Ada yang nungguin? Maaf baru update, korban film sama drakor wkwk
Jam berapa kalian baca cerita ini?
Kalau ada typo kasih tahu di kolom komemtar🙏
Happy reading...
Sesudah jam pelajaran selesai, Ariana mendengar keributan, semua orang beteriak histeris saat melihat Malvin menampakkan pipi kanan yang lebam. Matanya terlihat tajam, tangannya mengepal penuh. Ariana yang biasanya tidak peduli pada cowok-cowok itu pun kini ikut menatap Malvin.
"Ada gosip, katanya Mario yang buat Malvin babak belur."
"Kalau Mario yang pukul ga mungkin mereka jalan bareng sekarang."
"Terus Malvin kenapa dong?"
"Ya, mana gue tahu!"
Clarissa langsung menyikut semua orang yang menghalanginya, tidak peduli Ariana atau siapapun, yang jelas dia hanya ingin pemandangan yang harus dia nikmati terhalang oleh cecunguk seperti mereka.
"Malvin! Lo kenapa?" tanya Clarissa berusaha menghampiri mereka.
Sepertinya ini pertanyaan yang ke seratus kali diajukan padanya. Malvin menatap lurus Clarissa lalu tatapannya tertuju pada Ariana, matanya kini bertemu dengan iris cokelat Ariana yang indah.
Apakah Ariana akan menghampirinya? Lalu bertanya bagaimana keadaannya? Tapi sepertinya tidak, cewek itu lebih memilih diam dan memalingkan arah pandangnya.
"Malvin!" rengek Clarissa karena di abaikan olehnya.
"Bukan urusan lo," balas Mario membuat Clarissa tersentak.
"Mario, kalau gue tahu kenapa seenggaknya gue bisa bantu obatin."
Mario menyenggol Malvin, mengingatkannya agar menjawab pertanyaan cewek itu dengan cepat. Mata Mario kini malah tertuju pada Ariana.
Mario menghampiri Ariana, cewek itu melotot dan mundur beberapa langkah.
"Mana?" tanya Mario pada Ariana membuat semua orang memperhatikan mereka.
"Ma-mana apanya?
"Roti tadi, katanya kamu nggak mau."
Ariana kembali mengingat roti yang sudah dia makan, memalukan, kalau tidak boleh dia makan kenapa Mario harus meninggalkan rotinya? Harusnya dia membawa roti itu bersamanya. Benar-benar, cowok itu sudah menjebaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PALUNG (M)ARIANA
Teen Fiction[CERITA UPDATE SETIAP HARI!!] Ariana, sosok perempuan yang sudah kehilangan segalanya sejak dini. Yang lebih mengejutkan, dia mengunci dan tidak menerima kehadiran siapapun dalam kehidupannya karena trauma yang dia miliki. Sampai suatu hari, dia men...