Happy Reading ❣️
Taman.Saat ini lah mereka berada.
Siapa lagi kalo bukan Alvaro dan Disya.H iya,kali ini Alvaro menggunakan mobilnya.Setelah kejadian tadi,Alvaro mengajak nya ke taman karena Disya yang terus merengek meminta di belikan es krim.
Mau tak mau Alvaro menurutinya.Selain itu juga karena Alvaro sudah berjanji tadi untuk membelikan Disya es krim.
"Al." Panggil Disya.
"Hm?" Sahutnya.
"Mau itu yaa." Katanya sambil menarik-narik ujung kaos Alvaro.
"Dih apaan deh,gamau ah.Itu es krim panjang beut gila." Balasnya.
Mendengar balasan Alvaro,Disya menurunkan tangannya dari kaos Alvaro dan wajah Disya kembali murung lalu bersiap untuk menangis kembali.
Alvaro yang melihat itu pun hanya menghela nafas panjang,berusaha bersabar.
"Ayo." Ajaknya sambil menarik tangan Disya.
Disya langsung tersenyum sumringah karena ajakan Alvaro,dan membalas tarikannya.Bisa dibilang mereka sekarang tengah bergandengan.
"Mas,es krim vanilla sama coklatnya satu ya." Kata Alvaro kepada penjual tersebut.
"Iya mas." Jawab penjual itu.
Setelah lima menit,es krim pun jadi.Alvaro membayar nya lalu pergi bersama Disya untuk berkeliling taman sembari memakan es krim.
"Nyet." Panggil Alvaro.
"Apa?" Sahutnya.
"Itu tuh di deket bibir lo ada es krim nya.Gak pernah bener emang." Kata Alvaro.
Disya langsung meraba-raba bagian sekitar bibirnya,tetapi ia tidak menemukan bekas es krim.
"Mana sih bangsat,ga nemu nemu." Kata Disya yang mulai lelah mencari nya.
"Ck,sini sini." Alvaro mendekat kepada Disya lalu mengelap bekasnya.
Tapi sepertinya lebih terkesan...nampol?
"Ogeb banget lo,jelas jelas ini tuh deket pipi.Pantes ga nemu anying.Udah gitu ngelapnya kek nampol lagi." Cerocos Disya kesal sambil menoyor kepala Alvaro.
"Yaudah sih yang penting gue tolongin." Bela Alvaro.
Terjadilah perdebatan antara Alvaro dan Disya.
Hingga tiba-tiba ada seorang perempuan yang menabrak bahu Disya.Sedikit kencang hingga membuat es krim ditangan Disya jatuh,untung saja dia tidak oleng.
"Eh a-anu maaf kak,saya lagi buru-buru." Katanya.
"E-eh iya gapapa kok." Balas Disya sambil tersenyum.
"Kalo gitu saya permisi kak." Pamitnya yang dibalas anggukan kepala oleh Disya.
Setelah perempuan itu sudah pergi menjauh,Disya barulah mencak-mencak karena es krim nya yang masih lumayan banyak itu terjatuh.
"Udah selesai marah marahnya?" Tanya Alvaro yang jengah mendengar ocehan Disya.
Disya tidak mengindahkan pertanyaan Alvaro.Malahan Disya memanggil nama nya.
"Al." Panggil nya.
"Apaaaaaa?" Sahutnya.
"Es krimnya jatoh." Katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Close With Me.
Fiksi RemajaCerita tentang seorang ramaja laki-laki dan perempuan yang manjadi musuh bedanya,saling peduli dan terkesan manis? Errr-sedikit aneh mungkin,tetapi begitulah mereka. Kadang mereka terlihat seperti musuh,kadang terlihat seperti teman,kadang terlihat...