Untuk hari ini, Agnia cukup merasa senang. Pertama kalinya ia tidur di kamar orang yang batu dekat dengannya akhir-akhir ini. Agnia sudah 2 tahun berjalan sekolah di SMA 3,namun ia baru kenal dengan Katres ketika dirinya dan Katres ditetapkan sebagai anggota organisasi sekolah.
Kesenangannya juga ditambah dengan kejahilannya,hmm bisa di bilang seperti itu. Sejak ia tidur dikamar Katres tadi malam, secara diam-diam Agnia memasukan sebuah buku yang ada diatas meja belajar Katres.
Unfaedah sekali jika Agnia membawa buku pelajaran Katres. Berhenti untuk memikirkan seperti itu. Agnia mengambil buku keseharian Katres, atau diary biasanya orang lain bilang.
Agnia sedikit memikir 'aneh'.
Untuk apa lelaki membuat diary seperti ini.
Tapi, ya sudahlah memang seperti itu kenyataannya.
Agnia mulai membuka buku tersebut, dengan terkekeh kecil karna keanehan Katres dalam buku itu.
Tapi tiba-tiba, Agnia tak sengaja menemukan sebuah amplop dari selipan buku tersebut.
Tak lain, Agnia segera membuka amplop itu.
Selembar kertas yang sudah tak layak di simpan, menurutnya. Dan selembar foto perempuan bergown putih memegang seikat bunga di pesisir pantai.
Untuk tidak penasaran, Agnia membaca selembar surat itu.'Teruntuk Katresna Fauzi Jafar.
Hari ini, detik ini, sengaja aku tulis surat ini buat kamu.
Katres, aku mengahaturkan banyak terima kasih bua kamu yang udah berjuang bareng-bareng sama aku selama satu tahun ini. Maaf, aku belum bisa buat kamu bahagia.
Makasih udah mau jagain aku sampe sekarang aku udah pisah sama kamu.
Semangat terus Katres.
Kamu jangan khawatir, karna nanti bakalan ada pengganti yang lebih baik, cantik, perhatian dari aku.
I love you Katres, and see you in paradise.With love.
Xhaka lubis:)''Siapa' kata-kata yang muncul seketika di pikiran Agnia saat ini.
oOo
Katres yang sedang merapikan proposal di kamarnya, tiba-tiba di kejutkan dengan sura dering telepon nya, tertulis di atas layar benda pipih itu, Agnia.
Dengan cepat ia mengengkat telpon tersebut.
"S-sorry sorry, kepencet Kat"
Hanya itu yang terdengar oleh Katres.
Katres hanya menghiraukan perkataan Agnia tadi.
Besok Senin, hari yang sangat di benci siswa-siswi SMA 3. Tapi Senin kali ini berbeda, mereka diliburkan, tapi tidak untuk OSIS, karna mereka harus mempersiapkan acara yang akan diselenggarakan Selasa besok.oOo
Hari ini Agnia merasa sangat lelah dari hari-hari sebelumnya,sampai-sampai ia masuk UKS untuk sementara karna Agnia sempat pingsan ketika upacara persiapan acara berlangsung.
Sangat perhatian, yang Agnia rasakan ketika Katres mebawanya ke UKS, dan membelikan makanan untuknya. Tak lupa Agnia ucapkan banyak Terimakasih untuk Katres yang selalu ada untuk Agnia saat ini.
Namun hal itu gagal ketika ada seseorang yang meneror mereka berdua. Entah siapa orang itu, aneh sekali, seperti tidak ada kerjaan lain saja.
"Siapa sih ini"
Katres berbicara sangat pelan, namun Agnia mendengar.
'Jangan pernah menceritakan hal yang sama'
Itu salah satu kata yang meneror Agnia dan Katres. Mereka tak sedikitpun mempedulikan teroran itu. Karna, untuk apa juga mereka memikirkannya,sangat tidak penting.
Di keheningan ruangan berbau obat ini, hanya ada Agnia, Katres, dan entah siapa yang datang tiba-tiba memukul keras pintu masuk ruangan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shuttlecock vs Delimiter
Teen FictionSelalu saja sore yang menjadi andalan waktu.