09

1.5K 360 19
                                    

Alice tak habis pikir dengan ucapan Roseanne di kantin tadi, bagaimana bisa dia berkata bahwa Jeffrey menyukai dirinya hanya dengan dua kali pertemuan.

"It's called love at first sight, Alice."

Kata-kata Roseanne terputar kembali dipikirannya, membuat Alice diambang rasa kesal.

Gadis bersurai ash-brown itu sama sekali tidak fokus dalam belajarnya, Roseanne membuatnya seperti orang bodoh saat ini.

"Kau gila, Roseanne!" gumamnya kesal.

Waktunya untuk mereka pulang, dan Alice segera berlari menuju kelas Jeffrey di lantai tiga yang artinya dia harus naik dengan tangga.

Persetan dengan Roseanne, dia memberi pesan pada Alice bahwa dia memiliki jadwal belajar private dan sampaikan maaf darinya untuk Jeffrey.

Alice menggeram kesal mengingat ucapan Roseanne tadi, sekarang dia sangat canggung untuk bertemu dengan Jeffrey.

Gadis itu menunggu kelas lelaki yang dia tunggu keluar, yang ternyata masih ada guru didalam kelas lelaki itu.

Setelah beberapa menit terlewat, guru itu keluar dan diikuti oleh siswa lainnya.

Ketika Jeffrey keluar dan terlihat tengah bersenda gurau dengan temannya, Alice dengan cepat menarik kerah lelaki itu, membawanya menuju tangga belakang.

Jeffrey melebarkan manik matanya, kaget dengan Alice yang menariknya secara paksa.

Di tangga belakang yang sepi itu, Jeffrey menggaruk tengkuknya, merasa canggung dengan keadaan sekarang.

"Ada apa, Alic—"

Alice memotong ucapan Jeffrey, lalu berucap dengan cepat setelahnya.

"Aku dan Rose minta maaf soal membentakmu di toko buku."

Jeffrey terdiam sebentar, lalu tertawa kecil. "Aku tidak marah, Alice." ucapnya masih dengan tawa kecilnya.

Alice melebarkan manik matanya mendengar ucapan itu, "Shit! Are you kidding me, Jeff?!" bentaknya kesal.

Jeffrey hanya tertawa semakin lebar disana, "Apa karena wajahku yang lucu ini ya?"

Alice memukul kepala lelaki itu cukup kuat, membuatnya merintih sakit.

"You dumbass! Wajahmu menjijikkan biar kau tahu!" bentak Alice lagi. Gadis itu sangat kesal karena dia terlihat seperti dipermainkan oleh lelaki yang berada dihadapannya ini.

Jeffrey masih tertawa puas, "Maaf, maaf." ucapnya.

"Baiklah, kalau begitu aku balik. Bye, sucker!"

Alice beranjak menuruni tangga, meninggalkan Jeffrey disana masih dengan tawanya yang terdengar sangat puas.

"Alice! Kita kembali berteman 'kan?!"

Jeffrey berteriak kencang, sementara Alice hanya menunjukkan jari tengahnya dan hilang dibalik dinding.

Jeffrey kembali tertawa kecil, "Haha, she's really cute." dan pipinya bersemu merah.

" dan pipinya bersemu merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
starburst ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang