🐯 9 🐯

2.2K 199 31
                                    

Akhir bulan pembukuan Iqel pethshop. Alhamdulillah Iqel klinik dan pethshop ramai pengunjung. Aku dan Iqqbal sibuk menghitung pemasukan dan pengeluaran Iqel bulan ini.

"Qel kayanya kita butuh dokter lagi deh Iqel mulai ramai nih di klinik, pethsop dan penginapan sedangkan kita Cuma berempat dua dokter dan dua penjaga pethshop."

"Aku setuju, bentar lagi musim wisuda coba kamu buka loker. Paling enggak kita butuh 15 orang."

"Nanti deh aku buat."

"Oh iya ngomong-ngomong bagaimana kabar doi Qel ?."

Aku menghentikan kegiatan ku. "Doi ?. Aku kan singel mana ada doi. Lagi pula aku enggak boleh pacaran sama ayah ku."

Iqbel berdecak. "Ck itu loh tentara yang sering kesini buat periksa kucingnya."

"Oh Mas Feiye, kita temen kok. Lagian Mas Feiye udah ada calon kayaknya."

"Kok kayaknya sih Qel ?." Sahut Iqbal gemas dengan jawaban ku.

"Aku enggak sengaja lihat dia jalan sama cewek. Terus diinstagram ceweknya banyak postingan dia sama Mas Feiye."

"Kok kamu tahu ceweknya di instargram ada foto Mas Feiye. Hayo jangan-jangan kamu stalking ceweknya ya." Goda Iqbal membuat ku menatapnya sebal.

"Orang dia followers ku terus enggak sengaja masuk diberanda. Iseng cek banyak foto dia sama Mas Feiye. Aku pikir pacaranya karena captionnya itu kaya orang kasmaran terrus aku agak jaga jarak deh sama sih Mas Feiye."

"Siapa tahu aja adiknya Qel. Lagian kamu kok betah banget sih jomblonya cari doi lah biar kalau keluar ada yang nemenin jangan kaya pendekar."

"Ada hal yang lebih membahagiakan dari pada jatuh cinta Bal. Dan lagi jantung ku berdetak dengan uang bukan dengan pria."

Iqbal memutar bola matanya. "Bilang saja kamu belum bisa moveon dari Mas Rere."

"Mas Rere ?."

"Itu loh tentara yang dulu sama kamu. Aku pernah lihat foto dia di instagram kamu tapi sekarang udah enggak ada."

"Oh Mas Rey, dia udah nikah kok." Ucap ku.

"Belum deh orang aku stalking enggak ada postingan pernikahan."

"Ya siapa tahu dia enggak mau umbar privasi."

"Mungkin sih."

Kami kembali pada kegiatan kami, pembukuan ini harus selesai hari ini juga padahal kami juga harus memeriksa pasien-pasien kami. Jadi pembukuan baru selesai jam 9 malam, karena aku tak berani pulang akhirnya aku menginap. Iqel memiliki 3 kamar, satu kamar untuk dua karyawan dan satu kamar untuk ku satunya lagi untuk Iqbal. Aku paling sering menginap jika waktunya pembukuan karena jarak rumah dan kondisi jalan yang mana daerah Leyangan kerap sekali aku dengar dari tetangga ada yang kena begal.

Paginya setelah sholat subuh aku memutuskan untuk joging sambil cari sarapan. Aku ingin makan soto sudah lama enggak makan soto. Soto diwarung koperasi Kencana sangat enak dan murah sayangnya penuh dengan tentara karena buisa dibilang warung koperasi masih milik pusat kendaraan angkatan darat letaknya didekat Taman Unyil. Aku rela tebal muka demi makan disini, bagiku perut lebih penting dari pada mereka. Semangkuk soto dan segelas teh hangat mengunggah selera. Soto tiap daerah beda-beda ternyata disini menggunakan miehun ada juga yang menggunakan sayur kol tapi aku lebih suka miehun.

"Rashel."

Siapa gerangan yang mengganggu sarapan ku. Aku menoleh, Mas Feiye duduk disebelah ku lalu memesan menu yang sama dengan ku.

"Setiap ketemu kamu selalu sendiri, kemana-mana sendiri kaya enggak punya teman saja."

Aku menelas makanan ku." Mas kan tahu aku susah buat klop sama orang. Sama Mas Feiye saja aku masih enggak nyaman. Iqbal satu-satunya orang disini yang berani aku kinta tolong dan merasa kayaknya pas dan enggak pekiwoh minta tolong."

Mas Feiye mengangguk tak lama pesanannya datang. " Besok minggu ada acara enggak ?."

Aku mengingat kembali apakah aku ada acara atau tidak." Sepertinya tidak."

"Bagus kalau begitu besok kamu ikut aku saja. Sepupu ku mau liburan disini nah dari pada kamu enggak ada kegiatan mending ikut saja sama kita."

"Mau kemana memang ?."

"Rencananya sih mau ke Kendal refresing ke pantai Cahaya terus habis itu ke Lawang Sewu, Kota Lama terus terakhir Simpang Lima. Bagaimana mau ikut tidak ?."

Sepertinya tidak apa jika aku ikut, sudah lama aku tidak pergi kepantai."Boleh Mas tapi nanti Mas jemput aku ya."

"Jemput di Pethshop atau dirumah ?."

"Dirumah."

Tak terasa makanan ku sudah habis aku membayar makanan ku tapi dilarang sama Mas Feiye dan jadilan dia membayar makanan ku setelah itu mengantarkan ku kembali ke pethshop. Kami akhirnya sampai di pethshop.

"Rasqhel nanti siang aku siapin cemilan Suho ya."

"Seperti biasakan Mas ?."

Mas Feiye mengangguk. "Aku balik ya Qel."

"Dilan."

Mas Feiye menatap ku bingung. "Hati-hati dijalan." Mas Feiye tertawa lalu mestater motor meninggalkan area Pethshop.

Sekarang waktunya mandi lalu membantu memandikan prajurit kaki empat mandi.

🐯🐯🐯

Minggu pagi aku sudah rapi karena hari ini aku pergi kepantai dengan Mas Feiye dan sepupunya. Aku semalam membeli beberapa cemilan untuk teman perjalnanan, semoga saja tidak macet. Kata Mas Feiye nanti aku dijemput jam enam. Dari pada boring nunggu Mas Feiye mending aku nonton drakor dulu. Tak lama aku mendengar tlakson. Aku keluar mobil SUV hitam terparkir digarasiku. Mas Feiye keluar menghampiri ku.

"Maaf ya lama nunggunya habis aku jemput dulu sepupu ku di Ambarawa."

"Enggak apa-apa kok Mas. Ya udah ayo nanti sampai siang."

Mas Feiye menaruh barang ku dibagasi, aku disuruh duduk dikursi belakang karena kursi depan sudah ada sepupunya. Aku mengecek ponsel ku, kemarin aku meminta Iqbal untuk menunggu rumah karena dia enggak ada acara jadi aku minta tolong Iqbal untuk menjaga anak-anak ku sehari. Iqbal mengabari si embul ku sudah habis dua bungkus whikas basah.

"Lama tidak bertemu Kunyil."

Deg.

Suara itu. Aku mendongak, tubuh ku terasa kaku bernafas pun terasa sulit. Aku berusaha mengontrol diriku untuk tidak mengeluarkan air mata.

"Aku merindukan mu Nyil, sangat rindu. Apa kamu juga merindukan ku ?."

Ya aku merindukan mu. Bisik ku dalam hati.

Aku menatap orang yang duduk disebalah pengemudi. Aku berusaha untuk melupakan orang ini menjauh dari semua yang berhubungan dengan pria ini. Tapi sepertinya takdir ingin mempermainkan ku, kami  dipertemukan lagi. Aku dan dia saling menatap sampai akhirnya dia membalikan pandanganya karena Mas Feiye sudah membuka pintu. Tuhan kenapa harus seperti ini.


Akhirnya diriku bisa up lagi. Aku baca komen kalian tentang Kanaya. Syudah jangan bully Kanaya. Alasan semua ini nanti akan ada jawabanya.

Responya dong biar aku up doble.

Tell Me if You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang