Di hari itu,hari yang begitu cerah,cahaya matahari yang terang di ufuk timur.
Aku berjalan pada suatu tempat,tempat yang jauh,namun tidak sejauh aku mengingat tentang mu,yang jauh nya menembus langit lapisan ketujuh,dan lebarnya selebar permukaan bumi,yang tiada ujung.
Karena menurut teori Galileo galielli bumi itu bulat dan itu membuat ku mempunyai kesempatan untuk memikirkan mu tanapa berujung seperti teori tersebut.namun aku tidak pernah bermasalah akan hal itu.
Mengetahui kamu ada di bumi saja,itu sudah lebih dari cukup untuk ku mengenal mu dalam kedipan mata.
Detik itu, saat itu kedipan mataku mengarah kepadamu,kepadamu yang aku kagumi dalam setiap langkah ku.Bertemu dengan mu dalam ribuan orang yang berada di sana.mungkin terkesan tak mungkin,namun itu nyata,tidak bersifat fatamorgana.
Pertemuan yang hanya mengucapkan kata "hai" itu sudah mampu merobek bagian tubuhku hingga ke usus dan tertancap di hati.
Tatapan itu dan tangan hangat itu masih ku ingat,dalam kepala dan bersarang di otak.
Tangan hangat yang menyentuh tangan ku, seakan ada ikatan yang tak akan pernah terlepas, menempel seperti lem dan kertas,jika di pisahkan makan akan terjadi kerusakan.
Kerusakan yang begitu menyakitkan dan berakibat besar pengaruh nya.
Aku tak ingin genggaman itu menjadi menyakitkan,aku ingin genggaman itu terus terikat dalam hati yang memikat.
Untuk mu yang aku kagumi, mungkin aku tidak cukup sempurna untuk mengagumi sosok pangeran seperti mu,dan akulah rakyat biasa itu yang mengagumi namun terkalahkan oleh hal yang menyakut tentang mu,tentang keadaan mu dan tentang diriku yang jauh dari kata sempurna.
Namun ketidak mungkin an itu menjadi realita yang nyata,tidak bersifat fiksi.
Aku bangga bisa menjadi orang yang kamu kenal,di antara berjuta orang yang kamu temui.
Mengenal mu adalah suatu anugerah menggenggam tanganmu adalah sesuatu yang indah.
Menjadi seseorang sepesial di hatimu adalah suatu impian,yang selalu aku berusaha wujudkan di setiap harinya.
Mewujudkan bukan dengan cara tidur lalu bermimpi,melainkan dengan perjuangan yang tidak henti.
Aku masih tetap aku yang selalu mengagumi mu di setiap waktu,
Menantimu di ujung jalan tertentu.Yang kamu sendiri tak tau di mana jalan itu,hanya aku dan detikan waktu yang tau.hanya aku dan jalan itu yang tau.
Suatu saat aku akan membawamu ke jalan itu,berdua menyusuri jalan indah menggenggam erat tangan ku dan tanganmu yang tak akan terlepaskan,ingin sekali aku berada di keadaan itu,keadaan yang sangat baik,dan membuat semua orang tertarik.
Namu aku tidak menginginkan orang lain yang ada di sana,aku hanya ingin kamu yang selalu memporak porandakan isi hatiku,yang harus menetap di sana.
Kamu adalah bagian dari setiap doa yang aku berharap Tuhan akan mewujudkanya.
Tetaplah tenang wahai hati,dia akan datang di lain hari,tetap sabar menanti,tunjukan lah perjuangan tiadak henti,agar dia percaya bahwa perjuangan mu untuk mendapatkan nya adalah sesuatu yang nyata.
Kini aku mengerti bahwa aku benar-benar mengagumi mu di awal bertemu,dan ingin memiliki mu di kesempatan waktu,yang aku pun tak tau kapan itu.
"Bertemu dengan mu adalah anugrah, memiliki mu adalah sesuatu yang teramat indah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Detikan waktu yang menjalar
Teen Fictionaku tidak begitu mengerti tentang detikan waktu yang membawa ku di masa depan dan meninggalkan kenangan di masalalu,sebuah fenomena rindu,dan rasa ingin tau. cukup mengerti bahwa yang datang akan pergi cukup menanti kadang yang tepat akan datang di...