Bagian Lima.

16 2 0
                                    

Happy Reading ❣️

Hari Minggu adalah hari yang cocok untuk bermalas-malasan,tetapi tidak sekarang bagi Alvaro dan Disya.

Pagi ini,mereka sedang belajar bersama di rumah Alvaro.Tentu saja itu atas paksaan Alvaro yang lagi lagi menggunakan alasan "inget ya,lo babu gue!"

Tidak ada pilihan lain selain pasrah.

Saat ini mereka tengah berada di kamar Alvaro.Ukurannya cukup besar dan minimalis,serta didominasi oleh warna hitam dan putih.

"Gara-gara lo nih,kita jadi dihukum gini.Mana satu bulan anjer." Kata Alvaro menyalahkan Disya.

"Lah kok gue,jelas jelas lo yang ganggu gue waktu gue dihukum." Bela Disya.

"Lo dihukum sama Bu Endang gara-gara apaan sih?" Tanya Alvaro.

"Cuma disuruh ngerjain soal dipapan tulis,tapi...g-gue gabisa hehe." Jawabnya dengan nada suara yang terdengar pelan di akhir kalimat.

"Mana soalnya?" Tanya Alvaro lagi.

Disya mengingat--ingat soal yang diberikan oleh Bu Endang tempo hari kemudian menulis nya di buku milik Alvaro.

"Untung gue inget,nih." Katanya sambil menyodorkan soal tadi.

Alvaro mengerjakannya dengan teliti,tidak sampai 3 menit soal ini telah selesai dikerjakan.Alvaro memberikan soal itu lagi kepada Disya.

"Jadi lo dihukum gara-gara soal ini doang?" Tanya Alvaro memastikan.

Disya hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

Tak!

"Belegug sia." Kata Alvaro.

Sedangkan Disya hanya mengelus-elus dahinya yang lagi lagi di sentil oleh Alvaro sambil mengerucutkan bibirnya.

"Sini sini,sekarang harus serius.Sumpah ya,gue gamau jadi musuh orang bego." Jelas Alvaro and as always diakhiri hinaan.

"Ck,iya iya." Balas Disya.

Setelah itu mereka belajar dengan serius meskipun sesekali adu argumen tentang jawaban dari soal yang diberikan Alvaro.

Sejauh ini Disya tampak banyak mengerti.Ternyata belajar dengan Alvaro tidak buruk,pikirnya.

"Al." Panggil Disya.

"Hm?" Sahutnya.

"Cape,laper juga." Keluhnya.

Tepat saat itu,Raina -Mama Alvaro- datang ke kamar Alvaro dan berdiri di depan pintu.

"Alvaro,Disya." Panggil Raina.

"Eh,iya Tan?" Sahut Disya.

"Panggilnya Mama aja ya,jangan Tante." Kata Raina sambil tersenyum hangat.

"Eh,i-iya Ma." Balasnya yang juga tersenyum,but ini senyum kikuk.

"Ayo,makan siang dulu.Kalian pasti capek sama laper kan?" Tebak Raina tepat sasaran.

Tentu saja mereka capek.Mereka belajar dari pukul 09.00 hingga sekarang pukul 12.00,sekitar 3 jam mereka belajar.

Jika Bu Endang tau hal ini,pasti dia sudah berteriak histeris yang membuat bangunan sekolah hampir runtuh.Eh,canda.

Stay Close With Me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang