Akhir

51 10 0
                                    

Selamat Membaca🌸

Selamat Membaca🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸

Hari ini, tepat dimana pertama kali dalam sejarah hidup mengenal Haruna, lelaki itu diajak untuk jalan bersama.

Setelah gadis itu menjawab pesannya, Kei segera beranjak mempersiapkan diri.

Ia tak tau harus apa sekarang, namun perkataan gadis itu siang kemarin dapat menumbuhkan lagi semangatnya untuk mengatakan rasa.

Ia kini tak peduli akan respon Gadis itu seperti apa. Namun, ia akan berusaha membuat Haruna dapat merasakan kasihnya untuk hari ini saja.

Langkahnya melebar kala melihat gadis itu nampak duduk disebuah bangku kayu.

"Kau sudah lama disini?" ucap Kei sembari terengah-engah.

Gadis dihadapannya itu mengulas senyum kecil sembari menggeleng pelan.

"Aku sengaja datang terlebih dahulu," balas Haruna.
Ia mempersilakan Kei untuk duduk disebelahnya.

"Ini pukul berapa?" tanya Haruna yang tampak seperti bisikan.

"Pukul delapan lewat sepuluh," ucap Kei sembari melirik pelan arlojinya.

"Kamu masih punya waktu dua jam untuk merebut hatiku," bisik Haruna pelan. Ia segera bangkit dari duduknya.

Dari mana gadis itu tau?.

Kei tersenyum malu-malu. Ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan langsung oleh Haruna.

"Ayo! Mari kerja sama menyelesaikan misi ini!" tukas Kei dengan semangat.

Haruna yang mendengar kalimat itu kini tampak tertawa renyah.

Lelaki itu segera menarik lengan Haruna untuk ikut bersamanya.

🌸

Sudah satu setengah jam mereka berkeliling. Berceloteh riang membicarakan masa depan yang mungkin belum tentu akan terjadi.

"Sakura saat ini cantik ya," ujar Haruna. Gadis itu terlihat senang sekarang.

"Tapi dia masih kalah sama kamu!" puji Kei yang dibalas kekehan pelan.

"Menurutmu aku cantik?" tanya gadis itu.

"Tidak. Kamu Istimewa. Jauh cantik daripada Sakura." Lelaki itu tersenyum tulus.

Haruna tampak tertawa kecil. Lelaki itu masih sama seperti Februari lalu.

"Boleh aku beri sesuatu?" tanya Kei saat mengingat kembali apa yang sedang ia kantongi.

"Dengan senang hati. asal jangan beri aku bom ya," canda Haruna sembari terkekeh pelan. Ini yang disukai gadis itu, setiap kali berbicara dengan Kei, ia tak henti-hentinya tersenyum dan tertawa.

Kasih sang Sakura [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang