1. Portal

15 2 2
                                    

Lee Hangyul menatap Mark Lee cemas. Bukan berarti karena ini kali pertama Mark memasuki lorong waktu, tapi karena peraturan-peraturan bodoh itu. Beberapa waktu lalu, warga desa menetapkan peraturan bahwa seluruh warga tidak boleh memasuki hutan di timur desa. Alasannya karena mereka menduga ada komplotan penjahat yang sering hilir mudik ke desa melewati hutan tersebut.

Cih, penjahat apanya? Itu hanya Hangyul dan Mark yang memang sering keluar masuk hutan secara sembunyi-sembunyi. Siapa juga penjahat yang mau bermarkas di hutan angker? Akibat peraturan itu, pergerakan Hangyul dan Mark menjadi tidak bebas. Akses masuk ke hutan dijaga oleh warga. Hangyul dan Mark harus putar otak melewati jalan lain. Jika ketahuan, bisa-bisa mereka tertuduh sebagai penjahat.

"Bro, yakin mau di sini? Kayaknya itu suara para penjaga deh," ucap Mark khawatir.
"Diem lu, masuk aja cepetan. Selesaiin urusan lu buruan," balas Hangyul ketus.
"Terus lu gimana?"
"Gampang lah, lu bisa kan keluar lewat portal lain?"
Mark menelan ludahnya. Ia seumur-umur belum pernah mencoba hal itu. Keluar lewat portal lain sama saja dengan menghabiskan seluruh energinya.
"Gue gak yakin ,Gyul," jawab Mark ragu-ragu.

Hangyul menggaruk kepalanya. Ia lupa, Mark belum pernah melakukan perjalanan waktu. Baginya keluar lewat portal lain setelah perjalanan waktu adalah hal biasa. Bagi Mark, itu berbahaya. Mark bisa saja nyasar di rumah orang lain. Apes lagi jika kejadiannya seperti Hangyul dua tahun lalu, keluar di toilet rumah orang.

"Yaudah bro, gue ikut deh. Itung-itung nglatih ilmu lama," respon Hangyul kemudian.
Raut wajah Mark berubah, baru saja ia akan mengucapkan terima kasih pada sobatnya itu sebelum Hangyul menariknya masuk. Hangyul tidak suka basa-basi. Kini, mereka masuk ke lubang di pohon beringin tua yang ada di hutan desa. Mereka melakukan perjalanan lorong waktu.

-c-

PORTAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang