Awal

87 12 0
                                    

Memory Lane Of Spring

promp.10
Menceritakan tentang seseorang.
Orang ini sangat kurang beruntung dalam soal cinta, hari cinta kasih meninggalkan mimpi buruk, tetapi, entah mukjizat apa cintanya mulai terbalas bersamaan bunga sakura sedang mulai bermekaran.

Selamat Membaca🌸

Selamat Membaca🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸

Tokyo, Jepang

Hari ini, awal pergantian musim. Semua orang seakan tersenyum senang saat bunga sakura dengan malu-malu menunjukkan kecantikannya.

Berbeda dengan mereka, kini tampak seseorang berusia kurang lebih 22 tahun menunduk dalam-dalam saat mengingat bulan lalu ia mengalami kejadian buruk.

Ucapan itu kembali terngiang di ingatannya,
"Maaf Kei.. aku belum mau."

Tepat di hari cinta kasih Februari lalu, lelaki itu ditolak secara mentah-mentah oleh gadis pujaannya.

Andai saja, bila ia diterima. Mungkin musim ini akan menjadi musim terbahagianya.

Namun, hal itu jelas hanya harapan kosong belaka.

"Kei-kun!" panggil seseorang.

Lelaki itu menoleh kala panggilan itu jelas tertuju pada dirinya, terlebih pada nama-nya.

"Kau masih disini? Kenapa tidak kita sama-sama menyaksikan sakura disana?" ajaknya sembari tersenyum manis.

Kei menggeleng pelan. Ia masih putus asa kala harus menyaksikan bunga-bunga itu bermekaran.

"Kau masih memikirkan gadis itu? Ayolah, tak ada gunanya," runtuk lelaki bermantel cokelat itu.

"Tetsu , kau kesana saja sendiri." Kei bangkit dari tempat duduknya, ia sedang tak minat menyaksikan bunga mungil itu bermekaran.

Tetsu menarik keras pergelangan Kei. Ia tak ingin membuat sahabat sejak SMA-nya terus meruntuki kejadian itu.

Jika sudah keras kepala, Tetsu tak dapat lagi ditoleransi.

Kei menatap lelaki bermata cokelat itu dengan tajam. Dengan sangat terpaksa, ia menyetujui permintaan itu.

🌸

"Kau lihat bunga sakura itu? Dia tetap tegar walau hanya diberikan waktu sepuluh hingga empat belas hari!" celetuk Tetsu saat melihat Sakura mulai bermekaran.

"Kau harus bersyukur Kei!" lanjutnya.

Masyarakat Jepang memercayai, jika bunga cantik ini (Sakura) dijadikan sebagai simbol untuk harapan kehidupan.

"Kei-kun!" panggil seseorang yang kini tampak mengenakan mantel merah muda.

Mereka berdua menoleh kearah sumber suara.

Gadis itu, gadis itu penyebab rusaknya hari-hari Kei.

"Mau apa dia memanggilmu?" bisik Tetsu perlahan.

Lelaki yang memiliki bola mata segelap malam itu segera menatap lekat-lekat.

Ia secara perlahan berjalan menghampiri gadis yang kini sedang bersemu.

🌸

"Cantik ya, bunganya," ucap gadis itu. Namanya Haruna, artinya bunga musim semi.

Kei mengangguk pelan. Saat ini, ia bahkan tak pernah bisa membenci gadis imut itu.

"Besok kau akan pergi kemana?" tanya Haruna memulai percakapan.

"Entahlah, belum ada rencana," balas Kei sembari tetap menatap Sakura diatasnya.

"Mau ikut denganku?" tawar Haruna.

Kei tampak sedikit tersentak, namun perlahan ia kembali menetralkan degup jantungnya sembari berucap,
"Kemana?"

"Besok saja kuberi tahu," ujar Haruna. Gadis itu masih sama, pipinya akan bersemu ketika sedang berbicara dengan Kei apabila sedekat itu.

🌸

Lanjutan ada di halaman setelahnya🌸

Kasih sang Sakura [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang