🐯1🐯

8.3K 300 18
                                    

Fokus menonton animasi kesukaan dengan setoples kripik pisang dipangkuan ku. sejujurnya aku kurang merestui jika Naruto menikah dengan Hinata, tapi apalah daya ku hanya penonton. Aku sangat menytukai animasi Naruto bahkan aku mengumpulkan komiknya loh. Ayah ku sampai heran sebab anak gadisnya kok suka nonton animasi Naruto. Selain Naruto aku juga suka kartun scooby-doo dan Tom and Jerry bahkan aku beli pernak pernik nya seperti piring mug dan semua yang berhubungan dengan kartun kesukaan ku.

Aku belinya pakai uang tabungan ku kok, sebab ini hoby ku kadang kalau memang enggak punya uang aku minta dibayarin ayah tapi jangan sampai bunda tahu kalau tahu bisa dipotong uang jajan ku. uang jajan ku diberikan setiap hari kalau mau berangkat sekolah. Bunda ku itu hemat banget tentang pengeluaran tapi kalau ayah apapun yang aku minta selalu dibelikan, anak tunggal gitu loh.

Aku belum kebalan ya. Nama ku Rashel Yudhania kenapa Yudhania karena ayah ku bernama Yudha papa ku itu kaya kartun casper suka hilang lama pulangnya sebentar sama kaya Om Fey. Dulu setiap Om Fey pergi pasti ayah juga pergi sebeb mereka satu team. Aku enggak paham tentang kemiliteran, karena aku enggak tertarik. Kalau menganggumi tentara sih ada siganteng judes pelit bicara is name Reynerzo anaknya Om Fey. Aku heran Om Fey orangnya ramah tapi kok Kak Rey judes banget.

Tapi dia enggak judes kok sama aku, dulu pas kita tetanggaan aku sering dikasih jajan kalau Kak Rey pulang sekolah, waktu itu aku duduk kelas 4 SD jadi seneng banget kalau dikasih jajan apalagi gratis. Dulu waktu SMA gaya potongan rambut Kak Rey kaya sasuke loh aku suka sekalai lihatin dia kalau berangkat sekolah.

"Apa kamu lihat-lihat. Aku tahu kalau aku ganteng, jangan menatapku seperti itu. Muka jelek mu buat pagi ku enek." Ucapnya kala aku ketahuan melihatnya sembunyi sembunyi.

"Kak Rey jangan galak dong. Kak Key aja baik Om Fey juga baik kakak kok jedas mana mukanya datar kaya kanebo." Kak Rey langsung mengejarku dan menjitak kepalaku.

Kala mengingat itu membuat ku rindu dengannya. Sekarang dia sudah menjadi tentara perwira sama kaya Om Fey, Kak Rey masuk kopassus. Hebat memang Kak Rey aku ini bisa dikatakan saksi bisunya dulu akau menemani dia latihan fisik. Kalau Kak Rey sedang lari aku juga menemaninya lari, tapi digendungan dia. Jadi aku digendong Kak Rey sambil joging, aku mah seneng digendong cowok ganteng macam Kak Rey. Umur ku saat itu baru 9 tahun. Jadi mana paham tentang cinta.

Aku sebal kalau Kanaya berkunjung kerumah Kak Rey sebab dia centil suka caper sama Kak Rey meski begitu ditanggepin sama Kak Rey. Aku kadang dilupakan kalau ada Kanaya jadi aku mainya sama Kak Key karena Kak Key enggak suka sama Kanaya. Katanya terlalu centil.

"Masih bocah aja centil apalagi nanti besar." Kata Kak Key. Lah dia kan juga masih bocah 14 tahun masih dikatakan bocah enggak sih ?.

Kanaya itu anakanya Om Elang, temen tante Fio kata bunda. Mirip mamanya si Knaya kalau menurutku meski Tante Rania enggak secentil Kanaya tapi menurut ku mirip sih entahlah karena aku enggak suka kali ya jadi juge seperti itu.

Selama menempuh pendidikan di Akmil Kak Rey selalu mengabariku entah dengan surat maupun pesan. Kurang paham aku motofnya kirim surat seperti apa mana kalau kirim surat enggak mutu lagi isi nya bawaannya pengen emosi. Kak Key juga mengikuti jejak Om Fey tapi dia mengabil matra udara katanya pengen bisa terbang.

Kalau ada acara makrab aku selalu diajak alasanya kalau enggak bawa pasangan nanti dihukum sama seniornya. Alhasil aku didandani sama bunda dan tante Fio seperti remaja seusia Kak Rey, karena kami selisih 8 tahun sedangkan watu itu aku masih duduk dibangku SMP. Aku juga datang pas pelatikanya, enggak Cuma aku sih ada Om Fey, Tante Fio dan keluarganya si Kanaya. Mereka itu sepupuan apa bagaimana sih kok si Kanaya selalu saja ada.

Setelah pelantikan aku tak mendapat kabar dari Kk Rey karena dia sedang melanjtkan pendidikan infanterinya setelah itu masuk deh pendidikan horor. Menurutku kopassus itu horor, kenapa aku bilang begitu sebab ayah kelihatan horor kalau pakai seragam. Kata ayah pendidikan kopassus itu berat lebih berat dari ujian chunin. Loh apa hubungannya.

Tiga tahun aku tidak bertemu dengan Kak Rey sebab dia sibuk tugas dia masuk grup 1 kata ayah untung karena kalu masuk grup 3 jarang benget pulangnya. Tapi kita masih sering kontakan kok sama Kak Key juga.

Aku sendiri tengah sibuk dengan persiapan ujian knasional dan juga ujian masuk perguruan. Sampai sekarang aku bingung mau ambil jurusan apa sebab aku tak ada minat kuliah. Kalau menuruti cita-cita ku enggak bakalan kelar sebab kau sering ganti cita-cita seiiring bergantinya drama Korea yang aku tonton. Kalau dramanya tentang dokter aku pengen jadi dokter, tentang pengacara pengen jadi pengacara dasar akunya labil.

Tak apalah masih dipikirkan nanti aja kalau udah penerimaan maba penegn ku masuknya PTN biar keren gitu. Sebenarnya adda tawaran kuliah di Jepang tapi sama ayah tidak diijinkan.

"Jepang itu jauh kita tidak punya kenalan disana. Jepang juga enggak kaya Indonesia tata kramanya nanti kalau kamu kenapa napa bagaimana. Kamu itu anak satu-satunya ayah. Kuliah di Indonesia sama saja kan." Kata ayah kala meminta ijin. Kuliah Jepang sama Indonesia jelas beda dong ayah, sebel banget sama ayah bahkan aku sempat mediami ayah tapi bunda menasehatiku.

Ayah khawatir karena aku anak satu-satunya dan juga anak gadis kesayangannya. Ayah sering pergi dan kalau dirumah selalu menghabiskan waktunya denga kami aku dan bunda ayah ingin menghabiskan waktunya jika ada waktu senggang. Aku paham kok. Jadi setelah itu aku minta maaf. Karena ayah adalah cinta pertama ku jadi mana bisa aku marahan lama apalagi ayah jarang banget dirumah.

Itulah sedikit hal tentang ku. Aku sangat menyayangi ayah ku kalau ayah no 1 Kak Rey mungkin no 2 karena laki-laki yang paling aku kenal selain keluarga ku adalah Kak Rey dan Kak Key. Oh iya ngomongin Kak Key dia memintaku menemaninya pergi kondangan seniornya. Dasar jomblo, Kak Rey dan Kak Key selalu saja mengajaku kalau ada acara seperti ini. Kalau Kak Rey aku mah ikhlas mau diajak kemana bahkan ke pluto pun aku jabanin. Apasih yang enggak buat Kak Rey judes galak muka kanebo tapi dia bisa romantis kalau lagi eror.

Ini lanjutan Refrain. Harusnya di up setelah As If Your Last selesai tapi banyak yang minta lanjutin Refrain jadi terpaksa di Up. Ayo vote sama komen dong ini aku udah realain up ini dulu loh. Terimakasih pada pembaca setia ku. Terimaksih juga buat kak Berlin ☺
Kalau part ini ramai nanti aku bikin jadwa up teratur.

Tell Me if You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang