Nah justru itu kamu ini udah tau masih baru, udah berani²nya telat"
"Ya ka namanya juga kesiangan, terus kalo udah lama kaya kaka boleh telat dong"
Kaka disebelahnya dibuat tercengang dengan pernyataan aletta, bisa-bisanya ada yang berani melawan dia, ketua OSIS cowo yang terkenal cukup dingin. Ah mungkin anak ini belom tau kalo dia ketua OSIS.

"Berisik Lo ngomong Mulu, diem deh nanti juga boleh masuk kalo udah selesai upacara"
Kesal cowo disebelah aletta
Aletta hanya melirik kesel ke arah cowo terabut, lagi-lagi dia memohon dengan puppy eyesnya, namun tetap saja tidak diizinkan masuk.

"Dah kalian berdua diam disini, ikut baris jangan berisik, gua mau ke barisan OSIS"
Ucap Kaka OSIS tersebut dan berjalan menuju anggotanya.

.
.
.
"Ah pagi yang berat"
"Eh bisa diem kaga si, elu ga denger Kakanya ngomong apa"
"Ish iya gua diem nih, DIEM"
Ucap Aletta seraya mengunci mulut, menarik tangan cowo disebelahnya, dan seakan kuncinya iya tadi di tangan cowo tersebut dan dia mulai diem.

Gilaa kali ini cewe ya, baru kenal, berisik, ga bisa diem, bertingkah aneh, dan sekarang berani pegang tangan gua, cowo tersebut tidak habis fikir dengan tingkah aletta.

winter and spring Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang