Kenapa Tuhan selalu mempertemukan ku dengannya?
Sekitar pukul 9 malam, jisoo sudah berberes, mengelap meja dan membersihkan restoran. Ia memilih berjalan kaki pulang kerumahnya untuk menghemat ongkos, ia memang lebih sering berjalan kaki. Hingga ada sebuah mobil berhenti tepat di sebelah trotoar ia berdiri.
"Jisoo.." Ucap wanita itu membuat jisoo menengok kearahnya.
Wanita itu lagi, wanita yang sama ketika ia lihat di taman tempo lalu . Ia perhatikan mata wanita itu sembam dan rautnya penuh kekhawatiran.Dan tiba tiba saja tangan wanita itu menggenggam tangannya "Jisoo aku mohon bantu aku"
"Kenapa anda melakukan ini padaku? Aku tidak tahu apa yang anda katakan"
"Jisoo tolong taeyong"
Deg,,,,
Jantungnya seakan berhenti ketika mendengar nama itu."Maaf nona, aku tidak ada hubungannya dengan tuan Lee, aku harus pulang putraku sudah menungguku" Ucap jisoo dengan sopan, ia melepaskan genggaman tangan wanita itu kemudian berjalan membelakanginya.
"Taeyong tidak sadarkan diri"
Langkah kakinya terhenti, tubuhnya berbalik menghadap wanita yang sudah menangis itu.
"Dia terus memanggil namamu hikss"
"Tolong temui dia sekali saja.. " Lanjutnya.
Yooa berada diluar membiarkan jisoo masuk kedalam ruangan taeyong dirawat.
Dengan ragu-ragu jisoo mencoba membuka pintu tersebut. Ia melangkah mendekati ranjang laki-laki itu.
Terpampang jelas disana laki-laki yang terbaring dengan alat bantu pernafasan begitu juga infus ditangannya.Luka di bahunya masih terlihat baru dan yang pasti sangat menyakitkan.
Dimana Lee taeyong yang begitu arogan? Laki-laki yang tidak pernah menunjukkan sisi lemahnya pada siapapun, bagaimana bisa dia terlihat tidak berdaya disini?
Jisoo meneteskan air mata, dadanya terasa begitu sesak dan segala pertanyaan terus muncul difikirannya.
Tangannya menggenggam tangan kekar taeyong.
"Ini bukan dirimu, jadi kau harus sadar""Hikss...putramu ingin melihatmu, dia terus menanyakanmu. Jadi bangunlah...!!"
"Kenapa kau datang dengan menangis hmm? Aku kecewa, yang aku ingin kau selalu tersenyum ketika melihatku" Jisoo mendongakkan kepalanya, laki-laki itu sudah membuka matanya, tersenyum seolah tidak merasakan sakit. Jisoo reflek dan memundurkan tubuhnya.
"Sejak kapan kau sadar? "
"Sejak kau berbicara, ah iya dan dimana putraku?"
"Kau benar-benar jago membuatku marah"
"Terimakasih sudah datang jisooya.. "
Lalu dokter dan perawat datang untuk memeriksa keadaannya.
"Aku akan pergi, kuharap kau cepat sembuh"
"Aku ingin kau datang lagi, dengan putra kita.. "
Jisoo tidak menanggapi ucapannya, ia berbalik lalu meninggalkan ruangan itu dengan taeyong yang masih setia melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVAGE ( TAEYONG JISOO )
RandomCerita Lengkap √ Kisah seorang gadis yang menjalani kehidupan yang penuh tekanan dan ancaman.