3

15 2 0
                                    

Hari ini adalah hari yang memang benar benar Agnia nanti nanti untuk bertemu warga SMA 3.
Dari mulai guru yang ia sukai, hingga ibu kantin yang memang sangat dekat dengan Agnia.
Tapi sayang, Agnia tidak bisa menemui semua orang yang ia rindukan, karena ada rapat OSIS dadakan.
Agnia segera memberitahu semua anggota OSIS melalui speaker milik sekolah.
Kini di ruangan penting itu hanya ada Agnia dan Katres sebagai wakil ketua OSIS.
Sambil menunggu anggota OSIS yang lainnya, Agnia sangat tidak suka keheningan.
Ia mengobati keheningan itu dengan cara melontarkan sebuah pertanyaan untuk Katres yang sedang asik memainkan ponsel nya.

"Katres"
"Mmm iya ni, kenapa?"
"Nggak sih, gw cuman gabut doang nunggu anak anak dateng"
"Oh.. Terus"

Katres memang dingin orangnya.
Dia lebih memilih diam sendiri dibanding berkerumun dengan teman teman yang lainnya.
Orang disekitar sudah tidak aneh lagi jika Katres bicara seperlunya.

"Gw boleh nanya kan Kat?"
"Iya boleh"
"Lu masih deket sama Ocha?"
"Nggak, kenapa lu nanya tentang itu, gak ada pertanyaan lain apa?"
"Mmmm sorry Kat, gw gak bermaksud kok"
"Yaaa"

Tak terasa, suasana sekolah sudah sangat sepi, hanya ada Katres dan Agnia disana.
Anggota OSIS lainnya sudah meninggalkan gedung tersebut 30 menit yang lalu.
Sedangkan Katres dan Agnia, mereka menghabiskan waktu untuk berbincang seputar acara yang akan di selenggarakan minggu nanti.

"Lu di jemput"
Tanya Katres kepada Agnia yang dari tadi panik melihat ponsel yang di genggam tangannya.

"Kayanya nggak deh"
Mukanya sedikit panik.

"Yaudah, mau gw anter? "
"Kalo lu gak keberatan, boleh"
Jawaban yang sangat ragu.
Terpaksa Agnia menerima penawaran Katres, jika saja Agnia tidak menerima penawarannya itu, bagaimana Ia bisa kembali bertemu orang orang yang ia sayang.

Kini, jam sudah menunjukan pukul 17 : 01.
Sampailah mereka di depan gerbang hitam yang melingkupi rumah 2 lantai milik keluarga Akhbari itu.

"Makasih ya Kat"
"Iya"
"Hati hati yaa"
Tanpa menjawab, Katres langsung saja menutup jendela mobilnya itu dan melanjutkan perjalanan menuju rumahnya.

"Bunda... Ayah... Adek.. Kakak pulang..! "
Seru Agnia sambil berjalan menuju ruangan yang biasa di jadikan tempat berkumpul keluarga kecilnya.

"Kok kakak gak minta di jemput, tumben nih, kenapa sayang? "
"Tadi kakak rapat bun, kalo kakak minta jemput, takutnya kesorean"
"Jadi kamu pulang sama siapa? "
"Aku pulang dianter temen kok bun"
"Yaudah bun, ayah, adek, kakak ke kamar dulu yaa"
Lanjut Agnia.

oOo

Agnia bukan tipe orang yang biasa santai ketika sedang di kamar.
Setelah selesai mandi, Ia langsung mengeluarkan buku buku yang ada di tasnya, kemudian melanjutkan membuat proposal untuk acara nanti hingga Ia tertidur pulas.
Tak terasa, ini sudah larut malam, Agnia segera merapikan buku bukunya dan melanjutkan tidaurnya di kasur.
Agar tidak telat bangun besok pagi.
Tapi ketika ia akan memejamkan matanya, tiba tiba ponsel nya bergetar, dan banyak pemberitahuan masuk.
Tertara di atas ponsel nya itu unknown number.
Aneh, siapa orang yang menelepon nya malam hari seperti ini.
Ketika ponselnya bergetar kembali, Agnia tidak langsung mengangkat telpon itu.
Karna ia takut ada orang jahat seperti yang terjadi 1 bulan yang lalu.
Agnia mematikan ponsel nya, lalu kembali menyelimuti dirinya, dan tertidur pulas hingga seseorang membangunkannya.

"Kakak,bangun sayang,ini udah mau jam 6"
Samar samar Agnia mendengar suara tersebut,Ia langsung bergegas menyiapkan diri untuk kembali menuntut ilmu seperti kemarin kemarin.

Lagi lagi,adik laki laki nya yang mengantar Agnia sekolah.

Pendek ya guys? Maaf yaa😁
Nanti nanti panjangan kok:(
Yaudah deh guys, selamat baca, terus jangan lupa vote sama comment nya yaa:)

Shuttlecock vs DelimiterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang